dipilih sebagai penerjemahan strategi yang dirumuskan, maka dalam implementasi rencana, manajemen dan karyawan harus
senantiasa menyadari keterkaitan erat di antara implementasi, anggaran program, inisiatif strategis, sasaran strategis dan
strategi. 6. Monitoring Pemantauan
Implementasi rencana memerlukan pemantauan. Hasil setiap langkah yang direncanakan perlu diukur untuk memberikan
umpan balik bagi pemantauan pelaksanaan anggaran, program dan inisiatif strategis. Hasil implementasi rencana juga digunakan
untuk memberikan informasi bagi pelaksana tentang seberapa jauh target telah berhasil dicapai, sasaran strategis telah berhasil
diwujudkan, tujuan dan visi organisasi dapat dicapai.
2.3. Formulasi Strategi
Menurut Dirgantoro 2001, formulasi strategi adalah menentukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan pencapaian tujuan. Strategi
tingkat perusahaan diformulasikan oleh top management dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Untuk dapat
melakukan formulasi strategi dengan baik maka ada ketergantungan yang erat dengan analisis lingkungan dimana formulasi strategi membutuhkan data
atau informasi dari analasis lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Dalam melakukan formulasi strategi, ada beberapa hal yang patut
untuk dipertimbangkan, antara lain : 1. Harus dipahami benar visi, misi dan tujuan perusahaan sehingga dapat
diketahui ke arah mana perusahaan akan dibawa serta bagaimana caranya untuk menuju ke arah tersebut.
2. Hal kedua yang harus dipahami adalah mengenai posisi perusahaan pada saat ini. Posisi perusahaan dapat berupa pangsa pasar yang dikuasai,
posisi labarugi perusahaan, kondisi internal seperti kompetensi orang- orang yang berada dalam perusahaan dan lain-lain.
3. Kemampuan untuk mengidentifikasikan faktor-faktor lingkungan internal maupun eksternal yang sedang dihadapi perusahaan saat ini.
Dengan mengidentifikasikan faktor-faktor tersebut akan memudahkan dalam memahami keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan.
4. Mencari alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi secara lebih efisien di masa yang akan datang. Semakin
banyak solusi yang relevan yang dapat ditawarkan menunjukkan kemampuan yang selalu berkembang atau selalu diasah dari orang-orang
yang berada dalam organisasi atau perusahaan, atau mungkin menunjukkan inovasi dari orang-orang tersebut untuk selalu mengikuti
perubahan yang terjadi dan kemampuan untuk mengantisipasi perubahan tersebut.
2.4. Perusahaan Daerah Air Minum PDAM
Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999 tentang pedoman penilaian kinerja Perusahaan Daerah Air Minum,
Perusahaan Daerah Air Minum yang selanjutnya disingkat PDAM adalah perusahaan milik Daerah Provinsi atau Daerah Kabupaten dan atau Daerah
Kota. PDAM merupakan Badan Usaha Milik Daerah BUMD yang dituntut dapat memberikan pelayanan umum di bidang air bersih bagi masyarakat,
baik secara kualitas, kuantitas dan kontinuitas secara profesional dan trasparan.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1962, kehadiran PDAM dimungkinkan sebagai kesatuan usaha milik Pemerintah Daerah Pemda
yang memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan kemanfaatan umum di bidang air minum. Aktivitas PDAM yaitu mulai dari mengumpulkan,
mengolah dan menjernihkan, sampai mendistribusikannya kepada pelanggan.
2.5. Lingkungan Perusahaan