Sosiologi SMA Kelas XII
66
Berdasarkan teori dan konsep tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, lembaga sosial adalah suatu sistem norma tentang aktivitas masyarakat
yang bersifat terarah dalam rangka melangsungkan kehidupan bermasyarakat dan memenuhi segala kebutuhan pokok manusia. Pengertian ini berbeda dengan badan
atau organisasi yang berarti sekelompok orang yang membentuk suatu badan atau organisasi yang berperan dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan aktivitas
masyarakat tersebut.
Lembaga sosial merupakan sistem norma tentang aktivitas masyarakat yang bersifat terarah dalam rangka melangsungkan kehidupan bermasyarakat
dan memenuhi segala kebutuhan pokok manusia.
Sebagaimana telah dikemukakan di muka, tujuan lembaga sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia atau melangsungkan kehidupan
bermasyarakat. Lembaga sosial memiliki beberapa fungsi yang sangat fundamental, yakni sebagai berikut.
a. Lembaga sosial berperan dalam memberi arahan dan pedoman kepada warga
masyarakat untuk dapat menyelaraskan diri dengan norma yang berlaku dalam masyarakat dalam mencapai atau memenuhi kebutuhan pokoknya.
b. Lembaga sosial berfungsi sebagai stabilisator dan dinamisator dalam kehidupan bermasyarakat, dalam rangka untuk mengembangkan kualitas proses sosial.
c. Lembaga sosial memiliki fungsi kontrol atau social control terhadap aktivitas- aktivitas kemasyarakatan.
d. Lembaga sosial merupakan sarana yang efektif untuk menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, dan menjaga integritas
kepribadian bangsa. e. Lembaga sosial berfungsi sebagai dinamisator dalam mengembangkan
kehidupan bermasyarakat.
Berdasarkan teori-teori dan pendapat mengenai lembaga sosial di atas, teori manakah yang menurut kalian yang paling lengkap dalam penjabaran definisi
dan substansinya? Selanjutnya buatlah definisi lembaga sosial menurut pendapat kalian kalian boleh mengacu pada teori tersebut, atau dapat mengacu pada
fenomena sosial yang ada dalam masyarakat kalian.
A A
A A
A
K K
K K
K T
T T
T T
IIIII V
V V
V V
IIIII T
T T
T T
A A
A A
A S
SS SS
Bab 3
- Lembaga Sosial
67
1. Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial J.L. Gillin dan J.P. Gillin
di dalam tulisannya yang berjudul General Feature of Social Institution, telah menguraikan beberapa ciri umum lembaga
sosial, yakni sebagai berikut. a. Lembaga sosial merupakan suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola pola
perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Lembaga sosial terdiri dari adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur
kebudayaan lainnya, secara langsung ataupun tidak langsung yang tergabung dalam satu unit fungsional.
b. Suatu lembaga sosial memiliki tingkat kekekalan. Lembaga sosial biasanya berumur lama dan suatu kepercayaan akan menjadi bagian dari lembaga sosial
setelah melewati waktu yang relatif lama, sehingga masyarakat dapat menganggapnya sebagai suatu himpunan norma yang merupakan kebutuhan
pokok bagi kehidupan manusia secara wajar.
c. Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan yang hendak dicapai. Tujuan lembaga sosial adalah bagi masyarakat tertentu dan golongan masyarakat yang
bersangkutan, sebaliknya fungsi lembaga sosial tersebut yaitu peranan lembaga dalam sistem sosial dan kebudayaan masyarakatnya. Contoh: lembaga
perbudakan, ternyata bertujuan untuk mendapatkan tenaga yang semurah- murahnya, tetapi dalam kenyataannya ternyata sangat mahal.
d. Lembaga sosial mempunyai alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, seperti bangunan, peralatan, dan sebagainya sebagai
penunjang pencapaian tujuan. e. Lembaga sosial memiliki lambang-lambang atau simbol sebagai ciri khasnya.
Lambang-lambang tersebut dapat terwujud dalam tulisan, gambar, dan sebagainya yang menggambarkan hakekat kelompok tersebut. Lambang-
lambang tersebut secara simbolis meggambarkan tujuan dan fungsi dari lembaga tersebut. Contoh, selembar kain berukuran panjang lebar 3 : 2, yang
terdiri dari dua warna merah dan putih di bagian bawah, serta dipancang pada tiang. Lagu Indonesia Raya merupakan contoh-contoh dari lembaga politik.
f. Lembaga sosial mempunyai tradisi tertulis maupun tidak tertulis. Tradisi tertulis
maupun tradisi lisan itu mampu merumuskan tujuan, tata tertib yang berlaku, dan sebagainya. Dengan tradisi tersebut, masyarakat bisa mengerti dan
memahami tujuan diadakannya lembaga tersebut. Contoh: tata tertib sekolah yang disusun secara tertulis.
g. Lembaga sosial merupakan sistem pola-pola perilaku yang tersusun atau berstruktur. Pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku tersebut terwujud
melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Dalam pengertian tersebut, lembaga terdiri atas adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan,
serta unsur-unsur kebudayan lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung tergabung dalam satu fungsi.
Sosiologi SMA Kelas XII
68
h. Lembaga sosial mencakup kebutuhan dasar basic need. Kebutuhan dasar ini meliputi sejumlah nilai material, mental, dan spritual yang pengadaannya
harus terjamin dan tidak dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebutuhan atau kerelaan seseorang, misalnya mengenai sandang, pangan, perumahan,
kelangsungan keturunan, dan lain sebagainya. i.
Lembaga sosial merupakan cara bertindak yang mengikat. Seluruh komponen yang diperlukan sebagai suatu norma atau aturan dipandang oleh semua pihak
yang berkepentingan sebagai suatu bentuk cara hidup dan bertindak mengikat.
2. Tumbuhnya Lembaga Sosial
Kehidupan sosial atau masyarakat menginginkan adanya suatu keteraturan, keharmonisan dalam berinteraksi dan berkomunikasi untuk memenuhi sejumlah
kebutuhan dasar manusia basic need bahkan sampai pada pemuasannya. Tanpa adanya lembaga sosial yang mengatur kehidupan masyarakat tidak akan terkendali
dengan banyaknya penyimpangan-penyimpangan individu yang bertindak sesuai dengan kehendak bebasnya. Proses pertumbuhan lembaga sosial didahului dengan
tumbuhnya suatu norma dalam kehidupan masyarakat, mula-mula norma masyarakat tidak disengaja namun lama-kelamaan norma tersebut tumbuh atau
terbentuk secara sadar. Adapun norma-norma tersebut dapat dikenal dalam dalam empat bentuk, yaitu cara, kebiasaan, tata kelakuan, dan adat-istiadat. Masing-
masing pengertian tersebut mempunyai dasar yang sama merupakan norma-norma kemasyarakatan yang memberikan petunjuk bagi prilaku dalam bermasyarakat.
Lembaga sosial dalam suatu masyarakat terdiri dari suatu kompleks tindakan berinteraksi yang menyebabkan terwujudnya pola-pola sosial dalam masyarakat.
Adapun manusia yang melakukan tindakan interaksi itu biasanya menganggap dirinya berada dalam satu kedudukan sosial tertentu dan juga dikonsepsikan
untuknya norma-norma yang menata seluruh tindakan tadi. Suatu tindakan interaksi sosial dapat disebut lembaga sosial, apabila merupakan:
a. Suatu tata kelakuan baku yang berupa norma-norma atau adat-istiadat tertulis maupun tidak tertulis.
b. Suatu kelompok manusia yang menjalankan kegiatan bersama dan saling berhubungan sesuai dengan norma tersebut, dan terdapat suatu pusat kegiatan
yang bertujuan memenuhi. c. Suatu pusat kegiatan yang bertujuan memenuhi seperangkat kebutuhan tertentu
yang dipahami oleh anggota masyarakat.