Pembahasan Deskripsi Data II 1. Riwayat Responden

Selain itu, N memiliki kontrol atas hidupnya sendiri, N yang menentukan bagaimana hidupnya nanti. Orang lain tidak terlalu mempengaruhi hidup N. N juga berpikir bahwa N memiliki kontrol sendiri untuk menikah kelak. “yah mudah-mudahan lah, maksudnya yah kalo memang kita mau menikah lagi yah dua-duanya harus udah ada kesepakatan kan.” W.N.W.110611.2; baris 536-539 Tabel 3. Gambaran Harapan Menikah Lagi Pada Responden 2 No Keterangan Responden 2

1 Goal

- Responden berharap untuk menikah lagi agar anaknya memiliki sosok seorang ayah yang menyayangi anaknya. - Responden memandang pernikahan lagi sebagai hal yang penting agar dia memiliki pendamping hidup yang melindunginya di hari tua. - Responden menentukan target waktu untuk menikah lagi yaitu minimal setelah anaknya lulus SD.

2 Pathway Thinking

- Responden terbuka dengan laki-laki dan mau berhubungan serius jika ada yang berkenan di hatinya. - Responden memiliki pergaulan yang luas baik di lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja.

3 Agency Thinking

- Responden berpikir bahwa karakteristik dirinya sendiri yang membuat dia yakin bisa menikah lagi. - Responden memiliki kontrol atas hidupnya sendiri.

4. Pembahasan

Berkaitan dengan harapan menikah lagi, responden 2 memiliki pathway thinking yang rendah dan agency thinking yang tinggi. Responden 2 memiliki Universitas Sumatera Utara tujuan dengan menikah lagi yaitu agar anaknya mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah lagi. Responden 2 yang memiliki anak yang masih kecil, memandang pernikahan sebagai hal yang penting untuk kebahagiaan anaknya dan juga untuk kebahagiaan dirinya di hari tua. Goal yang dibuat oleh responden 2 cukup bernilai dan memiliki kemungkinan untuk dicapai, apalagi responden 2 masih dalam cakupan usia yang tergolong muda dan memungkinkan untuk menikah lagi. Goal yang dibuat responden 2 termasuk tujuan jangka panjang dan mengharapkan sesuatu yang positif terjadi approach-oriented in nature. Namun dalam meraih tujuannya, responden 2 tidak mengembangkan pathway thinking yang tinggi. Responden 2 tidak berpikir untuk mencari atau mendekati laki-laki. Responden 2 berpikir bahwa dengan pergaulannya yang luas maka suatu hari nanti akan datang laki-laki yang sesuai dengan harapannya. Pada saat itu tiba, responden 2 berpikir untuk membuka diri. Responden 2 hanya berpikir untuk menyiapkan tabungan untuk anaknya agar kelak anak tidak menjadi hambatan untuk pernikahan barunya. Walaupun dengan pathway thinking yang rendah, responden 2 memiliki agency thinking yang tinggi berupa keyakinan terhadap dirinya sendiri dari segi karakteristik dirinya. Responden 2 berpikir bahwa dirinya bukanlah orang yang jahat sehingga pasti bisa menemukan pasangan hidup yang cocok dengannya. Responden 2 memiliki keyakinan yang besar terhadap diri sendiri dan memiliki kontrol internal. Namun, Snyder 1994 menyatakan bahwa individu dengan pathway thinking yang rendah dan agency thinking yang tinggi lama-kelamaan Universitas Sumatera Utara dapat kehilangan agency thinking karena tidak mampu mengembangkan pathway thinking.

C. Deskripsi Data III 1. Riwayat Responden

Nama : Y Usia : 31 tahun Agama : Buddha Pendidikan Terakhir : D1 Akuntansi Umur pada saat menikah : 22 tahun Lama pernikahan : 7 tahun Memiliki anaktidak : Memiliki 1 orang anak laki-laki Pekerjaan : Pegawai toko bagian administrasi

2. Hasil Observasi a. Wawancara 1

Responden 3 adalah Y, seorang wanita muda yang masih terlihat bugar dan cantik di usianya yang sudah berkepala tiga. Hal ini mungkin dikarenakan Y rajin berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuhnya. Sore itu, peneliti membuat janji bertemu dengan Y di sebuah tempat fitness yang biasa dikunjungi Y di kota Medan. Peneliti datang bersama teman peneliti yang biasanya juga melakukan aktivitas kebugaran di sana. Pada saat peneliti sampai di tempat fitness, Y belum Universitas Sumatera Utara