Goal Pathway Thinking Deskripsi Data III 1. Riwayat Responden

Harapan menikah lagi muncul karena Y melihat dirinya masih muda dan masih bisa memulai kehidupan baru jika nantinya bertemu dengan laki-laki yang baik. Selain itu, Y juga masih memiliki keinginan memiliki pasangan hidup. “yah sebagai seorang wanita yang masih muda ya masih pengen punya pasangan hidup kan, ya masih ingin memulai dari awal lagi kalo jumpa cowok yang baik.” W.T.W.140611.1; baris 505-509

1. Goal

Tujuan Y menikah lagi adalah untuk mendapatkan pasangan hidup yang baru. Selain itu, Y juga memikirkan anaknya. Y berharap dengan menikah lagi, anaknya bisa mendapatkan sosok seorang ayah dan merasakan kasih sayang dari seorang ayah lagi. “yah pasangan hidup. Supaya anak kita nanti punya ayah lagi, punya orangtua barulah, tapi bapak yang bisa sayang sama anaknya.” W.T.W.140611.1; baris 512-515 Pada dasarnya, Y memandang pernikahan lagi sebagai hal yang tidak terlalu penting. Hanya saja, Y memikirkan anaknya dan juga dirinya sendiri. Bagaimanapun juga, Y berpikir bahwa hidup seseorang akan lebih nyaman jika memiliki teman yang dapat diajak untuk saling berbagi. Apalagi seorang wanita tentu lebih membutuhkan kehadiran pasangan hidup untuk tempat bersandar. “orang hidup kalo gak punya teman untuk curhat, gak punya teman yang bisa untuk membantu menghadapi masalah kita, kan gak enak kan. Kita menikah lagi, punya suami, suami kan bisa membantu waktu kita punya masalah, kita bisa..yah untuk bertopang hidup lah. Yah perempuan punya Universitas Sumatera Utara suami kan, untuk bisa bersandar kan, sebagai teman, sebagai sahabat, yah semuanya lah.” W.T.W.140611.1; baris 526-236

2. Pathway Thinking

Pathway thinking mencakup pemikiran mengenai kemampuan untuk menghasilkan satu atau lebih cara yang berguna untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pathway thinking menandakan kemampuan seseorang untuk mengembangkan suatu jalur untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Walaupun Y selalu menanggapi setiap pertemanan dengan laki-laki secara positif, namun Y tetap berhati-hati dalam berteman. Y berpikir untuk lebih berhati-hati jika ingin berhubungan serius dengan laki-laki sehingga Y dapat menemukan pasangan hidup yang benar-benar sesuai dengan harapannya. “karna kita kan mikirnya ntah cowok ini serius gak sama kita. Kita takutnya cowok ini hanya mempermainkan kita. Dari awal kita mikir, lebih berhati-hati dalam berteman dengan cowok gitu. Takutnya cowok itu hanya mau ambil keuntungan dari kita. Agak memilih lah.” W.Y.W.280611.2; baris 61-68 Harapan Y untuk menikah lagi muncul setelah Y menjalin hubungan yang serius dengan pacarnya yang sekarang. Saat ini, Y hanya berpikiran untuk menjalani hubungan dengan sang pacar sebaik mungkin dan mulai mengenal pribadi satu sama lain lebih jauh lagi. Y berpikir dengan saling mengenal lebih dekat lagi, Y dan pacar dapat semakin memantapkan hati untuk menikah kelak. “Yang jelas sekarang kita jalanin yang sekarang aja, ke depannya nanti gimana baru kita pikirkan. Saat ini yah kita jalanin aja dulu baik-baik, sama-sama saling mengenal dulu, lebih dekat. Buat image yang positif aja lah sama hubungan ini.” Universitas Sumatera Utara W.Y.W.280611.2; baris 193-200

3. Agency Thinking