Keragaman produk menurut Ma’ruf 2006 : 144 terdiri atas dua hal, yaitu lebar bauran produk dan kedalaman bauran produk.
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller 2009 : 16 mendefinisikan lebar dan kedalaman bauran produk sebagai berikut :
a. Wide atau Lebar, yaitu banyaknya lini produk produk yang dijual. 1 Lebar : banyak ragam kategorilini produk.
2 Sempit : sedikit ragam kategorilini produk. b. Deep atau dalam, yaitu banyaknya varian dalam masing-masing
kategorilini produk. 1 Dalam : banyaknya pilihanvarian warna, ukuran, bahan, dan lain-
lain dalam kategori produk. 2 Dangkal : sedikit pilihanvarian dalam kategori produk.
11. Bauran Produk
Bauran Produk adalah satu set produk dan unit produk yang ditawarkan
penjual kepada
pembeli http:mademoiselle9201.wordpress.com20121113bauran-produk
. Bauran Produk memiliki Lebar, Panjang, Dalam, dan Konsistensinya
dalam suatu jajaran lini dari produk perusahaan terkait. Hal tersebut merupakan keputusan dari bauran produk.
a. Lebar bauran produk : Memilah suatu bidang lini produk kedalam beberapa lini produk yang berbeda dalam perusahaan yang sama
Jajaran Produk.
b. Panjang bauran produk: Membedakan Lebar bauran produk kedalam beberapa jenis yang berbeda lagi, Jadi mengacu kepada jenis dari
lebar produk. c. Dalam bauran produk : Membedakan Panjang bauran produk kedalam
beberapa tipe
atau variasi
yang berbeda
masing-masing spesifikasinya.
d. Konsistensi bauran produk: Untuk mengetahui seberapa dekat hubungan lini produk tehadap pemakaian akhir, persyaratan produk
dan saluran distribusi.
12. Lokasi
Menurut Kotler
dalam http:repository.upi.eduoperatoruploads_pek_033103_chapter2.pdf
lokasi adalah sebagai suatu tempat fisik dimana pembeli dan penjual
bertemu untuk mempertukarkan barang atau jasa.
Utami 2008:61 mengemukakan ada masalah-masalah yang membuat lokasi tertentu memiliki daya tarik secara spesifik. Hal ini
terkait dengan upaya untuk mengamati keuntungan aksesibilitas lokasi dan keuntungan yang terkait dengan lokasi sebagai pusatnya. Berikut
penjelasan dari kedua masalah tersebut :
a. Aksesibilitas Aksesibilitas lokasi adalah kemudahan bagi konsumen untuk datang
atau masuk dan keluar dari lokasi tersebut. Analisis ini memiliki dua tahap, yaitu :
1 Analisis makro Analisis makro mempertimbangkan area perdagangan primer
seperti area dua hingga tiga mil di sekitar lokasi tersebut. Untuk menaksir aksesibilitas lokasi pada tingkat makro ritel secara
bersamaan mengevaluasi beberapa faktor seperti pola-pola jalan, kondisi jalan, dan hambatan-hambatan.
2 Analisis mikro Analisis mikro berkonsentrasi pada masalah-masalah menyangkut
lokasi, seperti visibilitas, arus lalu lintas, parkir, keramaian, dan jalan masuk atau jalan keluar.
b. Keuntungan di dalam Pusat Perdagangan. Setelah aksesibilitas pusat telah dievaluasi, analisis harus mengevaluasi
lokasi di dalamnya. Karena lokasi yang lebih baik memerlukan biaya yang lebih, ritel harus mempertimbangkan kepentingan mereka.
Contohnya, dalam wilayah pusat perbelanjaan seperti plaza dan mall, lokasi yang lebih mahal adalah lokasi yang berada di dekat penyewa
utama.