Susunan Lembaga Keluarga Lembaga Keluarga

Bab 3 - Lembaga Sosial 81 3 Pola Patrilokal Merupakan pola yang mengatur keluarga baru untuk menetap di lingkungan keluarga suami. Pola ini bersifat kaku, karena mereka yang telah melangsungkan pernikahan tidak memiliki pilihan lain, kecuali harus tinggal bersama keluarga suami. 4 Pola Matripatrilokal Merupakan pola yang mengatur keluarga baru untuk menetap di lingkungan pihak wanita, selanjutnya menetap bersama keluarga pria. Pola ini agak lebih longgar di mana mereka dapat tinggal di tempat kedua orang tua mereka, baik di pihak laki-laki maupun perempuan. 5 Pola Matrilokal Merupakan suatu pola yang mengatur keluarga baru untuk menetap bersama dengan keluarga pihak wanita. Pola ini juga tidak memberikan pilihan lain, kecuali mereka harus tinggal di tempat keluarga wanita. 6 Pola Patrimatrilokal Merupakan pola yang mengatur keluarga baru untuk menetap bersama keluarga pihak pria, untuk selanjutnya menetap bersama keluarga pihak wanita. Pola ini seperti halnya pola matripatrilokal tetapi dimulai dari tinggal di tempat pihak pria dahulu kemudian baru tinggal di tempat pihak wanita. 7 Pola Bilokal Merupakan pola yang mengatur bahwa keluarga baru dapat menentukan pilihan sendiri, apakah akan menetap bersama keluarga pihak pria atau bersama pihak wanita. Dalam pola ini terdapat kelonggaran untuk memilih di mana mereka akan menetap. 8 Pola Avanukolokal Merupakan pola yang mengatur keluarga baru untuk menetap bersama kelurga paman dari pihak ibu, baik paman dari pihak ibu pengantin pria, maupun dari pihak ibu pengantin wanita. Lakukanlah observasi terhadap lingkungan masyarakat kalian. Amatilah bagaimana pola tempat tinggal yang berlaku dalam lingkungan masyarakat Anda. Bandingkan pola tempat tinggal di daerah kalian dengan pola di daerah teman kalian Tunjukkan apa perbedaannya, dan mengapa hal itu berbeda A A A A A K K K K K T T T T T IIIII V V V V V IIIII T T T T T A A A A A S SS SS Sosiologi SMA Kelas XII 82

2. Lembaga Pendidikan

a. Pengertian Lembaga Pendidikan

Pendidikan adalah keseluruhan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai positif dalam masyarakat di mana dia hidup, serta proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol, sehingga ia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal. Inti urusan lembaga pendidikan ini terletak pada upaya sosialisasi norma-norma yang dijunjung tinggi, dan akan diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Dalam proses sosialisasi ini, diharapkan warga masyarakat baru memiliki pengertian, kemampuan, dan sikap yang diharapkan oleh masyarakat yang bersangkutan. Pembahasan lembaga pendidikan ini akan menitikberatkan pada proses sosialisasi yang intinya mengantarkan seseorang kepada suatu kebudayaan. Dalam lembaga ini, proses sosialisasi dapat diperoleh dari jenis lembaga pendidikan yang ada, yaitu menyangkut hal-hal sebagai berikut. 1 Lingkungan pendidikan informal. 2 Lingkungan pendidikan masyarakat di luar lingkungan keluarga. 3 Lingkungan pendidikan formal persekolahan. Pendidikan merupakan sarana yang efektif untuk membangun manusia seutuhnya. Oleh karena itu, lembaga pendidikan memiliki peranan yang besar dalam menentukan keberhasilan tujuan pendidikan. Sebagaimana kita ketahui, manusia pada dasarnya mengalami proses sosialisasi primer dan sekunder. Sosialisasi primer dilakukan dalam lingkungan keluarga semenjak anak dilahirkan. Sedangkan sosialisasi sekunder dialami ketika anak memasuki usia sekolah, dimana anak mengalami sosialisasi yang lebih luas dalam melihat dunianya. Sosialisasi dalam keluarga merupakan modal dasar untuk meneruskannya dalam sosialisasi sekunder. Lembaga pendidikan merupakan suatu lembaga yang mengurusi atau menangani masalah proses sosialisasi, yang bertujuan untuk mengantarkan seseorang pada satu kebudayaan yang dinamis sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan yang kompleks. Dengan demikian, lembaga pendidikan memiliki peranan yang besar dalam menentukan keberhasilan tujuan pendidikan secara substansial. Bab 3 - Lembaga Sosial 83

b. Arti Penting Pendidikan

Secara umum, pendidikan dapat dikategorikan menjadi pendidikan formal dan non-formal. Pendidikan formal dilaksanakan melalui institusi formal, sedangkan non-formal melalui institusi non-formal. Dalam zaman yang semakin kompleks, tuntutan akan pentingnya pendidikan semakin besar mengingat arus perkembangan dunia yang semakin cepat. Bahkan ada yang mengatakan bahwa jika pendidikan berhenti, maka berhentilah dunia ini. Artinya, selama dunia masih tetap ada, maka pendidikan akan selalu berlangsung. Hal ini diperlukan karena pendidikan merupakan tuntutan kehidupan yang membutuhkan tanggapan yang cermat dalam mencerdaskan bangsa sehingga mampu menghadapi tuntutan global. Tuntutan-tuntutan global yang harus dijawab oleh lembaga pendidikan di antaranya adalah sebagai berikut. 1 Kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat. 2 Munculnya modernisasi dan globalisasi. 3 Pertambahan penduduk yang semakin meningkat. 4 Terjadinya krisis moral dan kebudayaan. 5 Semakin sempitnya lapangan pekerjaan. 6 Tuntutan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 7 Perlunya pencerahan agama. 8 Perkembangan ideologi. 9 Munculnya masalah-masalah sosial, dan lain-lain.

c. Kegiatan Pendidikan

Kegiatan pendidikan pada umumnya diselenggarakan dalam tiga lingkungan, yaitu lingkungan informal, formal, dan non-formal. Informal berarti pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan keluarga atau juga sering disebut sebagai pendidikan primer. Sedangkan pendidikan formal merupakan pendidikan sekunder dalam lembaga-lembaga pendidikan formal. Sementara non-formal merupakan pendidikan tertier di luar informal dan formal. 1 Pendidikan Informal Pendidikan informal adalah pendidikan dalam keluarga yang berlangsung sejak anak dilahirkan. Dalam keluarga yang memahami arti penting pendidikan keluarga, maka ia akan secara sadar mendidik anak- anaknya agar terbentuk kepribadian yang baik. Sedangkan dalam keluarga yang kurang mengerti arti penting pendidikan keluarga, maka perilakunya sehari-hari secara tidak sadar adalah pendidikan buat anak. Berkaitan dengan itu, dapat diidentifikasi ciri-ciri umum pendidikan informal sebagai berikut. a Pendidikan berlangsung terus-menerus tanpa mengenal tempat dan waktu. b Guru adalah orang tua. c Tidak adanya manajemen yang jelas.