3.6. Matriks IE
Matriks IE digunakan untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat korporat yang lebih detail. Matriks IE adalah matriks yang menunjukkan
berbagai tempat atau posisi untuk divisi suatu organisasi dalam sembilan kotak atau sel. Parameter yang digunakan meliputi kekuatan internal
perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi dengan menggabungkan matriks IFE dan EFE sehingga menghasilkan kombinasi total nilai terboboti
dari matriks IFE dan EFE Rangkuti, 2005. Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu matriks IFE yang
diberikan bobot pada sumbu x dan matriks EFE yang diberikan bobot pada sumbu y. Pada sumbu x, skor antara 1,00-1,99 menunjukkan posisi internal
yang lemah, skor antara 2,00-2,99 menunjukkan rata-rata dan 3,00-4,00 kuat. Pada sumbu y, skor antara 1,00-1,99 menunjukkan posisi eksternal yang
rendah, skor 2,00-2,99 menunjukkan posisi eksternal yang sedang dan 3,00- 4,00 menunjukkan posisi eksternal yang tinggi. Pembagian sel-sel dalam
matriks IE dapat dilihat pada Gambar 4.
SKOR TOTAL IFE
Kuat
Rata-rata Lemah
4,00 3,00
2,00 1,00
Tinggi 3,00
I II III
Rata-rata 2,00
IV V VI
S K
OR TOT A
L EF E
Rendah 1,00
VII VIII IX
Gambar 3. Matriks IE David, 2004
Berdasarkan Gambar 4, sel-sel pada matriks IE dibagi menjadi tiga bagian utama yang memiliki dampak strategi yang berbeda, yaitu :
a. Posisi perusahaan yang berada pada sel I, II dan IV disebut Growth and Build
tumbuh dan bina. Strategi yang mewakili strategi ini adalah strategi intensif dan integratif seperti Market Penetration, Market
Development dan Product Development atau strategi terintegrasi seperti
Bakward Intergration , Forward Intergation dan Horizontal Intergration.
b. Posisi perusahaan yang berada pada sel III, V dan VII disebut dengan Hold and Maitain
pertahankan dan pelihara. Strategi yang terbaik adalah melakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk.
c. Posisi perusahaan yang berada pada sel VI, VIII dan IX sangat dianjurkan untuk melakukan divestasi.
Penjelasan secara detail mengenai kesembilan strategi yang terdapat pada sembilan sel matriks IE tersebut diatas, dapat dijelaskan melalui
tindakan dari masing-masing strategi tersebut. 1. Growth Strategy Strategi Pertumbuhan
Strategi pertumbuhan dirancang untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, asset, profit, atau kombinasi ketiganya. Hal ini dapat
dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambahn kualitas produk atau jasa, atau meningkatkan akses ke pasar
yang lebih luas. Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan meminimalkan biaya minimize cost sehingga dapat meningkatkan
profit . Cara ini merupakan strategi yang paling penting apabila kondisi
perusahaan berada dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat kecenderungan pesaing untuk melakukan perang harga untuk
meningkatkan pangsa pasar. 2. Strategi Pertumbuhan melalui Konsentrasi dan Diversifikasi
Ada dua strategi dasar dari pertumbuhan pada tingkat korporat, yaitu konsentrasi pada satu industri atau diversifikasi ke industri lain.
Berdasarkan penelitian, perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung mengadakan konsentrasi, sedangkan perusahaan yang relatif
kurang memiliki kinerja yang baik cenderung mengadakan diversifikasi
agar dapat meningkatkan kinerjanya. Contoh strategi pertumbuhan adalah sel 1, 2, 5, 7 dan 8.
3. Konsentrasi melalui Integrasi Vertikal Sel 1 Pertumbuhan melalui konsentrasi dapat dicapai melalui integrasi vertikal
dengan cara bakward integration mengambil alih fungsi supplier atau dengan cara forward integration mengambil alih fungsi distributor. Hal
ini merupakan strategi utama untuk perusahaan yang memiliki posisi kompetitif pasar yang kuat high market share dalam industri yang
berdaya tarik tinggi. Agar dapat meningkatkan kekuatan bisnisnya atau posisi kompetitifnya, maka perusahaan harus meminimalkan biaya dan
operasi yang tidak efisien untuk mengontrol kualitas, serta distribusi produk.
4. Konsentrasi melalui Integrasi Horizontal Sel 2 dan 5 Strategi pertumbuhan melalui intergrasi horizontal adalah suatu kegiatan
untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun di lokasi yang lain dan meningkatkan jenis produk serta jasa. Jika perusahaan tersebut
berada dalam industri yang sangat atraktif sel 2, tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan dan profit dengan cara memanfaatkan
keuntungan economics of scale baik di produksi maupun pemasaran. Sedangkan apabila perusahaan berada dalam moderate attractive
industry , maka strategi yang diterapkan adalah konsolidasi sel 5.
Strategi ini bertujuan untuk menghindari kehilangan penjualan dan kehilangan profit. Perusahaan yang berada pada sel ini dapat memperluas
pasar, fasilitas produksi dan teknologi melalui pengembangan internal maupun eksternal dengan melalui akuisisi atau joint ventures dengan
perusahaan lain dalam industri yang sama. 5. Diversifikasi Konsentris Sel 7
Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umumnya dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki kondisi competitive position sangat kuat tetapi
daya tarik industrinya sangat rendah. Perusahaan tersebut berusaha memanfaatkan kekuatannya untuk membuat produk baru secara efisien
karena perusahaan ini sudah memiliki kemampuan manufaktur dan pemasaran yang baik.
6. Diversifikasi Konglomerat Sel 8 Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling
berhubungan dapat dilakukan jika perusahaan menghadapi competitive position
yang tidak begitu kuat average dan nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Kondisi ini menyebabkan perusahaan tersebut melakukan
usahanya ke dalam perusahaan lain. Tetapi pada saat perusahaan tersebut mencapai tahap matang, perusahaan yang hanya memiliki competitive
position rata-rata cenderung akan menurun kinerjanya. Untuk itu strategi
diversifikasi konglomerat sangat diperlukan. Tekanan strategi ini lebih pada sinergi finansial daripada product market sinergy Rangkuti, 2005.
3.7. Matriks SWOT