Tempat Tinggal dan Perawatan .1 Tempat Tinggal
atau untuk sekedar memperoleh sedikit uang dari upah dengan menjahit kasur kapuk atau menisik manik- manik.
Berbeda dengan laki- laki Lansia yang lebih dahulu kehilangan pasangannya, mereka cenderung menikah lagi agar memperoleh perawatan dari istri yang biasanya
berumur lebih muda atau bahkan tidak bisa bertahan lebih lama. Bapak Nur 75 tahun misalnya, saat ini beliau tidak lagi mampu bekerja karena keterbatasan fisiknya.
Sehingga untuk menghidupi keluarganya, istri Bapak Nur yang lebih muda 20 tahun, bekerja sebagai tukang jahit, buruh tani atau kadangkala menjadi tukang pijat. Bahkan
Lansia perempuan di pedesaan seperti di Desa Situ Udik kebanyakan ikut merawat cucu sementara orangtuanya bekerja di kota.
5.5 Tempat Tinggal dan Perawatan 5.5.1 Tempat Tinggal
Penelitian Suhartini 2004 menunjukkan bahwa Lansia di perkotaan secara umum lebih cenderung ikut dengan anak daripada Lansia di pedesaan. Living
arrangements atau tempat tinggal yang dibahas dalam penelitian ini dibagi atas tiga jenis yakni tinggal dirumah sendiri, ikut dengan anak, maupun menumpang pada sanak
saudara. Tempat tinggal di panti jompo tidak termasuk, karena tidak terdapat fasilitas tersebut. Data pada Tabel 16 menujukkan bentuk pengaturan tempat tinggal bagi
responden Lansia di Desa Situ Udik.
Tabel 16. Jumlah dan persentase responden berdasarkan tempat tinggal, Desa Situ Udik tahun 2006
Tempat Tinggal Frekuensi orang
Persentase
Rumah sendiri 37
92,5 Menumpang pada anak
2 5,0
Menumpang pada sanak saudara 1
2,5
Total 40
100,0
Persentase tertinggi adalah Lansia yang tinggal di rumah sendiri, lebih dari 90 persen responden tinggal di rumah sendiri. Bahkan, meski telah menikah, kebanyakan
anak masih tinggal di rumah orangtuanya. Hal ini didasarkan oleh sistem pewarisan, berdasarkan adat istiadat masyarakat sunda bahwa bungsu baik laki- laki maupun
perempuan selalu berhak mewarisi rumah yang sekarang ditempati orang tuanya. Sehingga dalam susunan hak waris anak bungsu selalu mendapat rumah, tetapi untuk
anak sulung sesuai aturan islam yang ditetapkan. Hal ini dimaksudkan agar anak tetap menjalankan fungsi keluarganya dalam memberikan perawatan terhadap orang tua yang
telah Lansia care of age. Tabel 16 menunjukkan terdapat dua orang responden yang bertempat tinggal di
rumah anak atau cucu. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Nurj 65 tahun, yang menjadi alasannya adalah karena beliau sudah berstatus janda, tidak lagi bekerja, tidak
memiliki rumah lagi karena sudah dijual. Berdasarkan hasil kuesioner juga diperoleh data terdapat 10 orang responden yang sudah berstatus janda atau duda namun masih
tinggal dirumahnya sendiri. Hal disebabkan beberapa responden masih mengurus anak atau cucu maupun cicitnya, hal ini menunjukkan bahwa tinggal bersama cucu atau cicit
dan merupakan salah satu bentuk perawatan yang diberikan.
5. 5.2 Caregiving Perawatan
Perawatan memiliki keterkaitan dengan tempat tinggal Lansia, hal ini kemudian menunjukan kemandirian dari Lansia. Kemandirian kemudian berkaitan juga dengan
kemampuannya untuk berpartisipasi dalam kelembagaan politik desa. Di Indonesia umumnya memasuki usia lanjut tidak perlu dirisaukan. Mereka cukup aman karena anak
atau saudara-saudara yang lainnya masih merupakan jaminan yang baik bagi orang tuanya. Anak berkewajiban menyantuni orang tua yang sudah tidak dapat mengurus
dirinya sendiri. Nilai ini masih berlaku, memang anak wajib memberikan kasih sayangnya kepada orang tua sebagaimana mereka dapatkan ketika mereka masih kecil.
Data dari kuesioner diperoleh gambaran bahwa kebanyakan Lansia 80 persen masih mandiri. Hanya tiga orang yang dirawat oleh anaknya. Hal ini disebabkan beberapa
faktor, pertama anak dari para Lansia yang menurut adat seharusnya merawat orang tuanya melakukan migrasi baik sirkuler maupun migrasi permanen. Kedua, ditunjukkan
dari Tabel 15 bahwa lebih dari dua per tiga responden masih berstatus menikah sehingga perawatan masih diberikan oleh pasangannya. Gambaran caregiving yang
diberikan jika dikaitkan dengan status pernikahan responden dapat dilihat di Tabel 17.
Tabel 17. Jumlah dan persentase responden berdasarkan caregiving dan status
pernikahan, Desa Situ Udik tahun 2006 Caregiving
Status Pernikahan Total
Menikah JandaDuda
MandiriIstri atau suami
26 65,0
6 15,0
32 80,0
Sanak saudara 5
12,5 5
12,5 Anak
1 2,5
2 5,0
3 7,5
Total 27
67,5 13
32,5 40
100,0
Tabel 17 memberikan juga memberikan gambaran bahwa perawatan bagi responden Lansia masih diberikan oleh pasangan baik oleh suami atau istri 65 persen.
Perawatan oleh kerabat atau sanak saudara lebih banyak dilakukan bagi responden yang memiliki status pernikahan janda atau duda dibandingkan dengan perawatan yang
diberikan oleh anak. Hal ini dikarenakan mayoritas responden Lansia ini masih bertempat tinggal di rumah sendiri, meski demikian anak mereka umumnya bertempat
tinggal tidak terlalu jauh. Bapak Lam 61 tahun misalnya, ketiga anaknya yang telah menikah masih bertempat tinggal di kampung yang sama, sehingga ini merupakan salah
satu bentuk perawatan bagi Lansia.
5.6 Pengalaman Berorganisasi 5.6.1 Keikutsertaan dalam Organisasi Formal atau Perkumpulan Masyarakat