KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengukuran neraca massa yang dilakukan, pabrik crumb rubber PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way Berulu menghasilkan limbah cair sebesar 310.931,565 kg per hari. Limbah cair yang dihasilkan tersebut, memiliki kandungan polutan yang berbeda-beda di setiap stasiun prosesnya. Limbah cair yang dihasilkan suatu stasiun proses akan memiliki kandungan polutan yang lebih rendah dibandingkan stasiun proses sebelumnya. Limbah cair yang dihasilkan selama proses produksi tersebut, dapat dikurangi dengan menerapkan produksi bersih melalui tindakan good housekeeping dan daur ulang air. Menghentikan aliran air pada saat tidak digunakan sebagai salah satu langkah good housekeeping, akan menghasilkan penghematan sebesar Rp. 4.787.015,04 per tahun. Selain melalui tindakan menghentikan aliran air pada saat tidak digunakan, langkah good housekeeping dapat pula dilakukan dengan pembuatan talang permanen. Pembuatan talang yang dapat menghindari terjadinya kebocoran air sebanyak 9.381,363 kg per hari dan campuran lateks homogen sebanyak 178,716 kg per hari yang berpotensi menghasilkan 178,716 kg SIR per hari. Pembuatan talang tersebut akan memberikan penghematan bagi PTPN VII UU. Wabe sebesar Rp. 181.621.459,9 per tahun Penerapan produksi bersih untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan selama proses produksi, dapat pula dilakukan dengan daur ulang air limbah pada setiap stasiun proses. Daur ulang ini akan memberikan penghematan bagi perusahaan sebesar Rp. 17.626.961,2 per tahun. Langkah daur ulang ini layak untuk diterapkan, karena dalam analisis finansial memperlihatkan NPV positif, IRR sebesar 21,9 persen, dan BC ratio sebesar 1,153. Penerapan produksi bersih selain dapat mengurangi terbentuknya limbah cair, juga dapat mengurangi pencemaran udara yang ditimbulkan dari sisa pembakaran mesin dryer. Selain mengurangi pencemaran udara, penerapan produksi bersih dengan mengganti mesin pengering juga dapat memberikan keuntungan ekonomi sebesar Rp. 355.471.002 per tahun. Langkah daur ulang ini layak untuk diterapkan, karena dalam analisis finansial memperlihatkan NPV positif, IRR sebesar 19,271 persen, dan BC ratio sebesar 1,1814.

B. SARAN

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Goal Programming Untuk Mengoptimalkan Produksi Teh (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV - Pabrik Teh Bah Butong)

2 54 106

Kajian Strategi Bisnis dalam Pelaksanaan Pengembangan Areal (Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero))

3 64 114

Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Pada Pabrik RSS PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Batang Serangan.

1 52 148

Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus : PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Adolina)

15 132 248

Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Medan)

27 212 111

PELAKSANAAN KEPENGURUSAN OLEH PENGURUS KOPERASI (Studi Pada Koperasi Kantor Direksi PTP Nusantara VII Bandar Lampung)

0 34 40

PERBANDINGAN PENDEKATAN TEORITIS INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD (IAS) 41 PADA BIAYA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN KARET (Studi Kasus Pada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Way Berulu di Pesawaran)

1 27 85

Analisis Nilai Tambah dan Kapasitas Produksi Agroindustri Pengolahan Kelapa Sawit (CPO) pada PT Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Rejosari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

17 51 72

Potensi Penerapan Konsep Produksi Bersih pada Industri Keramik di Probolinggo Potensial Implementation of Cleaner Production Concept for Ceramic Industries in Probolinggo

0 0 8

Penerapan Metode Goal Programming Untuk Mengoptimalkan Produksi Teh (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV - Pabrik Teh Bah Butong)

0 0 11