mengalami penurunan pada tahun 2005 seperti sektor pertanian, sektor listrik, gas dan air, sektor pengangkutan dan komunikasi
dan sektor jasa BPS Kota Bogor, 2006. Kondisi perekonomian yang tidak stabil dapat menjadi ancaman dalam menjalankan
kegiatan usaha. Salah satu indikator makro ekonomi yang mendapatkan
perhatian serius dari pemerintah adalah tingkat inflasi. Tingkat inflasi tahun 2006 adalah sebesar 6,60 persen www.bi.go.id.
Namun pada tahun 2005, inflasi nasional mengalami kenaikan yang cukup tajam yaitu 17,11 persen dibandingkan tahun 2004
yang hanya mencapai 6,40 persen. Tingginya tingkat inflasi terutama dikarenakan kenaikan harga jual BBM. Kenaikan
tersebut disebabkan oleh meningkatnya harga minyak dunia dan kebijakan pemerintah mengenai pengurangan subsidi BBM.
Pada bulan Oktober 2005, kenaikan harga BBM yang lebih dari 100 persen berdampak pada meningkatnya harga seluruh
bahan kebutuhan pokok, barang non pokok dan juga jasa. Selain itu, tarif dasar listrik pun mengalami kenaikan. Kenaikan harga
BBM dan TDL menyebabkan meningkatnya biaya produksi dan operasional PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang akan
mempengaruhi penetapan tarif air minum kepada pelanggan dan tingkat keuntungan perusahaan.
3. Lingkungan Alam
Lingkungan alam disekitar perusahaan berpengaruh terhadap kegiatan produksi dan operasi perusahaan. Bagi PDAM
Tirta Pakuan Kota Bogor, kemudahaan untuk mendapatkan sumber air dan letak daerah berpengaruh terhadap proses
pengolahan dan pendistribusian air. Sejauh ini, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor tidak memiliki kesulitan dalam mendapatkan
sumber air, karena memiliki empat sumber air yang terdiri dari mata air Kota Batu, mata air Bantar Kambing, mata air Tangkil
dan sungai Cisadane. Keempat sumber tersebut masih dapat
mencukupi kebutuhan air masyarakat Kota Bogor. Selain itu Bogor yang letaknya berada di daerah pegunungan, mendukung
kegiatan pengolahan dan pendistribusian air karena wilayah pendistribusian air dipilih melalui sistem gravitasi sehingga tidak
perlu dilalukan pemompanaan air yang akan dapat meningkatkan biaya operasional.
4. Lingkungan Teknologi
Teknologi industri berkembang sangat cepat, terutama pada teknologi pengolahan produk yang mampu meningkatkan kualitas
dan kuantitas produk. Proses pengolahan air PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menggunakan teknologi semi modern dan
pengolahan lengkap manual. Dalam kegiatan operasional PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, sebagian sudah didukung oleh
sistem informasi manajemen yang berbasis komputer seperti sistem komputer terintegrasi. Sistem tersebut terdiri dari CIS, LIS
dan EIS yang mampu melaksanakan pemantauan di semua bagian dan otomatisasi semua data administrasi dan penagihan pelanggan
secara cepat dan tepat. Dengan demikian, teknologi yang terus berkembang memberikan peluang bagi PDAM Tirta Pakuan Kota
Bogor karena pemanfaatan teknologi sangat membantu untuk bekerja secara efektif dan efisien.
5. Lingkungan Politik Hukum
Arah, kebijakan dan stabilitas politik pemerintah merupakan faktor penting yang harus diperhatikan perusahaan.
Dalam hal pemanfaatan sumber daya air, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7
tahun 2004 tentang sumber daya air. UU No. 7 tahun 2004 merupakan peraturan perundangan yang memberikan
perlindungan terhadap kepentingan kelompok masyarakat ekonomi lemah dengan menerapkan prinsip pengelolaan sumber
daya air yang mampu menyelaraskan fungsi sosial, lingkungan hidup dan ekonomi. Tindak lanjut dari penjabaran UU No. 7
tahun 2004, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2005 tentang pengembangan
sistem penyediaan air minum SPAM. Bagi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, aspek politik Pemda
dan DPRD sangat kuat. Hal ini dikarenakan PDAM merupakan perusahaan air minum milik daerah yang melayani daerah
tersebut. Sedangkan DPRD sebagai suatu lembaga yang mengatur penetapan peraturan berpengaruh terhadap kegiatan dan kinerja
PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Namun, Pemda dan DPRD sangat mendukung terhadap pengembangan PDAM karena
merupakan salah satu sumber pendapatan daerah.
6. Lingkungan Sosial Budaya