Kelemahan Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

menjalankan pengembangan proyek tersebut, saat ini hanya tiga PDAM yang ditunjuk yaitu PDAM Malang, PDAM Medan dan PDAM Kota Bogor. Berorientasi pada pelaksanaan KASM dan ZAMP menjadikan kekuatan bagi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.

4.4.2. Kelemahan

Kelemahan yang dimiliki PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor antara lain : 1. Sumber daya manusia belum diberdayakan secara optimal Berdasarkan perhitungan rasio karyawan pada tahun 2006 dengan jumlah karyawan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sebanyak 471 orang dan jumlah pelanggan sebanyak 72.924 orang, terdapat kelebihan karyawan sebanyak 33 orang. Namun, kelebihan SDM tersebut belum diberdayakan secara optimal karena masih saja terdapat kekurangan karyawan dibagian tertentu seperti dibagian sumber, pengolahan dan laboratorium. Selain itu, penempatan kerja atau posisi sesuai dengan latar belakang pendidikan belum secara tepat. Hal tersebut dapat menghambat jalannya kegiatan dan aktivitas PDAM karena SDMmerupakan aspek penting bagi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. 2. Beban hutang yang relatif besar Beban hutang yang relatif besar menyebabkan semakin banyak kewajiban yang harus diselesaikan oleh PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Beban hutang yang bertambah dikarenakan kenaikan kewajiban lancar dan kewajiban lainnya. Dilihat dari rasio keuangan jangka pendek seperti current ratio dan acid test ratio terjadi penurunan dari tahun 2004 ke tahun 2005. Current ratio yaitu rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar mengalami penurunan sebesar 14,38 persen dibandingkan tahun 2004. Hal ini dikarenakan adanya penurunan aktiva lancar dan kenaikan kewajiban lancar. Acid test ratio pada tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 15,67 persen dibandingkan dengan tahun 2004. Sehingga likuiditas tahun 2005 kurang baik, karena jumlah kewajiban lancar sebesar Rp.13.944.863.000,00 tidak terpenuhi dengan aktiva lancar tanpa persedian sebesar Rp.9.027.260.000,00. Hal tersebut pun membatasi ruang gerak PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dalam memanfaatkan pihak luar untuk kebutuhan pengembangan. 3. Pelayanan air yang belum mencapai 24 jam secara merata Titik yang terdapat ZAMP seperti Perumahan Tirta Pakuan, Kelurahan Tajur, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Balai Kota dan Kebun Raya merupakan daerah yang telah mendapatkan pelayanan air 24 jam penuh. Hal ini dikarenakan daerah tersebut dilalui oleh lebih dari satu zone distribusi sehingga apabila terdapat masalah pada zone distribusi yang satu maka zone distribusi yang lain dapat menggantikan. Walaupun begitu banyak daerah lain yang hanya dilalui oleh satu zone distribusi sehingga apabila terdapat masalah pada zone distribusi tersebut maka air tidak akan mengalir. 4. Penurunan debit air pada sumber mata air Berdasarkan data tahun 2005 dan 2006, terjadi penurunan kapasitas produksi yang berasal dari sumber mata air yaitu pada mata air Kota Batu sebanyak 7 liter per detik, mata air Bantar Kambing sebanyak 8 liter per detik dan mata air Tangkil sebanyak 5 liter per detik. Penurunan rata-rata sebanyak 7 liter per detik dari ketiga sumber mata air tersebut dikarenakan debit air pada sumber mata air mengalami penurunan. Penurunan tersebut dapat diantisipasi dari sumber air baku di sungai Cisadane. Namun, terjadi peningkatan biaya produksi karena air baku dari sungai Cisadane harus melalui pengolahan terlebih dahulu, beda hal dengan sumber mata air yang dapat langsung didistribusikan kepada pelanggan tanpa proses pengolahan. 5. Tingkat kehilangan air yang cukup tinggi Kehilangan air merupakan masalah utama bagi semua PDAM di Indonesia, begitu pula yang dialami PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Berdasarkan data tahun 2000 sampai 2005, persentase kehilangan air dari proses pengolahan sampai pendistribusian kepada pelanggan mencapai kisaran 30 persen. Persentase tersebut cukup tinggi karena jauh menyimpang dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah yaitu sebesar 25 persen. Kehilangan air merupakan kerugian bagi PDAM karena dapat mengurangi pendapatan perusahaan. 6. Adanya daerah potensial yang berada diluar jaringan distribusi Sebelum perluasan Kota Bogor, pelayanan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor telah mencapai 76 persen dan jaringan pipa distribusi sudah menjangkau hampir seluruh wilayah Kota Bogor. Dengan adanya perluasan Kota Bogor maka ada pertambahan daerah pelayanan bagi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Namun, daerah tersebut masih ada yang berada diluar jaringan distribusi karena sebelum perluasan, daerah tersebut telah dilayani oleh PDAM Kabupaten Bogor.

4.4.3. Peluang