Bab 3
- Lembaga Sosial
79
Jika menelaah jenis perkawinan berdasarkan asal suami atau istri, maka dapat diberikan beberapa istilah berkaitan dengan hal ini. Perkawinan
antara seseorang dengan orang di luar golongannya disebut dengan eksogami. Perkawinan dalam satu golongan disebut dengan endogami.
Kemudian perkawinan dengan orang yang status sosialnya sebanding disebut dengan homogami. Sedangkan perkawinan dengan orang yang status
sosialnya berbeda disebut dengan heterogami. Istilah-istilah ini sebenarnya tidak populer di masyarakat, mengingat sudah semakin hilangnya sistem
feodalisme dalam masyarakat.
f. Bentuk-Bentuk Keluarga
Sebagai lembaga sosial, keluarga juga menentukan sistem kekerabatan, misalnya siapa saja yang menjadi anggota keluarga. Sistem
kekerabatan dalam keluarga ada yang bersistem konjugual dan sistem konsanguinal. Keluarga yang bersistem konsanguinal menekankan pada
pentingnya ikatan darah. Sedangkan keluarga yang bersistem konjugal lebih menekankan pada pentingnya hubungan perkawinan daripada ikatan darah.
Ada pula yang membedakan antara keluarga orientasi family of orientation dan keluarga prokreasi family of procreation. Keluarga orientasi merupakan
keluarga yang di dalamnya seseorang dilahirkan, sedangkan keluarga prokreasi adalah keluarga yang dibentuk oleh seseorang berdasarkan dengan
pernikahan.
Di samping bentuk keluarga yang sudah dijelaskan di atas, dikenal pula dengan keluarga inti nuclear family dan keluarga meluas extended
family, dimana bentuk ini didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekeluargaan hubungan darah. Keluarga inti adalah keluarga yang jumlah
anggota keluarganya terdiri dari ayah, ibu, anak-anak yang belum menikah. Sedangkan keluarga meluas adalah keluarga yang terdiri dari lebih dari satu
generasi atau lebih dari satu keluarga inti.
Perubahan masyarakat dari agraris menuju masyarakat industri menyebabkan perubahan organisasi dan struktur keluarga. Perubahan
tersebut adalah bahwa keluarga inti extented family yang cenderung berubah kepada keluarga besar nuclear family. Keluarga inti adalah
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang belum dewasa atau belum kawin, sedangkan keluarga besar adalah keluarga yang terdiri lebih
dari satu generasi. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1 Industrialisasi menyebabkan keluarga inti bersifat mobil, mudah pindah
dari tempat satu ke tempat lain, dan akan menetap dimana ada pekerjaan, sehingga menyebabkan lemahnya ikatan kekerabatan.
2 Industrialisasi mempercepat adanya emansipasi wanita yang dapat memungkinkan wanita untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga
menyebabkan melemahnya fungsi extented family dan di sisi lain memperkuat fungsi nuclear family.
3 Industrialisasi menyebabkan corak kehidupan ekonomi baru dalam masyarakat.
Sosiologi SMA Kelas XII
80
Proses perubahan dari extented family kepada nuclear family mempunyai dampak positif dan negatif bagi anggota keluarga. Di satu sisi,
dengan nuclear family individu bebas dari ikatan kewajiban dan tanggung jawab dalam hubungan sosial yang lebih besar. Di pihak lain, nuclear family
menyebabkan timbulnya isolasi sosial, kurangnya afeksi, beban psikologi menjadi lebih berat karena individu kurang mempunyai keleluasaan untuk
melepaskan tekanan-tekanan fisik. Akibat-akibat negatif ini tampak pada naiknya angka perceraian dan gejala disorganisasi keluarga.
g. Susunan Lembaga Keluarga
Dalam lembaga keluarga, dikenal apa yang dinamakan keluarga inti dan keluarga meluas. Keluarga inti merupakan suatu lembaga keluarga yang
terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang belum melakukan perkawinan. Dengan demikian, jumlah anggota keluarga inti relatif kecil. Sedangkan
keluarga meluas merupakan lembaga keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah anak-anaknya yang sudah berkeluarga atau bahkan pamannya,
dan lain sebagainya. Jadi keluarga meluas, anggota keluarganya lebih dari satu generasi.
Dalam lembaga keluarga, juga mengenal adanya sistem kekerabatan yang berupa unilineal dan parental. Sistem unilineal merupakan sistem
kekerabatan yang melalui garis keturunan ibu atau ayah saja. Sedangkan sistem parental merupakan sistem kekerabatan yang melalui dua garis
keturunan, yakni ayah dan ibu.
Dalam karakteristik masyarakat yang berbeda, lembaga keluarga juga memiliki norma-norma yang berbeda pula. Selain sistem dan norma
sebagaimana telah disebutkan di atas, masih banyak pula sistem-sistem lain yang mengikat dalam lembaga keluarga. Dalam hal ini, misalnya adanya
pola tempat tinggal atau menetap setelah berlangsungnya perkawinan. Adapun mengenai pola tempat tinggal ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
1 Pola Lokal
Terdapat lembaga keluarga yang mengatur adanya pola lokal, dimana pengantin baru harus tinggal terpisah baik dari orang tua pihak
laki-laki maupun dari pihak perempuan. Lembaga keluarga yang mengatur pola ini biasanya untuk memberi kesempatan kepada mereka untuk belajar
mandiri.
2 Pola Neolokal
Merupakan pola yang memberi kebebasan kepada mereka yang telah melangsungkan pernikahan untuk tempat tinggal di tempat baru
yang mereka pilih. Dalam hal ini, mereka memiliki kebebasan untuk memilih di mana mereka akan tinggal dalam melangsungkan kebudayaan.