5. Tingkat kehilangan air yang cukup tinggi Kehilangan air merupakan masalah utama bagi semua
PDAM di Indonesia, begitu pula yang dialami PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Berdasarkan data tahun 2000 sampai 2005,
persentase kehilangan air dari proses pengolahan sampai pendistribusian kepada pelanggan mencapai kisaran 30 persen.
Persentase tersebut cukup tinggi karena jauh menyimpang dari target yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah yaitu sebesar
25 persen. Kehilangan air merupakan kerugian bagi PDAM karena dapat mengurangi pendapatan perusahaan.
6. Adanya daerah potensial yang berada diluar jaringan distribusi Sebelum perluasan Kota Bogor, pelayanan PDAM Tirta
Pakuan Kota Bogor telah mencapai 76 persen dan jaringan pipa distribusi sudah menjangkau hampir seluruh wilayah Kota Bogor.
Dengan adanya perluasan Kota Bogor maka ada pertambahan daerah pelayanan bagi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Namun,
daerah tersebut masih ada yang berada diluar jaringan distribusi karena sebelum perluasan, daerah tersebut telah dilayani oleh
PDAM Kabupaten Bogor.
4.4.3. Peluang
Peluang yang dimiliki PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, antara lain :
1. Laju pertumbuhan penduduk, rumah tangga dan sektor niaga yang cukup tinggi
Berdasarkan hasil registrasi penduduk akhir tahun 2005 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kota Bogor adalah
sebanyak 855.085 jiwa. Jika dibandingkan dengan tahun 2004, jumlah penduduk Kota Bogor telah bertambah sebanyak 23.514
jiwa atau sebesar 2,83 persen. Begitupun dengan jumlah rumah tangga di Kota Bogor pada tahun 2005 yang mencapai 199.648
atau meningkat sebesar 2,72 persen dari tahun 2004.
Meningkatnya jumlah penduduk setiap tahun berdampak pula pada berkembangnya sektor niaga. Pada tahun 2005, jumlah
pelanggan kelompok niaga PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor tercatat sebanyak 3.395 atau meningkat sebesar 11,27 persen.
Laju pertumbuhan penduduk, rumah tangga dan sektor niaga yang cukup tinggi memberikan peluang bagi PDAM Tirta Pakuan Kota
karena berdampak pada meningkatnya permintaan air yang akan berpengaruh terhadap meningkatnya pendapatan PDAM.
2. Pelanggan yang terdiri dari hampir seluruh golongan masyarakat Air merupakan kebutuhan penting bagi manusia, tanpa air
manusia tidak dapat melangsungkan kehidupannya. Sebagian besar pelanggan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor adalah rumah
tangga yang terdiri dari hampir seluruh golongan masyarakat baik golongan atas, menengah, maupun bawah. Pelanggan yang terdiri
dari hampir seluruh golongan masyarakat merupakan perwujudan dari fungsi sosial PDAM yaitu dapat memenuhi kebutuhan semua
lapisan masyarakat dengan memberlakukan tarif air minum yang disesuaikan dengan kondisi dan fungsi tempat pelanggan serta
adanya pelanggan yang tersubsidi. 3. Efisiensi penagihan rekening air yang cukup tinggi
Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan masyarakat Kota Bogor tahun 2005 adalah sebesar Rp. 357.616,00 dengan
pengeluaran yang lebih besar pada konsumsi bukan makanan sebesar Rp. 181.098,00. Hal ini mengindikasikan bahwa taraf
hidup masyarakat Kota Bogor cukup tinggi artinya masyarakat Kota Bogor tidak hanya mengalokasikan pendapatannya untuk
kebutuhan pokok tetapi juga kesadaran untuk pemenuhan kebutuhan lainnya sudah cukup tinggi.
Hal ini merupakan peluang bagi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor karena mengindikasikan bahwa masyarakat Kota Bogor
memiliki kemampuan daya beli untuk konsumsi air minum. Pada tahun 2005, efisiensi penagihan atau receivable turn over yaitu
jumlah pendapatan penjualan air terhadap piutang air rata-rata adalah sebesar 9,24 kali atau mengalami kenaikan sebesar 1,97
dan tingkat perputaran piutang langganan air tahun sebesar 39 hari atau lebih cepat sepuluh hari dibandingkan tahun 2004.
Efisiensi penagihan yang cukup tinggi menunjukkan kemampuan pelanggan untuk membayar air. Oleh karena itu, pelanggan
memiliki kemampuan daya beli untuk konsumsi air minum. 4. Teknologi yang terus berkembang
Proses pengolahan air PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor menggunakan teknologi semi modern dan pengolahan lengkap
manual. Dalam kegiatan operasional PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, sebagian sudah didukung oleh sistem informasi
manajemen yang berbasis komputer. Teknologi yang terus berkembang memberikan peluang bagi PDAM Tirta Pakuan Kota
Bogor karena pemanfaatan teknologi sangat membantu untuk bekerja secara efektif dan efisien.
5. Pemda dan DPRD sangat mendukung terhadap pengembangan PDAM
PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor merupakan perusahaan air minum milik daerah yang melayani konsumsi air minum
masyarakat Kota Bogor. Sebagai perusahaan daerah, PDAM sangat didukung oleh Pemda dan DPRD karena sebagai salah satu
sumber pendapatan daerah. Sebesar 55 persen dari modal PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor merupakan penyertaan modal
Pemerintah Daerah dan untuk DPRD yang mengatur peraturan daerah seperti pengembangan sistem penyediaan air minum
SPAM, peraturan pelayanan, serta mengenai hak dan kewajiban PDAM dan pelanggan. Dukungan tersebut dibutuhkan dalam
pengembangan PDAM guna memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.
6. Pembanding untuk PDAM di daerah lain PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sebagai perusahaan yang
bergerak dalam bidang pelayanan masyarakat sangat memperhatikan aspek pelayanannya guna memuaskan pelanggan.
Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan dari Presiden selama empat tahun berturut-turut dan penghargaan citra
pelayanan prima untuk penilaian pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Selain itu, didukung pula dengan kualitas air
yang baik sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907 Menkes SK VII 2002. Dengan prestasi
tersebut, banyak PDAM daerah lain di Indonesia yang melakukan studi banding ke PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.
4.4.4. Ancaman