Koentjaraningrat Sosiologi 3 Kelas 12 Aman Grendy Hendrastomo Nur Hidayah 2009

Sosiologi SMA Kelas XII 66 Berdasarkan teori dan konsep tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, lembaga sosial adalah suatu sistem norma tentang aktivitas masyarakat yang bersifat terarah dalam rangka melangsungkan kehidupan bermasyarakat dan memenuhi segala kebutuhan pokok manusia. Pengertian ini berbeda dengan badan atau organisasi yang berarti sekelompok orang yang membentuk suatu badan atau organisasi yang berperan dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan aktivitas masyarakat tersebut. Lembaga sosial merupakan sistem norma tentang aktivitas masyarakat yang bersifat terarah dalam rangka melangsungkan kehidupan bermasyarakat dan memenuhi segala kebutuhan pokok manusia. Sebagaimana telah dikemukakan di muka, tujuan lembaga sosial adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia atau melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Lembaga sosial memiliki beberapa fungsi yang sangat fundamental, yakni sebagai berikut. a. Lembaga sosial berperan dalam memberi arahan dan pedoman kepada warga masyarakat untuk dapat menyelaraskan diri dengan norma yang berlaku dalam masyarakat dalam mencapai atau memenuhi kebutuhan pokoknya. b. Lembaga sosial berfungsi sebagai stabilisator dan dinamisator dalam kehidupan bermasyarakat, dalam rangka untuk mengembangkan kualitas proses sosial. c. Lembaga sosial memiliki fungsi kontrol atau social control terhadap aktivitas- aktivitas kemasyarakatan. d. Lembaga sosial merupakan sarana yang efektif untuk menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, dan menjaga integritas kepribadian bangsa. e. Lembaga sosial berfungsi sebagai dinamisator dalam mengembangkan kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan teori-teori dan pendapat mengenai lembaga sosial di atas, teori manakah yang menurut kalian yang paling lengkap dalam penjabaran definisi dan substansinya? Selanjutnya buatlah definisi lembaga sosial menurut pendapat kalian kalian boleh mengacu pada teori tersebut, atau dapat mengacu pada fenomena sosial yang ada dalam masyarakat kalian. A A A A A K K K K K T T T T T IIIII V V V V V IIIII T T T T T A A A A A S SS SS Bab 3 - Lembaga Sosial 67

1. Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial J.L. Gillin dan J.P. Gillin

di dalam tulisannya yang berjudul General Feature of Social Institution, telah menguraikan beberapa ciri umum lembaga sosial, yakni sebagai berikut. a. Lembaga sosial merupakan suatu organisasi pola-pola pemikiran dan pola pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Lembaga sosial terdiri dari adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur kebudayaan lainnya, secara langsung ataupun tidak langsung yang tergabung dalam satu unit fungsional. b. Suatu lembaga sosial memiliki tingkat kekekalan. Lembaga sosial biasanya berumur lama dan suatu kepercayaan akan menjadi bagian dari lembaga sosial setelah melewati waktu yang relatif lama, sehingga masyarakat dapat menganggapnya sebagai suatu himpunan norma yang merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia secara wajar. c. Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan yang hendak dicapai. Tujuan lembaga sosial adalah bagi masyarakat tertentu dan golongan masyarakat yang bersangkutan, sebaliknya fungsi lembaga sosial tersebut yaitu peranan lembaga dalam sistem sosial dan kebudayaan masyarakatnya. Contoh: lembaga perbudakan, ternyata bertujuan untuk mendapatkan tenaga yang semurah- murahnya, tetapi dalam kenyataannya ternyata sangat mahal. d. Lembaga sosial mempunyai alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, seperti bangunan, peralatan, dan sebagainya sebagai penunjang pencapaian tujuan. e. Lembaga sosial memiliki lambang-lambang atau simbol sebagai ciri khasnya. Lambang-lambang tersebut dapat terwujud dalam tulisan, gambar, dan sebagainya yang menggambarkan hakekat kelompok tersebut. Lambang- lambang tersebut secara simbolis meggambarkan tujuan dan fungsi dari lembaga tersebut. Contoh, selembar kain berukuran panjang lebar 3 : 2, yang terdiri dari dua warna merah dan putih di bagian bawah, serta dipancang pada tiang. Lagu Indonesia Raya merupakan contoh-contoh dari lembaga politik. f. Lembaga sosial mempunyai tradisi tertulis maupun tidak tertulis. Tradisi tertulis maupun tradisi lisan itu mampu merumuskan tujuan, tata tertib yang berlaku, dan sebagainya. Dengan tradisi tersebut, masyarakat bisa mengerti dan memahami tujuan diadakannya lembaga tersebut. Contoh: tata tertib sekolah yang disusun secara tertulis. g. Lembaga sosial merupakan sistem pola-pola perilaku yang tersusun atau berstruktur. Pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku tersebut terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Dalam pengertian tersebut, lembaga terdiri atas adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayan lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung tergabung dalam satu fungsi. Sosiologi SMA Kelas XII 68 h. Lembaga sosial mencakup kebutuhan dasar basic need. Kebutuhan dasar ini meliputi sejumlah nilai material, mental, dan spritual yang pengadaannya harus terjamin dan tidak dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebutuhan atau kerelaan seseorang, misalnya mengenai sandang, pangan, perumahan, kelangsungan keturunan, dan lain sebagainya. i. Lembaga sosial merupakan cara bertindak yang mengikat. Seluruh komponen yang diperlukan sebagai suatu norma atau aturan dipandang oleh semua pihak yang berkepentingan sebagai suatu bentuk cara hidup dan bertindak mengikat.

2. Tumbuhnya Lembaga Sosial

Kehidupan sosial atau masyarakat menginginkan adanya suatu keteraturan, keharmonisan dalam berinteraksi dan berkomunikasi untuk memenuhi sejumlah kebutuhan dasar manusia basic need bahkan sampai pada pemuasannya. Tanpa adanya lembaga sosial yang mengatur kehidupan masyarakat tidak akan terkendali dengan banyaknya penyimpangan-penyimpangan individu yang bertindak sesuai dengan kehendak bebasnya. Proses pertumbuhan lembaga sosial didahului dengan tumbuhnya suatu norma dalam kehidupan masyarakat, mula-mula norma masyarakat tidak disengaja namun lama-kelamaan norma tersebut tumbuh atau terbentuk secara sadar. Adapun norma-norma tersebut dapat dikenal dalam dalam empat bentuk, yaitu cara, kebiasaan, tata kelakuan, dan adat-istiadat. Masing- masing pengertian tersebut mempunyai dasar yang sama merupakan norma-norma kemasyarakatan yang memberikan petunjuk bagi prilaku dalam bermasyarakat. Lembaga sosial dalam suatu masyarakat terdiri dari suatu kompleks tindakan berinteraksi yang menyebabkan terwujudnya pola-pola sosial dalam masyarakat. Adapun manusia yang melakukan tindakan interaksi itu biasanya menganggap dirinya berada dalam satu kedudukan sosial tertentu dan juga dikonsepsikan untuknya norma-norma yang menata seluruh tindakan tadi. Suatu tindakan interaksi sosial dapat disebut lembaga sosial, apabila merupakan: a. Suatu tata kelakuan baku yang berupa norma-norma atau adat-istiadat tertulis maupun tidak tertulis. b. Suatu kelompok manusia yang menjalankan kegiatan bersama dan saling berhubungan sesuai dengan norma tersebut, dan terdapat suatu pusat kegiatan yang bertujuan memenuhi. c. Suatu pusat kegiatan yang bertujuan memenuhi seperangkat kebutuhan tertentu yang dipahami oleh anggota masyarakat.