Hubungan Faktor Sosial Ekonomi, Faktor Politik dan Nilai Budaya Masyarakat Desa

8.1.2 Hubungan Faktor Sosial Ekonomi, Faktor Politik dan Nilai Budaya Masyarakat Desa

Peran serta politik masyarakat didasarkan kepada politik untuk menentukan suatu produk akhir. Partisipasi dalam Pemilu 2004 dan keterdedahan terhadap berita politik dalam media massa mencerminkan bentuk komunikasi, pengetahuan serta kesadaran terhadap politik yang akan memberikan pengaruh terhadap nilai-nilai, norma- norma dalam budaya politik masyarakat desa. Jika dilakukan kontrol terhadap keterhubungan antara faktor sosial ekonomi dengan nilai budaya masyarakat desa, hasil uji korelasi parsial menunjukkan suatu pergeseran lihat Tabel 47. Tabel 47. Hubungan antara faktor sosial ekonomi, faktor politik dan nilai budaya masyarakat Desa Situ Udik, tahun 2006 Nilai budaya masyarakat desa Sikap terhadap politik Kepercayaan terhadap kinerja lembaga politik desa Persepsi terhadap pemimpin Tingkat pendapatan Tingkat partisipasi dalam pemilu 2004 -0,361 -0,194 -0,128 Tingkat keterdedahan terhadap berita politik di media massa -0,342 -0,147 -,027 Tingkat pendidikan Tingkat partisipasi dalam pemilu 2004 -0,270 -0,198 -0,297 Tingkat keterdedahan terhadap berita politik di media massa -0,230 -0,119 -0,121 Tingkat pengalaman berorganisasi Tingkat partisipasi dalam pemilu 2004 -0,455 -0,246 -0,126 Tingkat keterdedahan terhadap berita politik di media massa -0,367 -0,196 0,012 Jika koefisien korelasi pada Tabel 47 dibandingkan dengan koefisien dalam tabel yang menunjukkan signifikasi hubungan tanpa pengaruh dari faktor politik maka terlihat bahwa derajat keterhubungan antara tingkat pendapatan dengan sikap terhadap politik serta memiliki kekuatan hubungan yang lebih menguat. Namun, justru kekuatan hubungan antara tingkat pendapatan dengan kepercayaan terhadap kinerja perangkat desa dalam lembaga politik desa menjadi lebih lemah bahkan menjadi suatu hubungan yang dapat diabaikan. Pengaruh dari kedua variabel dari faktor politik ini semakin nampak pada keterhubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pengalaman berorganisasi dengan nilai budaya yang ada pada masyarakat Desa Situ Udik. Kekuatan hubungan antara variabel pokok menjadi lebih lemah, jika dibandingkan dengan hasil nilai koefisien korelasi tanpa pengaruh dari variabel faktor politik sebagai variabel kontrol. Derajat hubungan tersebut melemah menjadi suatu kekuatan hubungan pada tingkat yang lebih rendah atau bahkan menjadi hubungan yang dapat diabaikan atau hilang pengaruhnya. Ketersentuhan yang meningkat terhadap media massa dari para Lansia di Desa Situ Udik menjadikan mereka lebih ‘melek’ terhadap politik. Reformasi pada struktur pemerintahan memberikan ‘hawa yang lebih segar’ terhadap kehidupan berpolitik masyarakat desa. Kebijakan politik yang banyak berubah disertai dengan berkurangnya tekanan dari pemegang kekuasaan terhadap masyarakat. Akses bagi masyarakat kebanyakan dibuka lebar dengan harapan mampu memberikan kontrol terhadap dijalankannya kekuasaan dan berdasarkan keabsahannya. Minat terhadap politik pun semakin meningkat. Hal ini kemudian ditunjukkan dengan menangnya partai-partai yang lebih progresif dalam Pemilu 2004 yang mampu menggeser pengaruh golkarisasi di masa orde baru. Keprogresifan ini tidak terlepas dari figur seorang tokoh masyarakat terutama tokoh agama masih kuat. Hal ini terlihat dari kepatuhan warga atas apa yang diucapkan oleh para pemuka agama, khususnya kyai. Kyai merupakan sumberdaya yang cukup langka sebab perlu pemahaman agama yang baik serta sikap yang dapat menjadi suri tauladan bagi mayarakatnya. Seorang guru agama akan menempati posisi yang terhormat dan memperoleh hak-hak istimewa dari masyarakat. Dana perelek misalnya sebagian besar dialokasikan sebagai ‘bayaran’ untuk para ustadz. Kapasitas seorang kyai juga menjadi kontrol sosial dalam masyarakat melalui teguran-teguran atau sanksi moral yang diberikan pada kasus-kasus yang bertentangan dengan nilai- nilai masyarakat desa. Dominannya peran Kyai sebagai orientasi keseharian masyarakat Desa Situ Udik dapat dilihat dari keberadaannya yang dianggap sangat penting dalam mengambil segala keputusan, termasuk keputusan politik. Kahmad 2000 mengemukakan bagi masyarakat berkembang, agama selalu menjadi komoditas politikuntuk menarik massa dan sumber isu- isu untuk menarik simpati dan suara politik. Setiap partai politik kerap mendekati pemimpin kelompok agama tertentu untuk menarik simpati anggotanya demi meraih dukungan dalam pemilihan umum.

8.1.3 Hubungan Antara Faktor Sosial Ekonomi, Jenis Kelamin dan Nilai Budaya Masyarakat Desa

Dokumen yang terkait

Efek Iklan Layanan Masyarakat "Versi Pak Lurah “ Terhadap Perilaku Pemilih Dalam Pemungutan Suara. Kasus Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

0 13 118

Kelembagaan Pengajian dalam Pembangrman Masyarakat Perdesaan (Studi Kasus Kelembagaan Pengajian di Desa Situ 1lir, Kecamatan Cibungbulang, Bogar)

0 10 156

Analisis curahan tenaga kerja dan pendapatan usahaternak domba (studi kasus di desa Situ Udik kecamatan Cibungbulang kabupaten Bogor)

0 8 45

Optimalisasi Produksi pada Peternakan Puyuh Bintang Tiga, Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

0 22 203

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Varietas Ciherang (Studi Kasus: Gapoktan Tani Bersama, Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor)

2 10 180

Analisis Persepsi Nilai Anak dan Perilaku Investasi Waktu pada Anak (Kasus di Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor)

0 14 82

Analisis kontribusi shodaqoh infaq “rereongan serumpi” terhadap kesejahteraan warga desa situ udik, kecamatan cibungbulang bogor : sebuah impementasi participatory rural development di indonesia

0 2 15

Pemanfaatan Hijauan di Lahan Irigasi di Desa Cihideung Udik, Cibitung Tengah, dan Situ Udik, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 5 40

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Praktik Birokrasi Desa (Studi Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor)

0 10 152

Analisis Efisiensi Usahatani Ubi Jalar Di Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

2 8 105