Sosiologi SMA Kelas XII
98
Kegiatan seperti ini dapat kita lihat di sepanjang Pantai Utara Jawa bahkan sampai ke daerah pedalaman. Hal serupa juga dapat kita jumpai
di Irian Jaya, Sumatera, dan Kalimantan, yang menjadikan fungsi sungai sebagai ladang produksi perikanan. Tidak ketinggalan pula di daerah
pegunungan banyak orang yang membuat kolam-kolam untuk ditanami ikan.
Gambar 3.10 Budidaya ikan nila sebagai kegiatan produksi
4 Berburu dan Meramu
Berburu dan meramu adalah kegiatan produksi yang lebih banyak dijumpai pada zaman prasejarah atau pada zaman yang masih primitif.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka melakukan perburuan terhadap binatang-binatang di hutan. Di samping itu juga, mereka
mengumpulkan makanan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Setelah mereka mengenal kegiatan bercocok
tanam, maka kegiatan berburu dan meramu semakin berkurang. Dalam skala kecil, kegiatan tersebut masih dapat dijumpai di beberapa wilayah
yang potensial untuk perburuan, seperti di Australia, Amerika Selatan, dan masyarakat pedalaman Afrika.
5 Kegiatan Industri
Industri merupakan kegiatan produksi yang paling banyak ditemukan dalam masyarakat kita. Kegiatan industri ini menekankan
pada upaya produksi barang dan jasa untuk keperluan konsumsi. Kegiatan ini pada umumnya menggunakan teknologi industri, baik
mekanik maupun kimiawi. Lembaga ekonomi industri yang berperan di dalamnya menekankan pada efektivitas dan efisiensi produksi. Dalam
kegiatan industri, aktivitasnya lebih bersifat padat modal daripada padat karya. Dalam hal sumber daya manusianya juga diperlukan tenaga
terampil yang terlatih. Kegiatan industri ini telah berkembang di hampir setiap negara, dalam negara agraris seperti Indonesia sekalipun, kegiatan
industri sudah merambah pada berbagai sektor baik di desa maupun di kota.
Sumber: dokumen penerbit
Bab 3
- Lembaga Sosial
99
Gambar 3.11 Industri kerajinan perak di Jogjakarta
b. Distribusi
Kegiatan yang tidak kalah pentingnya dalam kegiatan ekonomi adalah kegiatan distribusi. Menurut kajian Sosiologi, kegiatan distribusi merupakan
suatu kegiatan ekonomi pasca produksi untuk disalurkan pada konsumen. Secara umum, kegiatan ini dapat diidentifikasikan ke dalam tiga cara, yakni
sebagai berikut.
1 Distribusi Resiprositas
Kegiatan distribusi resiprositas ini merupakan distribusi timbal- balik dengan tukar-menukar barang dan jasa yang dianggap oleh kedua
belah pihak sebanding nilainya. Resiprositas dibagi lagi menjadi resiprositas umum, berimbang, dan pemerataan.
a Resiprositas umum adalah pertukaran barang yang dilakukan dengan
cara menentukan nilai barang yang terlihat pada waktu serah terima barang. Dengan demikian, transaksi distribusi berlangsung secara
spontan dan insidental ditentukan oleh kedua belah pihak.
b Resiprositas berimbang adalah teknik tukar-menukar barang dengan menentukan terlebih dahulu secara pasti nilai barang yang akan
dilakukan serah-terima. c Pola pemerataan merupakan suatu keharusan bagi seseorang untuk
mendestribusikan suatu barang terhadap orang lain. Dalam konsep ini, tidak ada monopoli, karena barang yang harus didistribusikan
merupakan barang kebutuhan umum.
2 Redistribusi
Kegiatan mendistribusikan suatu barang dan jasa terhadap suatu agen atau perorangan untuk kemudian didistribusikan kembali. Dalam
redistribusi dikenal sistem berantai, sehingga jarak antara proses produksi pada konsumsi menjadi panjang karena melalui sub-sub agen sebelum
sampai pada konsumen. Sistem berantai seperti ini banyak terjadi di Indonesia dengan segala bentuk sistemnya. Coba kalian amati proses
tersebut di daerah kalian sendiri, bagaimana sistemnya
Sumber: http:www
.yogyes.com
Sosiologi SMA Kelas XII
100
3 Pertukaran Pasar
Pasar merupakan suatu tempat bertemunya antara penjual
dan pembeli yang melakukan transaksi jual-beli. Transaksi seperti
ini pada akhirnya mem-bentuk pola atau sistem yang permanen. Pola
ini merupakan kegiatan distribusi melalui tran-saksi jual-beli dari
seseorang kepada orang lain dengan berbagai pertimbangan
terkait dengan kebutuhan masing- masing.
Gambar 3.12 Kegiatan perekonomian di pasar
c. Konsumsi
Kegiatan ekonomi yang terakhir setelah distribusi adalah konsumsi. Kegiatan konsumsi merupakan perilaku masyarakat dalam menggunakan
atau memakai barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam masyarakat tradisional, kegiatan ekonomi produksi, distribusi, dan konsumsi,
tidak berkembang luas karena kebanyakan produksi yang dihasilkan adalah untuk konsumsi sendiri. Sedangkan dalam masyarakat maju sangat
berkembang mengingat kegiatan produksi, distribusi, maupun konsumsi berjalan di atas sub-sub lembaga ekonomi yang lengkap.
Dari ketiga perilaku ekonomi di atas, dapatlah disimpulkan bahwa lembaga ekonomi tidak terlepas kegiatan-kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi dalam
kelembagaannya sesuai dengan model-model sistem ekonomi yang diterapkan. Artinya, model-model sistem ekonomi memiliki aturan-aturan tertentu sesuai
dengan kekuatan doktrin yang dianutnya. Beberapa sistem ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.
a. Sistem Ekonomi Kapital
Kegiatan ekonomi dalam sistem ini sangat ditentukan oleh kalangan pemilik modal atau kapitalis. Sistem ini menganut pola kebebasan dalam
menjalankan lembaga ekonomi, sehingga mereka adalah pendorong munculnya pasar bebas atau globalisasi. Negara yang menganut sistem ini
adalah Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat. Dalam era pasar bebas, sistem ekonomi kapital tersebut sudah merambah negara-negara
Timur, termasuk Indonesia.
b. Sistem Ekonomi Fasis
Kegiatan ekonomi dalam sistem ini didominasi oleh pemimpin atau pemerintah. Sistem ekonomi tipe ini sering dikenal sebagai sistem ekonomi
terpimpin. Dalam kegiatan ekonominya, rakyat tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan arah kebijakan ekonomi, melainkan harus tunduk kepada
kebijakan ekonomi pemerintah. Negara yang pernah mengembangkan sistem ini adalah Jepang, Jerman, dan Italia.
Sumber: http:www
.eastjava.com