Piaget yang penting dalam penelitian ini adalah keaktifan peserta didik dalam berdiskusi kelompok dengan memanfaatkan media Cabri 3D sehingga
pembelajaran dengan pengalaman sendiri akan membentuk pembelajaran yang bermakna.
2.1.1.3 Teori Belajar Ausubel
Teori ini terkenal dengan belajar bermakna dan pentingnya pengulangan sebelum belajar dimulai. Ausubel membedakan antara belajar menemukan dengan
belajar menerima, selain itu juga untuk membedakan antara belajar menghafal dengan belajar bermakna. Makna dibangun ketika guru memberikan permasalahan
yang relevan dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada sebelumnya, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan dan menerapkan
idenya sendiri. Pada belajar menghafal, peserta didik menghafalkan materi yang sudah diperolehnya, tetapi pada belajar bermakna materi yang telah diperoleh itu
dikembangkan dengan keadaan yang lain sehingga belajarnya lebih dimengerti Suherman, 2003: 32. Teori ini mendukung pembelajaran Quantum teaching
dimana dalam pembelajaran Quantum teaching, guru harus melalui tahap “Tumbuhkan” dalam arti siswa ditumbuhkan minat belajar dan apersepsinya
sebelum pembelajaran dimulai.
2.1.2 Pembelajaran Matematika
Peristiwa belajar yang disertai dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik daripada belajar yang hanya semata-mata dari pengalaman
dalam kehidupan sosial di masyarakat. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan
siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa Suyitno, 2004: 2.
Dengan demikian, pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada
para siswanya yang terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa
tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa dalam mempelajari matematika Suyitno,
2004: 2. Menurut Depdiknas, sebagaimana yang dikutip oleh Sugiarto 2009:12
matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
2 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dalam pernyataan matematika. 3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Pembelajaran matematika mengoptimalkan keberadaan dan peran siswa sebagai pembelajar. Pembelajar matematika tidak sekedar learning to know,
melainkan juga harus meliputi learning to do, learning to be, hingga learning to live together Suherman, 2003: 12. Berdasarkan pemikiran tersebut maka
pembelajaran matematika harus mendasarkan pada pemikiran bahwa siswa yang harus belajar.
Tujuan pembelajaran matematika yang diuraikan di atas akan tercapai apabila guru mampu menguasai pembelajaran di dalam kelas. Dalam penguasaan
pembelajaran, beberapa hal yang perlu dipelajari adalah menerapkan dengan jelas langkah atau proses pembelajaran yang dibagi dalam bagian-bagian kecil
pembelajaran kemudian setiap bagian tersebut disusun berdasarkan urutan yang pasti atau hirarki Saad, 2008: 209. Langkah-langkah pelaksanaan ketuntasan
belajar menurut Guskey dalam Saad, 2008: 218-219 adalah sebagai berikut. 1 Merencanakan untuk ketuntasan belajar
Langkah : a Menentukan tujuan pembelajaran.
b Merancang tes formatif. c Mempersiapkan remidial dan aktivitas pengkoreksian.
d Merancang penyajian sumatif.
2 Melaksanakan ketuntasan belajar di dalam kelas Langkah :
a Mengiformasikan siswa tentang tujuan dan langkah dalam pembelajaran.
b Penerapan pembelajaran, meliputi : 1 mengajar dengan metode yang efektif;
2 memberikan tes untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran; 3 memberikan tes dan remidial untuk siswa yang belum mencapai
ketuntasan belajar; 4 memberikan banyak aktivitas kepada siswa yang telah mencapai
ketuntasan belajar dan memberikan remidial kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan.
c Mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.
2.1.3 Model Pembelajaran Quantum Teaching