Perubahan cepat Revolusi Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat a. Perubahan lambat Evolusi

Bab 1 - Perubahan Sosial 23 Di dalam revolusi, perubahan-perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu atau tanpa rencana. Ukuran kecepatan suatu perubahan yang dinamakan revolusi, sebenarnya bersifat relatif, karena revolusi dapat memakan waktu yang lama. Misalnya, revolusi industri di Inggris sebagaimana telah disebutkan di atas, dimana perubahan-perubahan terjadi dari tahap produksi tanpa mesin menuju ke tahap produksi menggunakan mesin. Perubahan tersebut dianggap cepat, karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, hubungan antara buruh dengan majikan, dan seterusnya. Suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului oleh suatu pemberontakan rebellion yang kemudian menjelma menjadi revolusi. Pemberontakan para petani di Banten pada tahun 1888 misalnya, didahului dengan suatu kekerasan, sebelum menjadi revolusi yang mengubah sendi- sendi kehidupan masyarakat. Begitu pula dengan revolusi sosial di Brebes, Surakarta, Aceh, dan lain sebagainya didahului oleh suatu gejala-gejala sosial tertentu. Dalam konsepsi ini, suatu gejala sosial dapat dikatakan revolusi apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1 Adanya keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut. 2 Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut. 3 Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan. 4 Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut terutama sifatnya konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Di samping itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak, misalnya perumusan sesuatu ideologi tertentu. 5 Harus ada “momentum”, yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan. Apabila “momentum” keliru, maka revolusi dapat gagal.

2. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

Agak sulit untuk merumuskan masing-masing pengertian tersebut di atas, karena batas-batas pembedaannya sangat relatif. Sebagai pegangan, dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat. Sebagai contoh: pengaruh mode pakaian, tidak akan membawa pengaruh apa-apa bagi masyarakat dalam keseluruhannya karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan. Sosiologi SMA Kelas XII 24 Sebaliknya, suatu proses industrialisasi yang berlangsung pada masyarakat agraris merupakan perubahan yang akan membawa pengaruh besar pada masyarakat. Berbagai lembaga kemasyarakatan akan ikut terpengaruh, misalnya hubungan kerja, sistem kepemilikan tanah, hubungan kekeluargaan, stratifikasi masyarakat, dan seterusnya.

3. Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki

Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak- pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak yang ingin mengadakan perubahan disebut dengan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Agent of change memimpin masyarakat dalam mengubah sistem sosial. Anda berencana masuk SMA atau MA, sehingga masuk SMPMTs. Setelah lulus kemudian bisa masuk SMA atau MA. Anda telah melakukan perubahan yang direncanakan. Contoh yang lebih besar ketika bangsa Indonesia menginginkan lepas dari belenggu penjajahan. Para perintis pergerakan merencanakan melalui berbagai organisasi pergerakan, baik politik maupun sosial budaya. Akhirnya kemerdekaan diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Bangsa Indonesia telah berubah dari zaman penjajahan ke zaman kemerdekaan. Contoh yang paling baru adalah keinginan masyarakat mengubah sistem politik di Indonesia pada era Orde Baru. Beberapa kelompok masyarakat memelopori keinginan membentuk sistem pemerintahan yang lebih demokratis. Para pemimpin perubahan agent of change memelopori berbagai gerakan untuk menuntut perubahan melalui berbagai cara. Akhirnya terjadi era reformasi pada tahun 1998, terjadi perubahan sosial politik yang telah direncanakan oleh masyarakat. Sedangkan perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan, merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Apabila perubahan yang tidak dikehendaki tersebut berlangsung bersamaan dengan suatu perubahan yang dikehendaki, maka perubahan tersebut mungkin mempunyai pengaruh yang demikian besarnya terhadap perubahan-perubahan yang dikehendaki. Bisa saja terjadi, suatu perubahan yang tidak dikehendaki sangat diharapkan dan diterima oleh masyarakat. Demikian pula sebaliknya. Perubahan yang tidak direncanakan misalnya menyangkut adat-istiadat. Di Tapanuli, ada tradisi berupa pembagian hak waris. Menurut tradisi, hanya pihak laki-laki yang berhak mendapatkan warisan. Tetapi karena perkembangan pengetahuan dan pendidikan, masyarakat akhirnya merubah hukum waris adat tersebut. Dalam perubahan yang tidak direncanakan tersebut akhirnya masyarakat secara sadar mengubah hukum adat, dengan memberikan hak waris yang sama dengan keluarga perempuan.