Pendekatan Kualitatif Metode Pengambilan Data

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggung jawabkan hasilnya Hadi, 2004. Metode penelitian menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisis data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

A. Pendekatan Kualitatif

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan tema yang dianggap penting. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapat gambaran yang luas dan mendalam mengenai harapan menikah lagi pada wanita bercerai. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2002 dengan menggunakan pendekatan kualitatif, kita dapat memahami gejala sebagaimana subjek mengalaminya sehingga dapat diperoleh gambaran yang sesuai dengan diri subjek dan bukan semata-mata merupakan penarikan kesimpulan sebab-akibat yang dipaksakan. Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2002 mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara Universitas Sumatera Utara holistik. Selanjutnya Taylor dan Bogdan dalam Moleong, 2002 mengatakan bahwa penelitian kualitatif memberi kesempatan pada peneliti untuk dapat memahami cara responden menggambarkan dunia sekitarnya berdasarkan cara pola dan cara berpikir mereka. Peneliti berusaha masuk ke dunia konseptual subjek yang ditelitinya untuk menangkap apa what dan bagaimana how sesuatu terjadi. Dengan pendekatan kualitatif, peneliti berharap mendapatkan data yang lebih mendalam mengenai proses pembentukan harapan.

B. Responden Penelitian 1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah wanita dewasa yang berstatus janda dan memiliki keinginan untuk menikah lagi.

2. Jumlah Responden

Menurut Patton dalam Poerwandari, 2007, desain kualitatif memiliki sifat yang luwes, oleh sebab itu tidak ada aturan yang pasti mengenai jumlah sampel yang harus diambil dalam penelitian kualitatif. Jumlah responden sangat tergantung pada apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia. Pada penelitian ini, jumlah responden yang digunakan adalah sebanyak tiga orang. Universitas Sumatera Utara

3. Prosedur Pengambilan Responden

Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan konstruk operasional theory-basedoperational construct sampling. Responden dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai studi-studi sebelumnya, atau sesuai dengan tujuan penelitian Patton dalam Poerwandari, 2007. Prosedur pengambilan responden ini dilakukan agar responden benar-benar mewakili fenomena penelitian.

4. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Medan. Pengambilan daerah penelitian tersebut dengan alasan kemudahan untuk mendapatkan responden penelitian, karena peneliti berdomisili di daerah tersebut.

C. Metode Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara. Banister dalam Poerwandari, 2007 menyatakan bahwa wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu, berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur yaitu wawancara yang pertanyaannya telah ditentukan terlebih dahulu dan berbentuk open-ended question Gay dan Airasian, 2003. Berdasarkan tiga Universitas Sumatera Utara pendekatan dasar yang dikemukakan Patton dalam Poerwandari, 2007 maka penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan pedoman umum. Artinya, dalam proses wawancara, peneliti dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek checklist apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Jenis wawancara yang digunakan dalam wawancara adalah wawancara mendalam in depth-interview. Banister dalam Poerwandari, 2007 menjelaskan bahwa wawancara mendalam adalah wawancara yang tetap menggunakan pedoman wawancara, namun penggunaannya tidak sekedar wawancara terstruktur. Pedoman wawancara berisi open-ended question yang bertujuan agar arah wawancara tetap sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2007. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode observasi sebagai metode pendukung untuk mengamati perilaku atau keadaan subjek penelitian ketika sesi wawancara sedang berlangsung. Tujuan dilakukannya observasi adalah sebagai crosscheck terhadap hal-hal yang diungkapkan oleh subjek penelitian secara verbal.

D. Alat Bantu Pengumpulan Data