dimana sebelumnya ia tidak dapat melakukannya. Menurut Hudojo 2005: 97, di dalam proses belajar, pengikutsertaan siswa secara aktif dapat berjalan efektif bila
pengorganisasian dan penyampaian materi sesuai dengan kesiapan mental siswa. Berbagai  teori  yang mengkaji konsep belajar telah banyak dikembangkan
oleh  para  ahli.  Teori-teori  belajar  yang  mendukung  penelitian  ini  diuraikan sebagai berikut.
2.1.1.1 Teori Thorndike
Edward  L.  Thorndike  1874-1949  mengemukakan  beberapa  hukum belajar yang dikenal dengan sebutan Law of effect Suherman,2003: 23. Menurut
hukum  ini  belajar  akan  lebih  berhasil  bila  respon  siswa  terhadap  suatu  stimulus segera  diikuti  dengan  rasa  senang  atau  kepuasan.  Rasa  senang  atau  kepuasan  ini
bisa  timbul  sebagai  akibat  anak  mendapatkan  pujian  atau  ganjaran  lainnya. Stimulus  ini  termasuk  reinforcement.  Teori  belajar  stimulus-respon  yang
dikemukakan  oleh  Thorndike  ini  disebut  juga  koneksionisme  yang  menyatakan bahwa pada hakikatnya  belajar merupakan proses pembentukan hubungan antara
stimulus dan respon. Teori ini mendukung pembelajaran Quantum Teaching yang dilakukan  pada  penelitian  ini  dimana  pada  Quantum  teaching    guru  memberikan
pujian maupun hadiah kepada siswa atas keberhasilan belajar yang dilakukannya.
2.1.1.2 Teori Belajar Piaget
Sugandi  2007:  35-36  mengemukakan  tiga  prinsip  utama  dalam pembelajaran menurut Piaget, yaitu.
1 Belajar Aktif Proses  pembelajaran  merupakan  proses  aktif,  karena  pengetahuan
terbentuk  dari  dalam  subjek  belajar.  Untuk  membantu  perkembangan  kognitif anak, perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak melakukan
percobaan,  memanipulasi  simbol,  mengajukan  pertanyaan,  menjawab  dan membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya.
2 Belajar melalui Interaksi Sosial Dalam  belajar  perlu  diciptakan  suasana  yang  memungkinkan  terjadi
interaksi  di  antara  subjek  belajar.  Piaget  percaya  bahwa  belajar  bersama  akan membantu  perkembangan  kognitif  anak.  Dengan  interaksi  sosial,  perkembangan
kognitif  anak  akan  mengarah  ke  banyak  pandangan,  artinya  khasanah  kognitif anak akan diperkaya dengan berbagai macam sudut pandang dan alternatif.
3 Belajar melalui Pengalaman Sendiri Perkembangan  kognitif  anak  akan  lebih  berarti  apabila  didasarkan  pada
pengalaman  nyata  daripada  bahasa  yang  digunakan  untuk  berkomunikasi.  Jika hanya  menggunakan  bahasa  tanpa  pengalaman  sendiri,  perkembangan  kognitif
anak cenderung mengarah ke verbalisme. Piaget  juga  menekankan  pembelajaran  melalui  penemuan,  pengalaman-
pengalaman nyata dan memanipulasi langsung alat, bahan atau media belajar yang lain.  Penggunaan  Cabri  3D  sebagai  media  belajar  sesuai  dengan  teori  belajar
Piaget.  Ketika  berdiskusi  kelompok  siswa  mendapat  fasilitas  media  Cabri  3D sehingga siswa dapat melihat gambar dari berbagai sudut pandang, sehingga siswa
memiliki  pengalaman  sehingga  pembelajaran  bermakna.  Dengan  demikian,  teori
Piaget  yang  penting  dalam  penelitian  ini  adalah  keaktifan  peserta  didik  dalam berdiskusi  kelompok  dengan  memanfaatkan  media  Cabri  3D  sehingga
pembelajaran  dengan  pengalaman  sendiri  akan  membentuk  pembelajaran  yang bermakna.
2.1.1.3 Teori Belajar Ausubel