Good Housekeeping ANALISIS FINANSIAL

Keuntungan = Penghematan – Beban Pajak = Rp. 546.878.464 tahun - Rp. 191.407.462tahun = Rp. 355.471.002tahun Nilai penghematan yang didapat dari proyek dalam analisis finansial ini dimasukkan sebagai penerimaan pada arus kas penerimaan dan pengeluaran proyek. Selain nilai penghematan, dalam kas penerimaan juga dimasukkan modal sendiri yang terdiri dari biaya investasi dan modal kerja, serta terdapat nilai sisa dari mesin pada tahun ke-20. Arus kas penerimaan dan pengeluaran ini dapat dilihat pada Lampiran 11.

2. Good Housekeeping

Penerapan good housekeeping melalui tindakan menghentikan aliran air selama proses produksi tidak berjalan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, berupa berkurangnya biaya pengolahan air yang perlu dikeluarkan serta penghematan pajak yang dibebankan akibat pemanfaatan air permukaan. Tindakan menghentikan aliran air tersebut dapat menghindari terbuangnya air rata-rata sebesar 10.291,5 kg per hari atau 10,292 m 3 per hari. Menurut Laporan Manajemen LM UU. Wabe biaya yang diperlukan untuk pengolahan air yaitu sebesar Rp. 1.150 per m 3 . Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Daerah Propinsi Lampung Nomor 04 Tahun 2000, tentang pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan, serta Keputusan Gubernur Lampung Nomor 07 Tahun 2002 tentang petunjuk pelaksanaan Peraturan Pemerintah Daerah Propinsi Lampung Nomor 04 Tahun 2000, pajak yang dibebankan pada perusahaan agroindustri yang memanfaatkan air permukaan golongan B yaitu sebesar Rp. 210 per m 3 . Perhitungan penghematan dari penerapan good housekeeping melalui tindakan menghentikan aliran air adalah sebagai berikut : Biaya Pengolahan = 10,292 m 3 hari x Rp. 1.150m 3 = Rp. 11.835,8hari Beban Pajak = 10,292 m 3 hari x Rp. 210m 3 = Rp. 2.161,32hari Penghematan = Biaya Pengolahan + Beban Pajak = Rp. 11.835,8hari + Rp. 2.161,32hari = Rp. 13.997,12hari = Rp. 5.038.963,2tahun Menurut UU RI No. 17 tahun 2000, keuntungan proyek sebesar Rp. 5.038.963,2 per tahun akan dikenakan pajak sebesar 5 persen . Hal ini menyebabkan tindakan menghentikan aliran air pada saat tidak digunakan ini dikenakan pajak sebesar : Beban Pajak = 5 x Rp. 5.038.963,2tahun = Rp 251.948,16tahun Potongan pajak keuntungan yang ditetapkan oleh pemerintah tersebut, menyebabkan langkah good housekeeping melalui tindakan menghentikan aliran air pada saat tidak digunakan dalam proses produksi akan mendapatkan keuntungan dengan perhitungan sebagai berikut : Keuntungan = Penghematan – Beban Pajak = Rp. 5.038.963,2tahun - Rp 251.948,16tahun = Rp. 4.787.015,04tahun.

3. Pembuatan Talang Permanen

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Goal Programming Untuk Mengoptimalkan Produksi Teh (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV - Pabrik Teh Bah Butong)

2 54 106

Kajian Strategi Bisnis dalam Pelaksanaan Pengembangan Areal (Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero))

3 64 114

Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Pada Pabrik RSS PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Batang Serangan.

1 52 148

Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Adolina)

15 132 248

Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Medan)

27 212 111

PELAKSANAAN KEPENGURUSAN OLEH PENGURUS KOPERASI (Studi Pada Koperasi Kantor Direksi PTP Nusantara VII Bandar Lampung)

0 34 40

PERBANDINGAN PENDEKATAN TEORITIS INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD (IAS) 41 PADA BIAYA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN KARET (Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Way Berulu di Pesawaran)

1 27 85

Analisis Nilai Tambah dan Kapasitas Produksi Agroindustri Pengolahan Kelapa Sawit (CPO) pada PT Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

17 51 72

Potensi Penerapan Konsep Produksi Bersih pada Industri Keramik di Probolinggo Potensial Implementation of Cleaner Production Concept for Ceramic Industries in Probolinggo

0 0 8

Penerapan Metode Goal Programming Untuk Mengoptimalkan Produksi Teh (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV - Pabrik Teh Bah Butong)

0 0 11