Digunakan Pada Creper I Digunakan Pada Creper II Digunakan Pada Hammer Mills Digunakan Pada Creper I dan Creper II Digunakan Pada Hammer Mills dan Vortex Pump Digunakan Pada Creper I, Creper II dan Hammer Mills

f. Digunakan Pada Creper I, Creper II dan Hammer Mills

Skema Standar SNI 06-1903-1990 Hasil SIR 3L SIR 3WF Pengukuran Kadar kotoran, maks. bb 0.03 0.03 0.010 Kadar abu, maks. bb 0.5 0.5 0.28 Zat menguap, maks. bb 0.8 0.8 0.20 PRI, minimum 75 75 86 Po, minimum 30 30 45 Warna Lovibond 6 - 4.0

3. Menggunakan Penyaringan dari Hammer Mills

a. Digunakan Pada Creper I

Skema Standar SNI 06-1903-1990 Hasil SIR 3L SIR 3WF Pengukuran Kadar kotoran, maks. bb 0.03 0.03 0.007 Kadar abu, maks. bb 0.5 0.5 0.28 Zat menguap, maks. bb 0.8 0.8 0.18 PRI, minimum 75 75 88 Po, minimum 30 30 49.5 Warna Lovibond 6 - 3.0

b. Digunakan Pada Creper II

Skema Standar SNI 06-1903-1990 Hasil SIR 3L SIR 3WF Pengukuran Kadar kotoran, maks. bb 0.03 0.03 0.009 Kadar abu, maks. bb 0.5 0.5 0.28 Zat menguap, maks. bb 0.8 0.8 0.21 PRI, minimum 75 75 89 Po, minimum 30 30 48 Warna Lovibond 6 - 3.5

c. Digunakan Pada Hammer Mills

Skema Standar SNI 06-1903-1990 Hasil SIR 3L SIR 3WF Pengukuran Kadar kotoran, maks. bb 0.03 0.03 0.013 Kadar abu, maks. bb 0.5 0.5 0.29 Zat menguap, maks. bb 0.8 0.8 0.22 PRI, minimum 75 75 86 Po, minimum 30 30 42 Warna Lovibond 6 - 4.5

d. Digunakan Pada Creper I dan Creper II

Skema Standar SNI 06-1903-1990 Hasil SIR 3L SIR 3WF Pengukuran Kadar kotoran, maks. bb 0.03 0.03 0.008 Kadar abu, maks. bb 0.5 0.5 0.27 Zat menguap, maks. bb 0.8 0.8 0.22 PRI, minimum 75 75 90 Po, minimum 30 30 40 Warna Lovibond 6 - 4.0

e. Digunakan Pada Hammer Mills dan Vortex Pump

Skema Standar SNI 06-1903-1990 Hasil SIR 3L SIR 3WF Pengukuran Kadar kotoran, maks. bb 0.03 0.03 0.012 Kadar abu, maks. bb 0.5 0.5 0.3 Zat menguap, maks. bb 0.8 0.8 0.21 PRI, minimum 75 75 88 Po, minimum 30 30 45 Warna Lovibond 6 - 4.5

f. Digunakan Pada Creper I, Creper II dan Hammer Mills

Skema Standar SNI 06-1903-1990 Hasil SIR 3L SIR 3WF Pengukuran Kadar kotoran, maks. bb 0.03 0.03 0.015 Kadar abu, maks. bb 0.5 0.5 0.31 Zat menguap, maks. bb 0.8 0.8 0.20 PRI, minimum 75 75 88 Po, minimum 30 30 48 Warna Lovibond 6 - 4.5

4. Menggunakan Penyaringan dari Creper II

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Goal Programming Untuk Mengoptimalkan Produksi Teh (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV - Pabrik Teh Bah Butong)

2 54 106

Kajian Strategi Bisnis dalam Pelaksanaan Pengembangan Areal (Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero))

3 64 114

Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Pada Pabrik RSS PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Batang Serangan.

1 52 148

Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Adolina)

15 132 248

Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Medan)

27 212 111

PELAKSANAAN KEPENGURUSAN OLEH PENGURUS KOPERASI (Studi Pada Koperasi Kantor Direksi PTP Nusantara VII Bandar Lampung)

0 34 40

PERBANDINGAN PENDEKATAN TEORITIS INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD (IAS) 41 PADA BIAYA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN KARET (Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Way Berulu di Pesawaran)

1 27 85

Analisis Nilai Tambah dan Kapasitas Produksi Agroindustri Pengolahan Kelapa Sawit (CPO) pada PT Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

17 51 72

Potensi Penerapan Konsep Produksi Bersih pada Industri Keramik di Probolinggo Potensial Implementation of Cleaner Production Concept for Ceramic Industries in Probolinggo

0 0 8

Penerapan Metode Goal Programming Untuk Mengoptimalkan Produksi Teh (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV - Pabrik Teh Bah Butong)

0 0 11