Faktor Penghambat Perubahan Sosial

Bab 1 - Perubahan Sosial 19 Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat atau ketinggalan oleh negara-negara lain akan selalu menjadi fenomena umum bagi negara kita. Bagaimana dengan Anda semua, apakah Anda ingin selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang mutakhir? Atau tetap berpegang pada filsafat lama “lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali”. Namun tampaknya filsafat lama tersebut harus sudah dikubur dalam-dalam, khususnya dalam konsep perkembangan ilmu pengetahuan yang terus dinamis. 3 Sikap masyarakat yang sangat tradisional Suatu sikap yang sangat mengagungkan tradisi dan masa lampau serta menganggap bahwa tradisi secara mutlak tidak dapat diubah, menghambat jalannya proses perubahan. Terlebih lagi bila masyarakat yang bersangkutan dikuasai oleh golongan konservatif. Contoh nyata dapat Anda lihat langsung pada masyarakat pedesaan. Di sana, masyarakat cenderung bersifat tradisional, terutama di kalangan petani. Meskipun sudah masuk teknik-teknik dan sarana pertanian yang modern, namun hanya terbatas saja para petani yang mau menggunakan cara-cara modern. Kebanyakan mereka tetap menggunakan pola lama, dengan menggunakan cara-cara tradisional, seperti membajak sawah yang tetap menggunakan kerbau, teknik pemanenan yang masih manual, pemupukan, dan cara-cara lain yang masih bersifat tradisional. Sikap-sikap yang demikian tentunya menghambat proses perubahan sosial karena mereka cenderung statis. 4 Status quo Masyarakat atau kelompok yang merasa sudah mapan dengan keadaan yang ada berusaha menghambat terjadinya suatu perubahan. Sebab mereka merasa telah berada pada posisi yang menguntungkan, sehingga apabila terjadi perubahan, mereka akan takut tersisih. Misalnya, terdapat ketua suku yang tidak menerima perubahan pemerintahan di daerahnya sesuai bentuk pemerintahan RI karena khawatir kalau posisinya akan tergeser oleh orang lain. Hal ini berarti adan kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested interests. Termasuk ketika revolusi kemerdekaan 1945, di samping ada pihak-pihak yang revolusioner, tetapi ada juga pihak-pihak yang tidak menghendaki adanya proklamasi. Mereka yang anti-kemerdekaan adalah mereka yang menikmati sistem yang diterapkan oleh pemerintah kolonial, sehingga ketika proklamasi mereka menjadi bingung dengan nasib mereka. 5 Perasaan takut Sebagian masyarakat mengalami ketakutan setelah terjadinya pengaruh kebudayaan luar akan merugikan kebudayaan yang telah lama mereka pelihara. Karena rasa takut tersebut, maka masyarakat cenderung bersifat tertutup terhadap kebudayaan luar, meskipun kebudayaan luar tersebut juga bercorak positif. Sikap demikian juga telah menghambat proses perubahan sosial di kalangan masyarakat. Sosiologi SMA Kelas XII 20 6 Sikap apriori Apriori merupakan sikap berprasangka buruk pada setiap unsur asing yang masuk dalam masyarakatnya. Mereka khawatir unsur asing tersebut dapat mempengaruhi budaya mereka. Kelompok masyarakat yang demikian sulit untuk melakukan hubungan dengan kelompok lain. Sikap apriori selalu menyikapi pendapat atau gagasan orang lain atau kelompok lain sebagai hal yang mengancam keberadaan dirinya. 7 Ideologis Suatu ideologi tertentu sangat anti terhadap ideologi lain yang dianggap berseberangan dengan ideologinya atau bahkan mengancam eksistensinya. Contoh nyata adalah sikap anti-Islam Amerika merupakan faktor penghambat kemajuan ideologi Islam di dunia. Begitu pula ideologi Pancasila yang anti-komunis, dan lain sebagainya. 8 Adat dan kebiasaan Adat dan kebiasaan mencakup sistem mata pencaharian, pembuatan rumah, cara berpakaian dan berperilaku, yang telah terbiasa sedemikian rupa sehingga sukar diubah. Untuk melakukan perubahan adat dan kebiasaan diperlukan waktu yang lama. Sebab adat dan kebiasaan sifatnya telah mendarah daging dalam masyarakat. Adat juga mempunyai nilai historis berupa warisan pendahulunya. Masyarakat yang masih memegang adat dan kebiasaan yang kuat sulit untuk menerima perubahan. Oleh karena itu, dalam konteks ini, adat dan kebiasaan sebagai salah satu penghambat proses perubahan sosial. Perubahan sosial budaya akan selalu terjadi di dalam masyarakat. Keadaan yang membedakan adalah bagaimana perubahan tersebut berjalan. Apakah perubahan tersebut berjalan dengan cepat atau lambat, apakah perubahan tersebut bersifat naik atau turun, perubahan tersebut sebagai proses yang direncanakan atau bukan, ataukah perubahan yang terjadi berpengaruh besar atau kecil bagi kehidupan masyarakat. Coba kalian diskusikan dalam kelompok kecil, faktor-faktor pendorong apa yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial di Indonesia dan faktor-faktor apa yang menyebabkan Indnesia selalu mengalami perubahan sosial yang mundur A A A A A K K K K K T T T T T IIIII V V V V V IIIII T T T T T A A A A A S SS SS Bab 1 - Perubahan Sosial 21 D . D . D . D . D . Bentuk Perubahan Sosial Bentuk Perubahan Sosial Bentuk Perubahan Sosial Bentuk Perubahan Sosial Bentuk Perubahan Sosial Hampir semua gejala-gejala sosial dalam masyarakat merupakan perubahan sosial. Tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan, dan tidak mungkin ada kebudayaan yang tidak diciptakan masyarakat. Tidak ada garis tegas yang membedakan perubahan sosial dan perubahan budaya, meskipun fokus pelajaran kita adalah perubahan sosial. Sehingga kalau kita membicarakan perubahan sosial, pasti membicarakan perubahan budaya. Walaupun demikian, dapat saja terjadi sebuah perubahan kebudayaan tidak mempengaruhi perubahan sosial. Misalnya perubahan model pakaian, bentuk kesenian, atau perubahan tari-tarian tanpa mengubah lembaga kemasyarakatan dan sistem sosial yang telah ada. Tetapi, apakah keadaan tersebut dapat berlangsung lama? Kesimpulannya adalah bahwa perubahan sosial dan budaya selalu berjalan beriringan. Perubahan sosial dan kebudayaan dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk perubahan, yakni sebagai berikut.

1. Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat a. Perubahan lambat Evolusi

Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama dan rentetan- rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat, dinamakan evolusi. Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi-kondisi baru, yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Rentetan perubahan-perubahan tersebut, tidak perlu sejalan dengan rentetan peristiwa-peristiwa di dalam sejarah masyarakat yang bersangkutan. Teori evolusi secara umum digolongkan menjadi beberapa hal sebagai berikut. 1 Unilinear Theories of Evolution Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu, bermula dari bentuk sederhana, kemudian kepada bentuk yang kompleks sampai pada tahap yang sempurna. Pelopor teori ini antara lain adalah August Comte dan Herbert Spencer. Suatu variasi dari teori tersebut adalah Cyclical Theories, yang dipelopori Vilfredo Pareto, yang berpendapat bahwa masyarakat dan kebudayaan mempunyai tahap-tahap perkembangan yang merupakan lingkaran, dimana suatu tahap tertentu dapat dilalui berulang- ulang. Termasuk pendukung teori ini adalah Pitirim A. Sorokin yang pernah pula mengemukakan teori dinamika sosial dan kebudayaan. Sorokin menyatakan bahwa masyarakat berkembang melalui tahap- tahap yang masing-masing didasarkan pada suatu sistem kebenaran. Dalam tahap pertama, dasarnya kepercayaan, dan tahap ke dua dasarnya adalah indera manusia, dan tahap terakhir dasarnya adalah kebenaran. Sosiologi SMA Kelas XII 22 2 Universal Theory of Evolution Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori ini mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evaluasi yang tertentu. Prinsip-prinsip teori ini diuraikan oleh Herbert Spencer yang antara lain mengatakan bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen baik sifat maupun susunannya. 3 Multilinear Theories of Evolution Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evaluasi masyarakat, misalnya mengadakan penelitian mengenai pengaruh perubahan sistem mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian, terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan, dan seterusya. Dewasa ini agak sulit untuk menentukan apakah suatu masyarakat berkembang melalui tahap-tahap tertentu atau tidak. Lagi pula adalah sangat sukar untuk dipastikan apakah tahap yang telah dicapai dewasa ini merupakan tahap terakhir atau masih ada tahap- tahap berikutnya yang merupakan konsekuensi dari adanya gejala kehidupan. Sebaliknya juga sulit untuk menentukan kearah mana masyarakat akan berkembang, apakah pasti menuju ke bentuk kehidupan sosial yang lebih sempurna apabila dibandingkan dengan keadaan dewasa ini, atau bahkan sebaliknya. Karena itu para Sosiolog telah banyak yang meninggalkan teori-teori evolusi tentang masyarakat.

b. Perubahan cepat Revolusi

revolusi yakni suatu perubahan sosial yang terjadi secara cepat yang mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok dari kehidupan masyarakat atau lembaga kemasyarakatan serta dikehendaki oleh masyarakat. Revolusi juga disebut perubahan secara besar-besaran dalam aspek yang mendasar. Waktu berjalannya revolusi bukan diukur oleh berapa bulan atau tahun berlangsung, melainkan ditentukan oleh tingkat revolusi yang terjadi. Misalnya, revolusi industri di Eropa abad XVIII, diperlukan waktu berpuluh-puluh tahun untuk melakukan sebuah perubahan dalam bidang industri. Namun perubahan yang terjadi di Eropa tersebut dianggap cepat, karena kita membandingkan dengan perubahan teknologi umat manusia pada masa sebelumnya. Contoh terbaru yang bisa kalian amati adalah kudeta militer Thailand bulan September 2006, merupakan perubahan cepat terhadap tatanan pemerintahan Thailand, yang menghendaki cara-cara baru dalam kepemerintahan. Unsur-unsur pokok revolusi adalah adanya perubahan yang cepat, dan perubahan tersebut mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.