para responden Lansia tidak hanya memberikan suara dalam Pemilu 2004 tetapi juga ikut terlibat aktif dalam rangkaian kegiatannya seperti kampanye politik pawai keliling
serta penghitungan suara. Tabel 27 juga menunjukkan terdapat responden yang memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dalam Pemilu 2004 meski hanya 3 orang.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa responden Lansia di Desa Situ Udik masih tetap berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2004.
6.1.2 Tingkat Keterdedahan terhadap Media Massa
Keterdedahan terhadap media massa merupakan komponen penting yang kemudian dapat mendorong partisipasi politik seseorang. Lerner membuktikannya
dengan penelitiannya pada masyarakat Turki
11
. Disini ia mengungkapkan bahwa akses terhadap media massa merupakan salah satu rekomendasi yang diajukan untuk
melepaskan masyarakat Turki dari keterbelakangan dan ketradisionalan yang dianggap membelenggu.
Tingkat keterdedahan atau akses terhadap media massa dalam penelitian ini diukur berdasarkan kepemilikan akan media massa televisi, radio, media cetak serta
mengikuti perkembangan berita politik di media massa. Pada bab konteks lokasi telah dikemukakan bahwa kepemilikan sarana media massa masyarakat Desa Situ Udik
khususnya televisi termasuk tinggi. Hal ini diperkuat dari informasi pada Tabel 28.
Tabel 28. Jumlah dan persentase responden berdasarkan kepemilikan dan akses terhadap media massa, Desa Situ Udik tahun 2006
Akses dan Kepemilikan terhadap Media Massa Jumlah
Persentase
Televisi 31
77,5 Membeli secara eceran Koran
1 2,5
Tidak punya 8
20
Total 40
100,0
11
Daniel Lerner. 1958. The Passing of Tradition Society dalam Kumpulan Bahan Bacaan Praktikum Mata Kuliah Perubahan Sosial Tahun Ajaran 20062007. Program Studi Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.
Tabel 28 memberikan gambaran bahwa hampir seluruh responden 77,5 persen akses terhadap televisi. Seperti yang telah dikemukakan pada bab konteks lokasi bahwa
peningkatan kepemilikan televisi mulai meningkat sejak masuknya listrik ke Desa Situ Udik, yakni sekitar tahun 1988 dan 1994. Pada tahun 1994, listrik mulai masuk secara
merata ke seluruh pelosok Desa Situ Udik. Radio sudah jarang diakses masyarakat Desa Situ Udik., semenjak masuknya televisi. Namun, menurut salah satu responden, Ibu
Neng 60 tahun bukan hanya hal tersebut yang menjadi sebab radio tidak lagi diakses. Menurutnya, acara radio sekarang tidak lagi seperti acara radio ’zaman dulu’. Saat ini,
acara radio hanya berisikan iklan, kirim-kirim salam serta musik-musik dangdut. Sedangkan acara-acara di radio ’zaman dulu’ lebih bervariasi seperti drama seri,
penyuluhan, berita. Sebelum listrik masuk radio tidak hanya sebagai media infromasi bagi warga Desa Situ Udik tetapi juga media hiburan serta kelembagaan informasi. Ibu
Neng mengemukakan bahwa dulu ’para sepuh’ sering berkumpul bersama untuk mendengarkan radio. Sehingga mendengarkan radio merupakan kebiasaan ’khas’ para
sesepuh di kampung tersebut. Kebiasaan berkumpul bersama mendengarkan radio maupun menonton televisi
secara bersama luntur sejak masuknya listrik. Hal ini dikemukakan oleh Ibu Neng 60 tahun:
”Sebelum ada TV, pada ngumpul didepan rumah sini buat dengerin radio bareng-bareng. Pas masuk TV item putih, yang punya TV kan Cuma disini jadi
pada miluan nonton disini. Pada ngumpulnya sore, abis ashar. Apalagi kalo bulan puasa sambil ngabuburit.”
Saat ini, televisi lebih dimanfaatkan sebagai media hiburan dibandingkan media informasi bagi masyarakat Desa Situ Udik. Hampir dua per tiga responden 62,5 persen
mengikuti perkembangan berita politik di media massa. Media massa yang banyak diakses adalah televisi karena dinilai lebih praktis, serta dapat diterima baik dengan
antena. Berdasarkan wawancara dengan respoden pagi hari dan sore hari merupakan waktu yang biasanya mereka pergunakan untuk menonton berita politik di televisi.
Berdasarkan informasi dari hasil kuesioner diperoleh bahwa mayoritas responden laki- laki yang memiliki keterdedahan terhadap berita politik di media massa,
seperti ditunjukkan pada Tabel 29.
Tabel 29. Jumlah responden berdasarkan keterdedahan terhadap berita politik, Desa Situ Udik tahun 2006
Keterdedahan terhadap berita politik
Jenis Kelamin Total
Laki-laki Perempuan
Ya, sering mengikuti
15 10
25
Tidak pernah mengikuti
2 13
15
Total
17 23
40
Tabel 29 memberi gambaran bahwa 15 dari 17 responden laki- laki memiliki
keterdedahan terhadap berita politik di media televisi. Sedangkan hanya 10 dari 23 responden perempuan yang tertarik untuk mengikuti perkembangan berita politik di
media massa. Seluruh responden perempuan yang tidak pernah mengikuti berita politik bahwa mereka lebih tertarik menonton infotaiment, sinetron, atau acara-acara hiburan.
Berdasarkan kepemilikan dan akses terhadap media massa serta keterdedahan terhadap berita-berita politik dapat diidentifikasi tingkat keterdedahan responden Lansia
terhadap media massa dengan mengkategorikannya pada tingkat rendah dengan pemberian skor kurang dari dua, serta tingkat tinggi dengan pemberian skor 3-5.
Informasi tingkat keterdedahan responden terhadap media massa dapat dilihat pada Tabel 30
Tabel 30. Tingkat Keterdedahan responden terhadap media massa, Desa Situ Udik tahun 2006
Tingkat keterdedahan terhadap media massa
Jumlah Persentase
Rendah 15
37,5 Tinggi
25 62,5
Total 40
100,0
Tabel 30 menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen responden memiliki tingkat keterdedahan terhadap media massa yang tinggi. Mengacu pada rekomendasi Lerner di
atas maka dengan tingkat keterdedahan yang tinggi terhadap media massa maka hal ini akan mendorong pada tingkat partisipasi politik yang tinggi juga, karena media massa
meningkatkan juga kesadaran serta pengetahuan masyarakat terhadap politik. Bergulirnya reformasi serta keterdedahan terhadap media massa membuat sikap
masyarakat desa kian kritis seperti yang dikemukakan oleh Bapak H.Zae 55 tahun yang merupakan anggota BPD yang menyebutkan semenjak reformasi setidaknya
terjadi beberapa kali protes langsung yang disampaikan kepada kepala desa. Terutama yang terjadi berkenaan dengan penyaluran dana BLT BBM. Masyarakat yang merasa
layak menerima dana tersebut tapi tidak terdaftar mengajukan protes secara langsung.
6.2 Nilai Sosial dan Budaya Politik Lansia 6.2.1 Sikap terhadap Politik