: varians kelompok kontrol : simpangan baku gabungan Sudjana, 2005: 239-240
Kriteria pengujiannya adalah H
o
diterima apabila dan H
o
ditolak untuk harga-harga yang lainnya, nilai
2 1
1
t
didapat dari
daftar distribusi t dengan derajat kebebasan dan taraf
signifikansi = 5 Sudjana, 2005: 239.
Berdasarkan hasil perhitungan uji t, diperoleh = 0,053 dan
= 1,995. Karena
berada pada daerah penerimaan H maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching berbantuan Cabri 3D dan
kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran Direct Instruction DI. Hasil perhitungan uji kesamaan rata-rata data awal kelas sampel selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 16.
3.7.2 Analisis Data Akhir
Setelah semua perlakuan berakhir kemudian diberi tes. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah
hasilnya sesuai dengan hipotesis yang diharapkan.analisis data akhir meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah Chi
Kuadrat.
Hipotesis statistika yang digunakan adalah sebagai berikut. H
: Data berdistribusi normal H
1
: Data tidak berdistribusi normal Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Chi Kuadrat, yaitu:
k i
i i
i
E E
O
1 2
2
Keterangan: χ
2
: harga chi kuadrat, O
i
: Frekuensi hasil pengamatan, E
i
: Frekuensi yang diharapkan. Kriteria pengujiannya: tolak H
jika χ
2 hitung
≥ χ
2 tabel
, χ
2 tabel
dicari menggunakan tabel distribusi
χ
2
dengan derajat kebebasan dk= k –1 dan taraf
signifikan 5 Sudjana, 2005: 273.
3.7.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas dengan model pembelajaran Quantum Teaching dan kelas dengan menggunakan model
pembelajaran Direct InstructionDI mempunyai varians yang sama. Pada penelitian ini, hipotesis yang akan diujikan adalah:
, artinya varians kedua kelas sama. , artinya varians kedua kelas tidak sama.
dengan, : varians kelas eksperimen, dan
: varians kelas kontrol .
Untuk menguji kesamaan dua varians tersebut digunakan uji Bartlett.
2 2
log 1
10 ln
i i
s n
B
dengan :
1 log
2 i
n s
B
1
1
2 2
i i
i
n s
n s
Keterangan:
2 i
s : varian masing-masing kelompok,
2
s
: varian gabungan,
i
n
: banyaknya anggota dalam tiap kelompokkelas, B
: koefisien Bartlett. Kriteria pengujian: tolak H
jika χ
2
≥ χ
2 1
– αk – 1
dengan χ
2 1
– αk – 1
didapat dari distribusi chi kuadrat dengan peluang 1 –α, dk = k–1 dan taraf
signifikan 5 Sudjana, 2005: 262-263.
3.7.2.3 Uji Hipotesis
3.7.2.3.1 Uji Hipotesis 1 Uji Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen Uji ketuntasan dilakukan untuk menguji apakah hasil tes kemampuan
pemecahan masalah peserta didik pada materi dimensi tiga sub pokok bahasan jarak pada bangun ruang dengan model pembelajaran Quantum Teaching
mencapai ketuntasan. Indikator mencapai ketuntasan belajar yaitu mencapai ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal. Ketuntasan individual didasarkan
pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM di SMA Negeri 11 Semarang untuk mata pelajaran matematika adalah 75.
Sementara kriteria ketuntasan klasikal yaitu presentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual minimal sebesar 75. Dikatakan tuntas secara
individual apabila hasil tes kemampuan pemecahan masalah 75. Uji hipotesis
ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.
: ; Presentase peserta didik yang tuntas klasikal kurang dari atau
sama dengan 74,5 Presentase peserta didik yang tuntas klasikal lebih dari 74,5
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
√ Keterangan:
z : nilai t yang dihitung;
x
: banyaknya peserta didik yang tuntas secara individual;
: nilai yang dihipotesiskan, dengan
5 ,
74
n : jumlah anggota sampel Sudjana, 2005: 234. Kriteria pengujian H
ditolak jika dengan taraf signifikansi 5
dapat diperoleh dengan menggunakan daftar tabel distribusi z Sudjana, 2005: 234.
3.7.2.3.2 Uji Hipotesis 2 Uji Perbedaan Rata-rata Pihak Kanan Uji perbedaan rata-rata digunakan untuk mengetahui mana yang lebih
baik antara kelas yang diajar menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching berbantuan Cabri 3D dan kelas yang diajar menggunakan model
pembelajaran Direct Instruction DI. Untuk menguji kesamaan dua rata-rata digunakan uji rata-rata satu pihak yaitu uji pihak kanan. Hipotesis yang digunakan
adalah sebagai berikut. H
: µ
1
µ
2
rata- rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching
berbantuan Cabri 3D kurang dari atau sama dengan rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang diajar
menggunakan model pembelajaran Direct Instruction DI. H
1
: µ
1
µ
2
rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching
berbantuan Cabri 3D lebih baik daripada yang diajar menggunakan model pembelajaran Direct Instruction DI.
Karena
2 1
, maka digunakan rumus:
√
dengan
Keterangan: t
: : nilai rata-rata kelompok eksperimen
: nilai rata-rata kelompok kontrol : banyaknya peserta didik kelompok eksperimen
: banyaknya peserta didik kelompok kontrol : varians kelompok eksperimen
: varians kelompok kontrol : simpangan baku gabungan Sudjana, 2005: 239
Kriteria pengujian: H diterima jika t t
1 – α
dan tolak H jika t
mempunyai harga lain, dimana t
1 – α
, didapat dari daftar distribusi t dengan dk = n
1
+ n
2
– 2 dan α = 5 Sudjana, 2005: 239.
2 2
67
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian dalam bab ini adalah uraian hasil penelitian di SMA Negeri 11 Semarang pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah dikenai
pembelajaran yang berbeda. Kelas X-4 sebagai kelas eksperimen dikenai model pembelajaran Quantum Teaching berbantuan Cabri 3D dan kelas X-5 sebagai
kelas kontrol dikenai model pembelajaran Direct Instruction DI. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2013 sampai dengan 23
Mei 2013 diperoleh hasil penelitian sebagai berikut.
4.1.1 Proses Pembelajaran 4.1.1.1 Kelas Eksperimen
Pembelajaran pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching berbantuan Cabri 3D untuk mempelajari materi dimensi tiga
pada kompetensi dasar menentukan jarak dari titik ke titik, titik ke garis, dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga. Pembelajaran dilaksanakan dalam 3
pertemuan pada tanggal 7, 10, dan 14 Mei 2013, dimana alokasi waktu tiap pertemuan adalah 90 menit. Hasil yang diperoleh dalam pembelajaran ini meliputi
aktivitas peserta didik, kinerja guru, pelaksanaan model pembelajaran, penerapan media LTS dan Cabri 3D, serta hasil evaluasi.