Pengaruh keragaman produk, lokasi, harga, promosi, tempat nongkrong terhadap kepuasan konsumen : studi kasus pada konsumen Indomaret di Jalan Demangan Baru, Yogyakarta.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KERAGAMAN PRODUK, LOKASI, HARGA, PROMOSI, TEMPAT NONGKRONG TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

Studi Kasus Pada Konsumen Indomaret di Jalan Demangan Baru Yogyakarta

Henrikus Aditya Prayogo Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan konsumen memilih Indomaret Jalan Demangan Baru dan mengetahui apakah keragaman produk, lokasi, harga, promosi, dan tempat nongkrong berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah berbelanja dan menggunakan fasilitas tempat nongkrong di Indomaret Jalan Demangan Baru, Yogyakarta. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Uji validitas menggunakan formula

Pearson’s Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Cochran Q-Test dan Analisis Regresi Liniear Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. keragaman produk, lokasi, harga, dan tempat nongkrong menjadi alasan konsumen dalam memilih Indomaret Jalan Demangan Baru, sedangkan promosi tidak menjadi alasan konsumen dalam memilih Indomaret Jalan Demangan Baru. 2. Keragaman produk, lokasi, harga, promosi, dan tempat nongkrong berpengaruh secara bersama terhadap kepuasan konsumen. Keragaman produk, lokasi, dan harga yang berpengaruh secara sendiri terhadap kepuasan konsumen, sedangkan promosi dan tempat nongkrong secara sendiri tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

Kata kunci: keragaman produk, lokasi, harga, promosi, tempat nongkrong, kepuasan konsumen


(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRODUCT ASSORTMENT, LOCATION, PRICE, PROMOTION, HANGOUT TOWARDS CONSUMER SATISFACTION

A Case study on Indomaret Consumers in Demangan Baru street, Yogyakarta

Henrikus Aditya Prayogo Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

This purposes of the research are to find out the reasons for people choosing Indomaret Demangan Baru street and to know the influence of product assortment, location, price, promotion, and hangout area towards consumer satisfaction. The research is a case study. Data were collected using questionnaire. The population of this study was people who purchased goods and used hangout area of Indomaret store at Demangan Baru street, Yogyakarta. The samples were 100 respondents. The Sampling technique used was purposive sampling.

Pearson’s Product Moment test was used to test the instrument’s validity and

Cronbach’s Alphawas used to test the instrument’s reliability. The Data analysis technique used in this research were Cochran Q-Test and Multiple Liniear Regression.

Based on the analysis, the results are: 1. Product assortment, location, price, and hangout area are the reasons for people to choose Indomaret Demangan Baru street. Promotion is not the reason for people to choose Indomaret Demangan Baru street. 2. The Product assortment, location, price, promotion, and hangout area simultaneously affect the consumer satisfaction. The product assortment, location, and price partially affect the consumer satisfaction. The promotion and hangout area partially do not affect the consumer satisfaction.

Key words: product assortment, location, price, promotion, hangout area, consumer satisfaction


(3)

Studi Kasus Pada Konsumen Indomaret di Jalan Demangan Baru Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Nama : Henrikus Aditya Prayogo NIM : 092214041

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

Studi Kasus Pada Konsumen Indomaret di Jalan Demangan Baru Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Nama : Henrikus Aditya Prayogo NIM : 092214041

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

NONGKRONG TERIIADAP KEPUASAII KONST]MEN

Studi Kasus Pada Konsumen lndomaret di Jalan Demangan Baru Yogyakarta

Oleh:

Henrikus Aditya hayogo Nim:092214041

Telah disetujui oleh:

Pembimbing t

Drs. Aloysius Triwanggono, M.S. Tanggal,

Pembimbing II

/(

27

Agt'tStus

2ol3

Tanggal, ..:

:...

,r-*7'{24'W4

H

ASast"r 2ot3


(6)

(7)

iv

Motto:

“Bersabarlah dengan segala hal, tapi terutama bersabarlah terhadap dirimu. Jangan

hilangkan keberanian dalam mempertimbangkan ketidaksempurnaanmu, tapi mulailah untuk memperbaikinya. Mulailah setiap hari dengan tugas yang baru”

(St. Fransiskus dari Sales)

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

(Matius 7:7–12)

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

Bapak dan Mama tercinta,

atas curahan segala cinta dan perhatiannya


(8)

TINIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi

dengan Judul :

PENGARUII KERAGAMAN PRODUK LOKASI, IIARGA, PROMOSI, TEMPAT NONGKRONG TERIIADAP KEPUASAN KONSUMEN Studi Kasus Pada Konsumen Indornaret di Jalan Demangan Baru Yogyakarta

dan diajukan untuk diuji pada tanggal26 September 2073 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi

ini

tidak terdapat keseluruhan atau

sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkarr gagasan atau

pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai

tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa

memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya temyata melakukan tindakan tersebut,

maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi

ini

digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan

perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 30 September 2013


(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Fienrikus Aditya Prayogo

NIM

:092214041

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH KERAGAMAN PRODUK LOKASI, HARGA, PROMOSI, TEMPAT NONGKRONG TERIIADAP KEPUASAN KONSUMEN Studi Kasus Pada Konsumen Indomaret di Jalan Demangan Baru Yogyakarta

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma

hak

untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya

di

intemet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya

maupun membcrikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 30 Septemb er 2013

Henrikus Aditya Prayogo


(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH KERAGAMAN PRODUK,

LOKASI, HARGA, PROMOSI, TEMPAT NONGKRONG TERHADAP

KEPUASAN KONSUMEN : Studi Kasus Pada Konsumen Indomaret di Jalan

Demangan Baru Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program Studi Manajemen, Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas limpahan kasih dan berkat-Nya.

2. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M.S., selaku dosen pembimbing I yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

5. Ibu Dra. Diah Utari Bertha Rivieda M.Si., selaku dosen pembimbing II yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

7. Bapak dan Mama tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, semangat, dukungan moral dan materi. Terima kasih juga telah


(11)

menjadi

orang

tua

yang

baik

dalam menasihati

aku

untuk

menjadikanku orang yang berguna

dan

terus berjuang dalam

menghadapi hidup sehingga aku dewasa dalam men.vikapi hidup.

8.

Saudara-saudariku Mas Doddy, Kevin, Dito. dan Dian yang sudah

memberikan motivasi.

9.

Teman-temanku

dari

Jambi (khususnya Petrik, Tara,

Riki,

Alm. Abdiel, Gendon, Ivan, Aar, Markoni, Hutrindo, Yogi)

10. Teman-temanku Manajemen 2009 (khususnya Andro, Daniel, Cido,

Indar, Peter, Natalis, Aconk, Yosa, Flo, Lilis, Ayu, Emia) terima kasih

atas bantuan, saran, dan dukungan dalam pembuatan fugas akhir, serta bersedia menjadi teman bermain untuk refreshing sejenak.

ll.Ibu

tsekti Gunarti (Kepala Toko Indomaret Jalan Demangan Baru) yang sudah mengijinkan menyebarkan kuesioner

di

lndomaret Jalan

Demangan Baru.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi

ini

masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. oleh karena itu, penulis

mengharapkan

kritik

dan saran yang membangun dari para pembaca guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi

ini

bermarrfaat dan dapat menjadi

bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakaria, 30 September 2013 Penulis

Henrikus Aditya Prayogo

NIM: 092214041


(12)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

HALAMAN ABSTRAK ... xvi

HALAMAN ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Landasan Teori ... 7

1. Pengertian Pemasaran ... 7

2. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 8

3. Marketing Mix ... 8

4. Perilaku Konsumen ... 9


(13)

x

6. Bauran Penjualan Ritel ... 14

7. Kepuasan Konsumen ... 18

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan ... 19

9. Pengukuran Kepuasan Konsumen ... 21

10.Keragaman Produk ... 23

11.Bauran Produk ... 24

12.Lokasi ... 25

13.Harga ... 27

14.Iklan ... 28

15.Promosi Penjualan ... 29

16.Desain ... 30

B. Referensi Penelitian Terdahulu ... 31

C. Kerangka Konseptual ... 32

D. Rumusan Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN... 35

A. Jenis Penelitian ... 35

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 35

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 36

D. Variabel Penelitian ... 36

E. Populasi dan Sampel ... 40

F. Tehnik Pengambilan Sampel... 41

G. Sumber Data ... 42

H. Tehnik Pengumpulan Data ... 42

I. Tehnik Pengujian Instrumen ... 43

1. Uji Validitas ... 43

2. Uji Reliabilitas ... 44

J. Tehnik Analisis Data ... 45

1. Analisis Cochran Q-test ... 45


(14)

xi

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 51

A. Sejarah PT. Indomarco Prismatama ... 51

B. Visi dan Budaya Indomaret ... 52

C. Strategi Pemasaran ... 53

D. Indomaret Jalan Demangan Baru, Yogyakarta ... 54

E. Tempat Nongkrong/Hangout Indomaret Jalan Demangan Baru ... 57

F. Struktur Organisasi Toko Indomaret ... 58

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 62

A. Uji Kualitas Instrumen ... 62

1. Uji Validitas ... 62

2. Uji Reliabilitas ... 65

B. Karakteristik Responden ... 65

1. Jenis Kelamin ... 65

2. Usia ... 66

3. Pekerjaan ... 67

4. Pendapatan/Uang Saku Per Bulan ... 69

C. Pengujian Asumsi Klasik ... 70

1. Uji Normalitas ... 70

2. Uji Multikolinearitas ... 71

3. Uji Heteroskedastisitas ... 72

4. Uji Autokorelasi ... 73

D. Analisis Data ... 74

1. Analisis Cochran Q-Test ... 74

2. Analisis Regresi Linier Berganda ... 79

3. Uji-F ... 80

4. Uji-t ... 81

5. Analisis Determinasi (R²)... 84

E. Pembahasan ... 85


(15)

xii

2. Pengaruh Secara Bersama ... 88

3. Pengaruh Secara Sendiri ... 89

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN PENELITIAN ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 94

1. Bagi Perusahaan ... 94

2. Bagi Penelitian Selanjutnya ... 96

C. Keterbatasan Penelitian ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 98


(16)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Variabel Independen dan Indikator ... 38

Tabel III.2 Variabel Dependen dan Indikator ... 39

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas ... 64

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 65

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66

Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 67

Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 68

Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan/Uang Saku per Bulan ... 69

Tabel V.7 Hasil Uji Normalitas ... 70

Tabel V.8 Hasil Uji Multikolinieritas ... 71

Tabel V.9 Hasil Uji Autokorelasi... 74

Tabel V.10 Rekapitulasi Data 5 Alasan Responden Memilih Indomaret Jalan Demangan Baru ... 75

Tabel V.11 Hasil Uji Cochran Q-Test ... 76

Tabel V.12 Rekapitulasi Data 4 Alasan Responden Memilih Indomaret Jalan Demangan Baru ... 77

Tabel V.13 Hasil Uji Cochran Q-Test ... 78

Tabel V.14 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 79

Tabel V.15 Hasil Uji-F ... 80

Tabel V.16 Hasil Analisis Determinasi ... 85


(17)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 32 Gambar IV.1 Struktur Organisasi Toko Indomaret ... 58 Gambar V.1 Grafik Scatterplot ... 73


(18)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 100

Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden ... 108

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas ... 114

Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas ... 121

Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 125

Lampiran 6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 128


(19)

xvi ABSTRAK

PENGARUH KERAGAMAN PRODUK, LOKASI, HARGA, PROMOSI, TEMPAT NONGKRONG TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN

Studi Kasus Pada Konsumen Indomaret di Jalan Demangan Baru Yogyakarta

Henrikus Aditya Prayogo Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan konsumen memilih Indomaret Jalan Demangan Baru dan mengetahui apakah keragaman produk, lokasi, harga, promosi, dan tempat nongkrong berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Penelitian ini adalah studi kasus. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah berbelanja dan menggunakan fasilitas tempat nongkrong di Indomaret Jalan Demangan Baru, Yogyakarta. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Uji validitas menggunakan formula

Pearson’s Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Cochran Q-Test dan Analisis Regresi Liniear Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. keragaman produk, lokasi, harga, dan tempat nongkrong menjadi alasan konsumen dalam memilih Indomaret Jalan Demangan Baru, sedangkan promosi tidak menjadi alasan konsumen dalam memilih Indomaret Jalan Demangan Baru. 2. Keragaman produk, lokasi, harga, promosi, dan tempat nongkrong berpengaruh secara bersama terhadap kepuasan konsumen. Keragaman produk, lokasi, dan harga yang berpengaruh secara sendiri terhadap kepuasan konsumen, sedangkan promosi dan tempat nongkrong secara sendiri tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

Kata kunci: keragaman produk, lokasi, harga, promosi, tempat nongkrong, kepuasan konsumen


(20)

xvii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRODUCT ASSORTMENT, LOCATION, PRICE, PROMOTION, HANGOUT TOWARDS CONSUMER SATISFACTION

A Case study on Indomaret Consumers in Demangan Baru street, Yogyakarta

Henrikus Aditya Prayogo Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

This purposes of the research are to find out the reasons for people choosing Indomaret Demangan Baru street and to know the influence of product assortment, location, price, promotion, and hangout area towards consumer satisfaction. The research is a case study. Data were collected using questionnaire. The population of this study was people who purchased goods and used hangout area of Indomaret store at Demangan Baru street, Yogyakarta. The samples were 100 respondents. The Sampling technique used was purposive sampling.

Pearson’s Product Moment test was used to test the instrument’s validity and

Cronbach’s Alphawas used to test the instrument’s reliability. The Data analysis

technique used in this research were Cochran Q-Test and Multiple Liniear Regression.

Based on the analysis, the results are: 1. Product assortment, location, price, and hangout area are the reasons for people to choose Indomaret Demangan Baru street. Promotion is not the reason for people to choose Indomaret Demangan Baru street. 2. The Product assortment, location, price, promotion, and hangout area simultaneously affect the consumer satisfaction. The product assortment, location, and price partially affect the consumer satisfaction. The promotion and hangout area partially do not affect the consumer satisfaction.

Key words: product assortment, location, price, promotion, hangout area, consumer satisfaction


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi dan teknologi yang terjadi saat ini begitu pesat dan

sangat berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan. Dunia bisnis merupakan

salah satu dari aspek kehidupan kita yang merasakan pengaruhnya. Perkembangan

ekonomi dan teknologi menyebabkan dunia bisnis menjadi semakin kompleks.

Dalam dunia bisnis terdapat produsen dan konsumen yang merupakan pelaku

utama di dalamnya. Produsen dituntut untuk selalu inovatif dan kreatif demi

memenuhi keinginan konsumen.

Perkembangan teknologi menyebabkan konsumen pada zaman sekarang

memiliki taraf pendidikan yang semakin tinggi dan semakin kritis dalam

memenuhi kebutuhannya. Perkembangan teknologi juga menyebabkan distribusi

barang-barang konsumsi menjadi semakin mudah. Dengan adanya

kendaraan-kendaraan modern dan tersedianya infrastruktur yang memadai membuat

barang-barang konsumsi seperti pakaian, makanan, minuman bisa sampai ke semua

pelosok daerah.

Para produsen sebagai salah satu pelaku dalam dunia bisnis melihat

perkembangan teknologi sebagai suatu penunjang dalam memenuhi keinginan

konsumen dan mencari keuntungan. Sebagai dampaknya, pada zaman sekarang

semakin banyak muncul usaha eceran seperti supermarket, mini market, dan


(22)

modern. Para pengecer yang modern tersebut menawarkan kemudahan,

kenyamanan dan keamanan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

secara mudah dan efisien. Hal ini menimbulkan persaingan antar retailer semakin

tinggi. Sehingga menyebabkan pemasar harus meningkatkan pelayanan yang lebih

baik lagi, sesuai yang diinginkan konsumen. Kondisi ini membuat tugas

pemasaran semakin berat, karena tugas dari pemasaran merupakan kunci sukses

perusahaan.

Kotler dan Armstrong (2004 : 555) membagi toko eceran/retailer menjadi

enam jenis, yaitu : Toko khusus, Department store, Supermarket, Toko kebutuhan

sehari-hari/kelontong, Superstore, Toko Diskon. Salah satu jenis toko eceran yang

saat ini mulai banyak bermunculan adalah toko kebutuhan kebutuhan sehari-hari.

Sekarang ini Toko kebutuhan sehari-hari/kelontong/Convenience store dapat

dilihat hampir di semua pelosok daerah dan cukup banyak masyarakat yang

berbelanja di sana. Di Yogyakarta sendiri sangat banyak bermunculan usaha ritel

jenis toko kebutuhan sehari-hari, seperti Alfamart, Indomaret, dan Circle-k.

Mereka tidak hanya menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari, sekarang

untuk lebih menarik minat konsumen mereka juga menyediakan fasilitas

tambahan seperti tempat nongkrong. Hal ini tentunya membuat persaingan

semakin ketat dalam usaha eceran. Indomaret merupakan salah satu ritel yang

baru-baru ini menyediakan tempat nongkrong yang bertujuan untuk menarik

segmen pelajar, mahasiswa, dan pasangan muda

(http://finance.detik.com/read/2012/01/30/152514/1829546/4/saingi-7-eleven


(23)

Suatu perusahaan perlu memahami perilaku konsumen, agar perusahaan

mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Pemasar harus memperhatikan

hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen. Ada

banyak hal yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian

suatu produk, bisa dari dalam diri konsumen maupun pengaruh dari luar. Oleh

sebab itu, pemasar harus mengerti hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi

keputusan pembelian dari seorang konsumen. Sehingga resiko kehilangan

konsumen dapat dihindari. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

produsen di bidang retail harus lebih kreatif lagi dalam menarik minat konsumen

karena konsumen pada zaman sekarang semakin kritis dalam memenuhi

kebutuhannya dikarenakan oleh perkembangan teknologi. Hal ini yang harus

diperhatikan oleh pemasar dalam menentukan strategi pemasarannya, guna

menarik konsumen untuk berkunjung dan kemudian berbelanja. Berdasarkan latar

belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap masalah tersebut, untuk itu penulis mengambil judul

“Pengaruh Keragaman Produk, Lokasi, Harga, Promosi, Tempat Nongkrong terhadap Kepuasan Konsumen”. Studi Kasus pada Konsumen Indomaret di Jalan Demangan Baru Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis


(24)

1. Diantara keragaman produk, lokasi, harga, promosi, dan tempat nongkrong

mana yang menjadi alasan pemilihan Indomaret Jalan Demangan Baru?

2. Apakah keragaman produk, lokasi, harga, promosi, dan tempat nongkrong

secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri berpengaruh terhadap

kepuasan konsumen?

C. Batasan Masalah

Pada batasan masalah penulis hanya meneliti faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan konsumen di Indomaret yang menyediakan fasilitas

tempat nongkrong. Alasan-alasan tersebut terdiri dari keragaman produk,

lokasi, harga, promosi, dan tempat nongkrong.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi

alasan konsumen memilih Indomaret Jalan Demangan Baru dan apakah

keragaman produk, lokasi, harga, promosi, dan tempat nongkrong secara

sendiri maupun bersama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di

Indomaret Jalan Demangan Baru.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat :

1. Bagi Perusahaan :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada perusahaan


(25)

persaingan, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat

beli ulang konsumen.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi bacaan ilmiah

dalam daftar kepustakaan yang dapat digunakan sebagai bahan referensi

dalam penulisan karya ilmiah oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

3. Bagi Penulis :

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan wawasan

serta menerapkan teori-teori yang sudah diperoleh selama di bangku kuliah

dalam memasuki dunia kerja.

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang berkaitan

dengan permasalahan-permasalahan dalam penulisan karya ilmiah.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini akan menjelaskan mengenai jenis penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang


(26)

populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengujian

sampel, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Subyek Penelitian

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum tentang subyek

yang akan diteliti.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini akan menjelaskan mengenai analisis data dan

pembahasannya.

Bab VI Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dari analisis data

yang ada, saran yang dapat diberikan oleh penulis, dan keterbatasan


(27)

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Dalam dunia bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan

pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam mempertahankan

usahanya dan mencapai tujuannya untuk memenangkan persaingan. Ada

beberapa definisi pemasaran yang dikemukakan oleh :

a. Menurut Philip Kotler (1996 : 4) Pemasaran adalah suatu proses sosial

dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa

yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

produk dan nilai.

b. Menurut Meldrum (dalam Fandy Tjiptono, 2008 : 2) Pemasaran adalah

proses bisnis yang berusaha menyelaraskan antara sumber daya

manusia, finansial dan fisik organisasi dengan keinginan dan kebutuhan

pelanggannya dalam konteks strategi kompetitif organisasi. Dari kedua

definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran sebagai suatu

proses sosial yang saling berhubungan guna mendapatkan apa yang

dibutuhkan oleh individu maupun kelompok, yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan


(28)

2. Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran menurut Kotler (1996 : 14) adalah proses

perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan

distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang

memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan organisasi.

Definisi ini memandang manajemen pemasaran sebagai suatu

proses yang meliputi analisis, perencanaan, implementasi dan

pengendalian; bahwa ia mencakup gagasan, barang dan jasa; bahwa

manajemen pemasaran dilandasi oleh gagasan pertukaran; dan bahwa

tujuannya adalah menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat.

3.Marketing Mix

Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 62) bauran pemasaran

(marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang

dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan di

pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat

dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.

Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok

variabel, yaitu :

a. Produk

Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan


(29)

b. Harga

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk

memperoleh produk.

c. Tempat

Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia

bagi pelanggan sasaran.

d. Promosi

Promosi berarti aktifitas yang menyampaikan manfaat produk dan

membujuk pelanggan membelinya.

4. Perilaku Konsumen

Menurut ( Kotler dan Keller, 2008 : 166) perilaku konsumen adalah

studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,

membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau

pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor

sebagai berikut :

a. Faktor budaya

Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang.

Pemasar harus benar-benar memperhatikan nilai-nilai budaya di setiap

negara untuk memahami cara terbaik memasarkan produk lama mereka


(30)

b. Faktor sosial

Faktor sosial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku

pembelian. Yang termasuk dalam faktor sosial, yaitu:

1) Kelompok referensi

Kelompok referensi adalah semua kelompok yang mempunyai

pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap perilaku atau sikap

seseorang.

2) Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian kosnumen yang paling

penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga mempresentasikan

kelompok referensi utama yang paling berpengaruh.

3) Peran dan status

Peran dan status seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok,

klub, organisasi. Kelompok sering menjadi sumber informasi

penting dan membantu mendefinisikan norma perilaku. Kita dapat

mendefinsikan posisi seseorang dalam tiap kelompok di mana ia

menjadi anggota berdasarkan peran dan status.

c. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor

pribadi meliputi usia dan tahap siklus hidup pembeli; pekerjaan dan

keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup dan

nilai. Banyak dari karakteristik ini mempunyai dampak yang sangat


(31)

5. Penjualan Eceran (retailing)

Menurut (Kotler dan Armstrong, 2004 : 555), penjualan eceran

(retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang

atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan

pribadi, bukan untuk bisnis. Toko eceran dalam berbagai jenis dan ukuran,

dan jenis-jenis eceran baru terus saja bermunculan. Jenis-jenis toko eceran

adalah sebagai berikut :

a. Toko Khusus

Toko khusus adalah toko yang menjual lini produk yang sempit tetapi

memiliki kedalaman pilihan produk yang terdapat di dalam lini tersebut.

Termasuk di dalamnya: toko busana, toko sarana olahraga, toko mebel,

toko bunga, dan toko buku. Toko khusus dapat disubklasifikasikan

berdasarkan derajat kesempitan di dalam lini produk mereka. Toko

pakaian merupakan toko lini tunggal (single line store); toko pakaian

pria merupakan toko dengan lini terbatas (limited-line store); dan toko

kemeja pria yang dijahit sesuai kebutuhan merupakan toko super

khusus (superspecialty store).

b. Department store

Department store adalah toko yang menjual beberapa lini produk,

biasanya pakaian, perlengkapan rumah, barang kebutuhan rumah

tangga, dengan tiap lini dioperasikan sebagai departemen terpisah oleh


(32)

c. Supermarket

Supermarket adalah operasi swalayan yang relatif besar, berbiaya

rendah, marjin rendah, volume tinggi, yang didesain untuk melayani

seluruh kebutuhan kosnsumen akan produk makanan, binatu, dan

perawatan rumah tangga.

d. Toko kebutuhan sehari-hari/kelontong/convenience store

Toko kebutuhan sehari-hari atau kelontong adalah toko-toko yang

relatif kecil, dekat dengan pemukiman, jam buka panjang selama tujuh

hari seminggu, dan menjual produk-produk kebutuhan sehari-hari

dalam lini produk yang terbatas dan tingkat perputaran yang tinggi. Jam

bukanya yang panjang dan penggunaannya oleh para konsumen

terutama untuk pembelian “pelengkap” membuat operasi toko tersebut menawarkan harga yang relatif tinggi. Pada perkembangannya saat ini,

convenience store adalah sebutan untuk sebuah minimarket yang

menyediakan fasilitas tambahan yaitu tempat nongkrong, contohnya:

7-Eleven dan Lawson (

http://finance.detik.com/read/2012/01/30/152514/1829546/4/saingi-7-eleven indomaret-ekspansi-100-convenience-store ). Di tempat

nongkrong disediakan meja dan kursi, sehingga konsumen bisa

berkumpul dan bersantai dengan teman-temannya sambil menikmati

produk yang dijual oleh ritel tersebut. Di tempat nongkrong biasanya

juga dilengkapi dengan hot-spot area, sehingga konsumen juga bisa


(33)

e. Superstore

Toko besar yang bertujuan memenuhi semua kebutuhan konsumen akan

item-item makanan dan nonmakanan yang dibeli secara rutin. Termasuk

dalam kelompok ini adalah supercenters, kombinasi supermarket dan

toko diskon, yang menyediakan berbagai dagangan. Toko tersebut

meliputi apa yang disebut category killers yang menjual barang dengan

koleksi yang sangat dalam pada lini tertentu. Variasi lain superstore

adalah hypermarket, toko besar yang mengkombinasikan supermarket,

toko diskon, dan gudang eceran untuk menjual barang-barang

kebutuhan rutin, juga mebel, peralatan kecil dan besar, dan

barang-barang lain.

f. Toko Diskon

Menjual barang-barang dagangan standar dengan harga murah dengan

menerima marjin rendah dan menjual dalam volume tinggi. Toko

diskon sejati secara berkala menjual barang dagangannya dengan harga

murah, biasanya menawarkan merek nasional, bukan barang berkualitas

rendah. Pengecer diskon meliputi toko barang dagangan umum maupun

toko barang dagangan khusus.

g. Pengecer harga diskon

Menjual koleksi barang dagangan kualitas tinggi yang terus berubah

dan tidak stabil koleksinya, sering barang yang lama belum laku, barang

yang terlalu melimpah, dan tidak lazim yang diperoleh dengan harga


(34)

yang lebih rendah daripada harga pedagang besar reguler dan menjual

kepada konsumen lebih murah dari pengecer.

6. Bauran Penjualan Ritel (Retailing Mix)

Menurut Bob Foster (dalam "http://www.docstoc.com/docs/73872468)

menguraikan alat-alat bauran penjualan eceran sebagai berikut:

a. Lokasi toko

Keputusan mengenai lokasi bagi suatu usaha ritel memegang peranan

yang sangat penting. Lokasi toko sangat mempengaruhi tingkat

profitabilitas dan keberhasilan usaha dalam jangka panjang. Lokasi juga

akan mempengaruhi citra toko atau kepribadian toko dan kekuatan daya

tarik yang dibuat oleh toko tersebut terhadap pelanggan utamanya.

b. Pelayanan

Pelayanan kepada konsumen dilakukan pedagang eceran untuk

memberikan: kemudahan kepada konsumen potensial dalam berbelanja

atau mengenal tempat barang/jasa yang disediakan, kemudahan

pelaksanaan transaksi pada saat konsumen berusaha melakukan

pembelian, kepuasan pelanggan terhadap jasa atau barang setelah

transaksi dengan cara:

a) Pre transaction Service, pelayanan yang disediakan untuk

pelanggan sebelum masuk ke dalam transaksi penjualan

yaitu information aids (bantuan informasi) dan convenience


(35)

b) Transaction service,pelayanan yang disediakan selama

penjualan, seperti credit, lay way, gift wrapping and

packaging/pembungkusan hadiah, checking chasing,

personal shopping, aktivitas perakitan bermacam-macam

barang unuk langganan.

c) Past transaction service, pelayanan yang disediakan setelah

penjualan dilakukan seperti complain handling

(penanganan keluhan), pengembalian barang, pelayanan

dan perbaikan, pengiriman barang. Faktor-faktor yang

harus dipertimbangkan dalam menentukan pelayanan

konsumen adalah karakteristik toko, persaingan, jenis

merchandise, citra, harga serta biaya pelayanan.

c. Produk/barang yang ditawarkan

Ragam produk pedagang eceran harus sesuai dengan harapan belanja

pasar sasarannya, komponen ini merupakan komponen kunci dalam

persaingan di antara pedagang eceran sejenis. Pedagang eceran harus

memutuskan keluasan dan kedalaman ragam produk, pelanggan akan

tertarik dengan kualitas produk serta rentang produk.

Produk/barang yang ditawarkan merupakan perencanaan atau

pengendalian dalam pembelian dan penjualan barang dengan

menggunakan lima prinsip yaitu: pengadaan barang, tempat, waktu,


(36)

d. Harga

Strategi kebijakan penetapan harga merupakan suatu masalah jika

perusahaan akan menetapkan harga pertama kalinya, karena penetapan

harga akan mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga

merupakan faktor utama penentuan posisi dan harus diputuskan sesuai

dengan pasar sasaran.

e. Suasana toko

Agar konsumen merasa senang berkunjung, maka pedagang eceran

harus senantiasa mengusahakan suasana yang menyenagkan bagi para

pengunjung suasana tersebut dapat diciptakan melalui 3 hal

diantaranya:

d) Eksterior

Eksterior meliputi keseluruhan bangunan fisik yang dapat

dilihat dari bentuk bangunan, pintu masuk, dan

lain-lain.Dalam ritel, desain eksterior merupakan bagian dari

fasilitas fisik yang mempunyai peranan dalam memberi

tempat bagi mereka yang akan datang.

e) Interior

Desain interior yang dimiliki toko eceran pada dasarnya

harus sesuai dengan desain eksteriornya. Hal ini sangat

perlu demi menjaga keseimbangan citra yang telah


(37)

didefinisikan untuk interior adalah estetika, perancangan

ruang, dan tata letak toko.

f) Tata letak

Tata letak toko merupakan pengaturan secara fisik dan

penempatan barang dagangan, perlengkapan tetap, dan

departemen di dalam toko. Tujuan dari tata letak toko

adalah memberikan gerak pada konsumen, memperlihatkan

barang dagangan atau jasa, serta menarik dan

memaksimalkan penjualan secara umum.

f. Karyawan toko

Bisnis ritel bukan hanya sekedar bisnis penjualan barang, tetapi di

dalamnya melibatkan unsur jasa. Ujung tombak usaha jasa adalah orang

atau dalam suatu bisnis ritel biasa disebut sebagai pramuniaga.

Pramuniaga yang berkualitas akan menunjang suatu perusahaan untuk

dapat mempertahankan konsumennya, perusahaan yang mampu

membayar lebih para pramuniaganya akan mendapat keuntungan yang

lebih daripada kompetitornya.

g. Metode Promosi

Komunikasi dengan konsumen adalah penting untuk merangsang,

mendorong penjualan produk, dan memelihara image toko. Pengecer

tidak seperti perusahaan lainnya, bisa berkomunikasi dengan


(38)

empat elemen promosi ritel yaitu: advertising (iklan), sales promotion

(promosi penjualan), public relation (hubungan masyarakat), and

personal selling (penjualan tatap muka).

7. Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler (1997:311) kepuasan adalah perasaan senang atau

kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi

atau kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Jadi

kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan

dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka konsumen akan

kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan maka konsumen akan puas.

Sedangkan bila kinerja melebihi harapan maka konsumen akan sangat

puas.

Konsumen yang melakukan pembelian ulang atas produk atau jasa

yang dihasilkan perusahaan adalah konsumen dalam arti yang sebenarnya.

Untuk menciptakan pembelian ulang salah satu barang, tentu perusahaan

harus memberikan kepuasan kepada konsumen.

Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan konsumen merupakan faktor

penting bagi konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Memberikan

kepuasan kepada konsumen hanya diperoleh jika perusahaan

memperhatikan apa yang diinginkan oleh konsumen.

Ciri-ciri pelanggan yang puas menurut Kotler (dalam


(39)

a. Menjadi lebih setia atau menjadi pelanggan yang loyal.

b. Membeli lebih banyak jika perusahaan memperkenalkan produk

baru dan menyempurnakan produk yang ada.

c. Memberi komentar yang menguntungkan tentang produk dan

perusahaan.

d. Kurang memperhatikan: produk, iklan pesaing, kurang sensitif pada

harga.

e. Memberikan gagasan-gagasan atau ide kepada perusahaan.

f. Membutuhkan biaya pelayanan yang lebih kecil dari pada biaya

pelanggan baru, karena transaksi menjadi rutin.

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

Menurut Tjiptono (2008:25), dalam mengevaluasi kepuasan

terhadap produk, jasa, atau perusahaan tertentu, konsumen umumnya

mengacu pada berbagai faktor atau dimensi. Faktor-faktor tersebut, yaitu :

a. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti

(core product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan

bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan

kenyamanan dalam mengemudi, dan sebagainya.

b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik

sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior

seperti dashboard, AC, soundsystem, doorlock system, dan


(40)

c. Keandalan (reiability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami

kerusakan atau gagal pakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification), yaitu

sejauh mana karakteristik desain dan operasi memnuhi standar-standar

yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar dan keamanan

dan emisi terpenuhi, seperti ukuran roda untuk truk tentunya harus

lebih besar daripada mobil sedan.

e. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk

tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis

maupun umur ekonomis penggunaan mobil.

f. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan mudah

direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan

yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga

selama proses penjualan hingga purna jual, yang juga mencakup

pelayanan reparasi dan ketersediaan komponen yang dibutuhkan.

g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya

bentuk fisik mobil yang menarik, model/desain, yang artistik, warna,

dan sebagainya.

h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan

reputasi produk serta tanggungjawab perusahaan terhadapnya.

Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut produk

yang dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek


(41)

Menurut Utami (2006 : 57) terdapat empat unsur yang digunakan

ritel untuk memuaskan pelanggan yang berguna untuk menggolongkan

ritel, yaitu :

a. Jenis barang yang dijual, contoh : ritel yang menjual produk olahraga

biasanya toko peralatan olahraga

b. Perbedaan dan keragaman produk yang dijual, contoh : grosir, toko

diskon, toko mainan.

c. Tingkat layanan konsumen, contoh : toko sepeda menawarkan

bantuan dalam memilihkan sepeda, menyesuaikan spesifikasi sesuai

keinginan pembeli, dan memperbaiki sepeda.

d. Harga barang, contoh : department store dan toko diskon.

Menurut Prakash Gupta (dalam http://vibizmanagement.

com/journal/indeks/category/sales_marketing/175/140) salah satu hal yang

mempengaruhi kepuasan pelanggan pada toko ritel adalah kemudahan

akses dalam mencapai toko ritel. Hal tersebut dijelaskan dalam teori Retail

Customer Satisfaction Model. dalam teori tersebut dijelaskan bahwa hal

yang paling penting dalam keberhasilan toko ritel adalah keberadaannya

yang strategis sehingga pelanggan dapat mencapainya.

9. Pengukuran Kepuasan Konsumen

Pengukuran kepuasan konsumen dapat dilakukan berbagai cara


(42)

a. Directly Reported Satisfaction

Pertanyaan dilakukan secara langsung melalui pertanyaan dengan

skala berikut : sangat tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas.

b. Derived Dissatisfaction

Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama, yakni besarnya

harapan konsumen terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang

mereka rasakan.

c. Problem Analysis

Konsumen yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan

dua hal pokok. Pertama, masalah-masalah yang mereka hadapi

berkaitan dengan penawaran dari perusahaan. Kedua, saran-saran

untuk melakukan perbaikan.

d. Importance-Performance Analysis

Dalam teknik ini, responden diminta untuk merangking berbagai

elemen atau atribut dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya

setiap elemen itu. Selain itu, responden juga diminta untuk

merangking seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing

elemen atau atribut tersebut

e. Ghost Shopping

Metode ini dilakukan dengan cara memperkerjakan beberapa orang

(ghost shopper) untuk berperan sebagai pelanggan, atau membeli

potensial produk perusahaan serta pesaing. Lalu ghost shopper


(43)

produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka

dalam membeli produk perusahaan tersebut. Selain itu, ghost shopper

juga dapat mengamati dan menilai cara perusahaan ataupun pesaing

dalam menjawab pertanyaan dan menangani setiap keluhan.

f. Lost Customer Analysis

Metode ini sedikit unik. Perusahaan berusaha menghubungi

pelangganya yang sudah berhenti membeli atau beralih pemasok.

Yang diharapkan adalah akan diperolehnya informasi penyebab

terjadinya hal tersebut. Informasi ini sangat bermanfaat bagi

perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka

meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen. Penelitian ini

menggunakan metode directly reported satisfaction yaitu pengukuran

dilakukan secara langsung melalui pertanyaan dengan skala : sangat

tidak puas, tidak puas, netral, puas, sangat puas.

10. Keragaman Produk

Keragaman produk adalah kelengkapan produk yang menyangkut

kedalaman, luas, dan kualitas produk yang ditawarkan serta ketersedian

barang tersebut setiap saat di toko (Engels, 1995 : 258).

Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa keragaman produk

adalah macam-macam produk dalam artian kelengkapan produk mulai dari

merk, ukuran, dan kualitas serta ketersediaan barang tersebut setiap saat di


(44)

Keragaman produk menurut Ma’ruf (2006 : 144) terdiri atas dua hal, yaitu lebar bauran produk dan kedalaman bauran produk.

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009 : 16) mendefinisikan

lebar dan kedalaman bauran produk sebagai berikut :

a. Wide atau Lebar, yaitu banyaknya lini produk produk yang dijual.

1) Lebar : banyak ragam kategori/lini produk.

2) Sempit : sedikit ragam kategori/lini produk.

b. Deep atau dalam, yaitu banyaknya varian dalam masing-masing

kategori/lini produk.

1) Dalam : banyaknya pilihan/varian (warna, ukuran, bahan, dan

lain-lain) dalam kategori produk.

2) Dangkal : sedikit pilihan/varian dalam kategori produk.

11.Bauran Produk

Bauran Produk adalah satu set produk dan unit produk yang

ditawarkan penjual kepada pembeli

(http://mademoiselle9201.wordpress.com/2012/11/13/bauran-produk/).

Bauran Produk memiliki Lebar, Panjang, Dalam, dan Konsistensinya

dalam suatu jajaran lini dari produk perusahaan terkait. Hal tersebut

merupakan keputusan dari bauran produk.

a. Lebar bauran produk : Memilah suatu bidang lini produk kedalam

beberapa lini produk yang berbeda dalam perusahaan yang sama


(45)

b. Panjang bauran produk: Membedakan Lebar bauran produk kedalam

beberapa jenis yang berbeda lagi, Jadi mengacu kepada jenis dari

lebar produk.

c. Dalam bauran produk : Membedakan Panjang bauran produk kedalam

beberapa tipe atau variasi yang berbeda masing-masing

spesifikasinya.

d. Konsistensi bauran produk: Untuk mengetahui seberapa dekat

hubungan lini produk tehadap pemakaian akhir, persyaratan produk

dan saluran distribusi.

12. Lokasi

Menurut Kotler ( dalam

http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pek_033103_chapter2.pdf )

lokasi adalah sebagai suatu tempat fisik dimana pembeli dan penjual

bertemu untuk mempertukarkan barang atau jasa.

Utami (2008:61) mengemukakan ada masalah-masalah yang

membuat lokasi tertentu memiliki daya tarik secara spesifik. Hal ini

terkait dengan upaya untuk mengamati keuntungan aksesibilitas lokasi dan

keuntungan yang terkait dengan lokasi sebagai pusatnya. Berikut


(46)

a. Aksesibilitas

Aksesibilitas lokasi adalah kemudahan bagi konsumen untuk datang

atau masuk dan keluar dari lokasi tersebut. Analisis ini memiliki dua

tahap, yaitu :

1) Analisis makro

Analisis makro mempertimbangkan area perdagangan primer

seperti area dua hingga tiga mil di sekitar lokasi tersebut. Untuk

menaksir aksesibilitas lokasi pada tingkat makro ritel secara

bersamaan mengevaluasi beberapa faktor seperti pola-pola jalan,

kondisi jalan, dan hambatan-hambatan.

2) Analisis mikro

Analisis mikro berkonsentrasi pada masalah-masalah menyangkut

lokasi, seperti visibilitas, arus lalu lintas, parkir, keramaian, dan

jalan masuk atau jalan keluar.

b. Keuntungan di dalam Pusat Perdagangan.

Setelah aksesibilitas pusat telah dievaluasi, analisis harus mengevaluasi

lokasi di dalamnya. Karena lokasi yang lebih baik memerlukan biaya

yang lebih, ritel harus mempertimbangkan kepentingan mereka.

Contohnya, dalam wilayah pusat perbelanjaan seperti plaza dan mall,

lokasi yang lebih mahal adalah lokasi yang berada di dekat penyewa


(47)

13.Harga.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 345) harga adalah sejumlah

uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai

yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau

menggunakan produk atau jasa tersebut.

Menurut Utami (2008:104) terdapat lima aktivitas yang dapat

mendukung dibangunnya reputasi harga bagi sebuah ritel. Kelima aktivitas

tersebut adalah :

a. Everyday shelf prices

Reputasi harga yang baik akan terbangun jika ritel sangat

memperhatikan perubahan harga untuk setiap item yang dijual dalam

rak. Secara konsisten merubah harga pada rak pajang sesuai dengan

harga yang ditetapkan oleh ritel.

b. Price communiation

Ritel harus menghargai komunikasi pada pelanggan tentang informasi

harga yang ditetapkan ritel untuk item barang dagangan. Hal ini akan

efektif dijalankan apabila dilakukan kontrol terhadap konsistensi

antara harga yang dikomunikasikan dan harga nyata yang harus

konsumen bayar.

c. Promotional price

Secara konsisten melakukan promosi harga untuk item-item barang


(48)

d. Per unit prices

Ritel harus mengkomunikasikan harga per unit item barang dagangan

pada pelanggan.

e. Know value item prices

Pemahaman pelanggan terhadap nilai item barang dagangan akan

sangat membantu dalam memahami penetapan harga oleh ritel

terhadap item barang dagangan tersebut.

14.Iklan

Menurut Utami (2006:214) iklan merupakan urutan pertama dan

berperan besar diantara semua alat dalam bauran pemasaran. Periklanan

biasanya diimplementasikan oleh ritel dengan beberapa tujuan :

a. Memberikan informasi, yaitu memberitahukan adanya produk baru,

program promosi penjualan, maupun layanan baru, bahkan untuk

memperbaiki kesalahpahaman atau membangun citra perusahaan.

b. Membujuk, yaitu untuk membangun rasa suka pelanggan terhadap

ritel, membujuk untuk mengunjungi gerai, maupun membujuk untuk

membeli dan mengonsumsi produk baru. Dengan demikian tujuan

praktisnya adalah meningkatkan lalu lintas pelanggan yang

berkunjung pada ritel, serta meningkatkan penjualan jangka pendek.

c. Mengingatkan, yaitu menggugah kesadaran atau ingatan pelanggan

tentang sesuatu yang positif dari ritel. Mengingatkan bahwa ritel


(49)

barang dagangan yang lengkap, serta mengingatkan pelanggan untuk

dari waktu secara konsisten mengunjungi gerai ritel.

15.Promosi Penjualan

Menurut Utami (2006:215) promosi penjualan adalah program

promosi ritel dalam rangka mendorong terjadinya penjualan atau untuk

meningkatkan penjualan. Beberapa jenis promosi penjualan, yaitu :

a. Titik penjualan

Dapat dilaksanakan dengan cara memajang produk di counter, di lantai,

dan jendela yang mengingatkan para pelanggan dan sekaligus

merangsang pola perilaku belanja impulsif.

b. Kupon

Kupon adalah tanda yang ditujukan pada pelanggan untuk mendapatkan

diskon khusus saat berbelanja. Peritel dapat mengiklankan suatu

potongan harga khusus bagi pembeli yang memanfaatkan kupon

tersebut.

c. Hadiah langsung

Pelanggan diberikan hadiah karena berbelanja dalam jumlah tertentu.

d. Suvenir

Barang – barang suvenir dapat menjadi alat promosi penjualan yang menunjukkan nama dan logo peritel. Barang tersebut dapat berupa tas


(50)

16.Desain

Desain suatu sistem yang berlaku untuk segala jenis perancangan

dimana titik beratnya adalah melihat segala sesuatu persoalan tidak secara

terpisah atau tersendiri, melainkan sebagai suatu kesatuan dimana satu

masalah dengan lainnya saling terkait.

Desain interior adalah suatu proses perancangan bagian dalam dari

sebuah bangunan, yang meliputi unsur fisik, yaitu struktur dan elemen

pembentuk ruang (lantai, dinding, palfon) dan unsure non fisik yaitu untuk

memenuhi fungsi ruang sebagai tempat beraktifitas. Desain interior

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain semiotika, gaya hidup, serta

konsep space dan place (http://www.academia.edu/1478467/Desain_).

Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam

memilih suatu tempat nongkrong/hang-out. Hal-hal tersebut, yaitu (dalam

http://id.openrice.com/jakarta/mobile/?shopid=15463):

1. Kebersihan.

2. Kerapihan.

3. Pencahayaan.

4. Penataan meja dan kursi.

5. Kecepatan pelayanan.


(51)

B. Referensi Penelitian Terdahulu

Britha Okni Pamudhar. 2011. Pengaruh Kualitas Layanan, Keragaman

Produk, dan Suasana Toko terhadap Kepuasan Konsumen. Studi kasus

Carrefour di Ambarukmo Plaza Jalan Laksda Adisucipto km. 6 Jalan Laksda

Adisucipto km. 6 Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh parsial kualitas layanan, keragaman produk, dan

suasana toko terhadap kepuasan konsumen; dan untuk mengetahui pengaruh

simultan kualitas layanan, keragaman produk, dan suasan toko terhadap

kepuasan konsumen.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala

Likert sebagai teknik pengukuran data. Sedangkan untuk pengunjian

instrumennya menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Untuk menghitung

pengaruh kualitas layanan, keragaman produk, dan suasana toko terhadap

kepuasan konsumen menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Hasil

dari Uji F menunjukkan bahwa kualitas layanan, keragaman produk, dan

suasana toko berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen.

Hasil dari Uji t menunjukkan bahwa kualitas layanan berpengaruh secara

parsial terhadap kapuasan konsumen, keragaman produk berpengaruh secara

parsial terhadap kepuasan konsumen, dan suasana toko berpengaruh secara


(52)

C. Kerangka Konseptual

Penulis menyusun kerangka pemikiran teoretis dari penelitian yang

terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen

terdiri dari keragaman produk, lokasi, harga, promosi, dan fasilitas tambahan

(tempat nongkrong). Variabel dependen yaitu kepuasan konsumen. Kerangka

teoretis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar II.1

Kerangka Konseptual Penelitian Keragaman Produk

Lokasi Harga Promosi Tempat Nongkrong

Kepuasan Konsumen


(53)

Keterangan :

: berpengaruh secara sendiri-sendiri.

: berpengaruh secara bersama.

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan sementara penulis yang masih harus diuji

kebenarannya melalui penelitian dan analisis data.

: keragaman produk, lokasi, harga, promosi dan tempat nongkrong secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

: keragaman produk, lokasi, harga, promosi dan tempat nongkrong secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

: keragaman produk secara sendiri tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

: keragaman produk secara sendiri berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

: lokasi secara sendiri tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. : lokasi secara sendiri berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. : harga secara sendiri tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. : harga secara sendiri berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.


(54)

: promosi secara sendiri berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

: tempat nongkrong secara sendiri tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

: tempat nongkrong secara sendiri berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.


(55)

35 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif yang bersifat deskriptif, yang merupakan sebuah metode penelitian

yang menggambarkan dan menginterpretasikan objek dengan apa adanya.

Dimana penelitian ini mengumpulkan data dengan cara mengajukan

pertanyaan kepada responden yang berkaitan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan konsumen. Penelitian ini hanya dilakukan pada

obyek tertentu, dalam hal ini penulis akan meneliti tentang kepuasan

konsumen di Indomaret Jalan Demangan Baru.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah masyarakat yang pernah berbelanja di

Indomaret Jalan Demangan Baru Yogyakarta dan menggunakan fasilitas

tempat nongkrong.

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian ini adalah variabel yang bisa diukur dan yang akan

diteliti oleh penulis. Obyek dalam penelitian ini adalah tanggapan konsumen

terhadap Keragaman Produk, Lokasi, Harga, Promosi, dan Tempat


(56)

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian : Indomaret yang berada di Jalan Demangan Baru

Yogyakarta.

2. Waktu penelitian : Penelitian ini dilakukan pada Bulan April sampai

dengan Bulan Mei 2013.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Bebas (Independent Variables)

Variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada variabel lain.

Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah :

1) Keragaman produk.

Keragaman produk adalah kelengkapan produk yang menyangkut

kedalaman, luas, dan kualitas produk yang ditawarkan serta

ketersedian barang tersebut setiap saat di toko.

2) Lokasi

Lokasi adalah sebagai suatu tempat fisik dimana pembeli dan penjual

bertemu untuk mempertukarkan barang atau jasa.

3) Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau

jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas

manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa


(57)

4) Promosi

Promosi adalah aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan

membujuk pelanggan untuk membelinya.

5) Tempat nongkrong

Tempat nongkrong adalah tempat yang digunakan orang untuk


(58)

Tabel III.1

Variabel Independen dan Indikator

Variabel Indikator

Keragaman Produk ( ) 1. Lebar bauran produk 2. Kedalaman bauran produk. 3. Kualitas produk

Lokasi ( ) 1. Aksesibilitas 2. Visibilitas 3. Pola jalan 4. Tempat parkir

Harga ( ) 1. Everyday shelf prices 2. Promotional prices 3. Per unit prices

4. Know value item prices Promosi ( ) 1. Kejelasan isi brosur

2. Daya tarik brosur

3. Brosur berisi informasi positif 4. Kebenaran isi brosur

Tempat nongkrong ( ) 1. Kebersihan 2. Kenyamanan. 3. Santai dan leluasa. 4. Hot-spot.

5. Praktis

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel lain.

Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah kepuasan konsumen.


(59)

setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

suatu produk dan harapan-harapannya beserta tindakan-tindakan positif

setelah itu.

Tabel III.2

Variabel Dependen dan Indikator

Variabel Indikator

Kepuasan Konsumen ( Y ) 1. Berbelanja kembali ke Indomaret. 2. Mau membeli produk baru yang

diperkenalkan oleh Indomaret. 3. Memberikan komentar yang positif

tentang Indomaret.

4. Tetap berbelanja di Indomaret ketika Indomaret menaikkan harga produk.

5. Memberikan masukan dan saran untuk kemajuan Indomaret.

6. Lebih berhemat ketika berbelanja di Indomaret.

2. Pengukuran variabel

Teknik pengukuran data adalah cara yang digunakan untuk menentukan

bentuk data. Dalam penelitian ini teknik pengukuran variabel yang

digunakan adalah skala Likert, karena metode ini mudah dipahami.


(60)

atau tidak setuju atas berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan

atribut obyek yang diteliti.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:

115). Populasi dalam penelitian ini adalah jenis populasi yang tidak dapat

diketahui jumlahnya yaitu masyarakat yang pernah berbelanja di Indomaret

Jalan Demangan Baru Yogyakarta dan menggunakan tempat nongkrong

yang disediakan oleh Indomaret Jalan Demangan Baru.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010:116), jumlahnya lebih sedikit dari pada

jumlah populasinya. Karena dalam penelitian ini adalah jenis populasi yang

tidak dapat diketahui jumlahnya yaitu masyarakat yang pernah berbelanja di

Indomaret Jalan Demangan Baru dan menggunakan fasilitas tempat

nongkrong, maka peneliti menentukan 100 sampel responden untuk

mewakili populasi. Dengan rumus :

n > p.q (Za/2/e)2

keterangan:


(61)

Za/2 = nilai uji dengan tingkat signifikan 5% (Za/2 = 1,96)

e = tingkat kesalahan yang ditolerir (10%)

p = proporsi populasi yang diinginkan mempunyai

karakteristik tertentu

q = (1-p) = proporsi yang diinginkan mempunyai mempunyai

karakteristik tertentu

p.q = jika p dan q tidak diketahui maka dapat diganti dengan 0,25

berdasarkan perhitungan rumus tersebut dihasilkan jumlah sampel (n)

harus lebih besar dari 96 dan agar memudahkan perhitungan maka

dibulatkan menjadi 100 sampel responden.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan teknik pengambilan sampel Non-random Sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik

penentuan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu pelajar,

mahasiswa, dan pegawai swasta/negeri yang pernah berbelanja di Indomaret

Jalan Demangan Baru Yogyakarta dan menggunakan tempat nongkrong.

Berdasarkan pengamatan terhadap dua hal, yaitu jenis produk yang dijual


(62)

Demangan Baru Yogyakarta, maka peneliti mengidentifikasi dalam

pengambilan sampel dengan syarat responden usia berminimum 15 sampai

dengan 30 tahun karena biasanya responden dengan umur tersebut adalah

pelajar, mahasiswa, dan pegawai swasta/negeri.

G. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh individu sendiri. Data

primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil kuesioner yang

disebarkan kepada konsumen.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak lain. Data

sekunder dapat berupa laporan penjualan dari pemasok, informasi tentang

tren sosial dan gaya hidup yang penting dari salah satu lembaga survey,

sejarah, gambaran umum toko.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yaitu :

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan

daftar pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden yang

berhubungan dengan kepuasan konsumen terhadap atribut yang dimiliki


(63)

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari objek

yang akan diteliti dari artikel yang diambil di internet tentang

strategi-strategi pemasaran yang dilakukan sebuah ritel.

I. Teknik Pengujian Instrumen

1. Pengujian Validitas

Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan alat

ukur/instrumen penelitian dalam mengukur suatu hal yang hendak

didapatkan dari penggunaan instrumen tersebut (Nugroho, 2011:23).

Menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment. Pengukuran atau

pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara nilai dari

tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total. Dari perhitungan tersebut dapat

diketahui seberapa besar masing-masing sumbangan item pertanyaan

terhadap skor total.

Dimana :


(64)

X = Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari

responden

Y = Total butir dari jawaban responden

∑X = Jumlah skor butir

∑XY = Jumlah hasil kali antara X dan Y

N = Banyaknya sampel uji coba

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya

adalah sebagai berikut :

a. Jika dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika < dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur seberapa besar suatu instrumen

penelitian dapat dipercaya dan digunakan sebagai alat pengumpul data

(Nugroho, 2011:27). Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar

sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan

sama. Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus


(65)

Cronbach’s Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,6. Rumus

Cronbach’s Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skor nya bukan 1 dan 0, misalnya kuesioner atau soal bentuk uraian.

Rumus Cronbach’s Alpha:

J. Tehnik Analisis Data

1. Analisis Cochran Q-test

Analisis Cochran Q-test digunakan untuk menjawab rumusan masalah

yang pertama, yaitu untuk mengetahui diantara keragaman produk, lokasi,

harga, promosi, dan tempat nongkrong mana yang menjadi alasan pemilihan

Indomaret Jalan Demangan Baru. Uji Cochran digunakan untuk menguji

hipotesis komparatif k sampel berpasangan apabila datanya berbentuk nominal

atau ordinal dan frekuensi dikotomi atau berbagi dua. Uji Cochran

memberikan metode untuk menguji apakah k himpunan frekuensi atau proporsi

berpasangan saling berbeda secara signifikan.

Uji berpasangan dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata antara satu

sampel dengan sampel yang lain berbeda secara signifikan atau tidak. Jawaban


(66)

random dalam tabel dua arah. Selanjutnya diberi skor 0 atau “GAGAL” dan skor 1 untuk “Sukses”. Rumus yang digunakan :

Akan mengikuti chi-square dengan derajat k-1 maka diperoleh (0,05 ; df), dimana :

k = banyak perlakuan

Cj = jumlah data pada kategori atau perlakuan ke-i

Ri = jumlah data pada kelompok ulangan ke-i

Kriteria pengujian dinyatakan dengan :

a. Jika , maka Ho ditolak b. Jika < , maka Ho diterima

Dengan hipotesis penelitian :

: 5 alasan ( keragaman produk, lokasi, harga, promosi, tempat

nongkrong ) menjadi alasan konsumen memilih Indomaret.

: salah satu dari 5 alasan ( keragaman produk, lokasi, harga, promosi,

tempat nongkrong ) tidak menjadi alasan konsumen memilih


(67)

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua.

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis serta untuk mengetahui

pengaruh masing-masing variabel bebas, yaitu keragaman produk (X1), lokasi

(X2), harga (X3), promosi (X4), tempat nongkrong (X5), terhadap variabel

terikat, yaitu kepuasan konsumen (Y). Dalam penelitian ini, analisis tersebut

dilakukan satu per satu pada setiap kelompok sampel atau setiap kelompok

konsumen. Dalam mencari persamaan regresi linier berganda, digunakan

rumus :

Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 + b4X4 + b5X5

Dengan keterangan :

Y = Kepuasan Konsumen

X1 = Keragaman produk

X2 = Lokasi

X3 = Harga

X4 = Promosi

X5 = Tempat Nongkrong

B1; b2; b3; b4 = Koefisien regresi

a = nilai konstanta nilai Y pada saat semua variabel X bernilai 0

a. Uji t (t-test)

Dalam hal ini untuk menilai apakah masing-masing variabel yaitu yaitu


(68)

nongkrong (X5) mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan

konsumen (Y). Pengujian hipotesis dengan cara menilai probabilitas distribusi

hasil perhitungan dengan besarnya tingkat signifikan (α) yang digunakan

adalah 5%. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menghitung nilai t :

Rumus :

Keterangan :

t = t hitung yang dicari

r = koefisien korelasi

r2 = koefisien determinan

n = jumlah sampel

jika - ttabel ≤ thitung ≤ ttabel (α = 0,05; n-2),maka H0 diterima dan Ha ditolak.

jika thitung > ttabel atau - thitung < -ttabel (α = 0,05; n-2),maka H0 ditolak dan Ha

diterima.

b. Uji F (F-test)

Uji F digunakan untuk menguji apakah seluruh variabel independen

berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis

yang digunakan :

= Variabel independen (keragaman produk, lokasi, harga, promosi,

tempat nongkrong) secara bersama-sama tidak mempengaruhi


(69)

= Variabel independen (keragaman produk, lokasi, harga, promosi,

tempat nongkrong ) secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependen (kepuasan kosnsumen).

Untuk mencari nilai perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, dan derajat penyebut pada baris dan taraf nyata. Dalam penelitian ini

digunakan taraf nyata 5 %. Untuk derajat pembilang digunakan nilai k – 1, yaitu jumlah variabel dikurangi 1. Untuk derajat penyebut digunakan n – 1, yaitu jumlah sampel dikurangi jumlah variabel. Untuk mengetahui nilai

digunakan rumus sebagai berikut :

Dengan keterangan :

R = Koefisien korelasi ganda

N = Banyaknya observasi/sampel

K = Banyaknya variabel bebas

Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan dengan

. dicari dengan menggunakan α = 5 % dan df = n – k – 1. Jika

lebih kecil atau sama dengan maka menerima H0 yang


(70)

secara keseluruhan, dan menerima Ha jika lebih besar yang

berarti variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara

keseluruhan.

c. Analisis Determinasi (R²)

Koefisien determinasi adalah suatu nilai yang menggambarkan seberapa

besar perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh

perubahan atau variasi dari variabel independen. Dengan mengetahui nilai

R² kita dapat mengetahui seberapa besar kemampuan model regresi yang

kita gunakan mampu memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi nilai

R² semakin baik kemampuan variabel independen menjelaskan variabel


(71)

51 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah PT. Indomarco Prismatama (Indomaret)

PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) adalah perusahaan swasta

nasional yang didirikan berdasarkan akta notaries No. 207, tertanggal 21

November 1988 oleh bapak Benny Kristianto dan SIUP No.

789/0902/PB/XII/88 tanggal 20 Desember 1988 dengan NPWP

1.337.994.6-041 dari Departemen Keuangan RI Ditjen Pajak Penjaringan Jakarta Utara.

Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan

kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari

200 m². Dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, cikalbakal pembukaan

Indomaret di Kalimantan dan toko pertama dibuka di Ancol, Jakarta Utara.

Tahun 1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama

di Indonesia, setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei

2003 Indomaret meraih penghargaan “Perusahaan Waralaba 2003″ dari

Presiden Megawati Soekarnoputri.

(http://thesis.binus.ac.id/...2011-1-00088-IF%2...)

Hingga tahun 2013 Indomaret mencapai lebih dari 7868 gerai. Dari total

itu 60% gerai adalah milik sendiri dan sisanya 40% gerai waralaba milik

masyarakat, yang tersebar di wilayah Jawa, Madura, Bali, Sumatra, dan

Sulawesi. Indomaret mudah ditemukan di daerah perumahan, gedung

perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan


(72)

mengembangkan minimarket dengan format baru yang disebut convenience

store. Convenience store merupakan minimarket yang dilengkapi fasilitas

tambahan berupa tempat nongkrong/ hangout. (http://Indomaret.co.id).

Pada saat ini Indomaret memiliki 17 pusat distribusi, yang menggunakan

teknologi mutakhir, Indomaret merupakan salah satu aset bisnis yang sangat

menjanjikan. Keberadaan Indomaret diperkuat oleh anak perusahaan di bawah

bendera grup INTRACO, yaitu Indogrosir, BSD Plaza dan Charmant.

B. Visi, dan Budaya Indomaret

Dalam proses pendirian dan pengembangannya, Indomaret mempunyai visi,

motto, dan budaya dalam menjalankan bisnisnya adalah sebagai berikut :

1. Visi

Menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul

dalam persaingan global.

2. Motto

Mudah dan Hemat

3. Budaya

Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran, keadilan, kerjasama

kelompok, kemajuan melalui inovasi yang ekonomis serta mengutamakan


(73)

C. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang digunakan oleh Indomaret adalah dengan

kegiatan promosi yang dijalankan secara berkala dengan berbagai metode

sesuai dengan jenis produk dan fokus target pasarnya. Beberapa strategi

jangka pendek yang dijalankan oleh indomaret antara lain:

1. Harga heboh, adalah promosi mingguan yang memberikan harga sangat

murah untuk produk-produk kebutuhan sehari-hari.

2. Super hemat, adalah leaflet edisi dua mingguan yang mempromosikan

produk-produk dengan harga hemat sebagai panduan bagi konsumen untuk

belanja hemat.

3. Promosi bulan ini, adalah promosi bulanan atas produk tertentu dalam

bentuk pemberian hadiah langsung atau potongan harga.

Untuk strategi jangka panjang, Indomaret menerapkan berbagai program

yang berkaitan dengan loyalitas konsumen serta pemebentukan komunitas.

Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Indomaret adalah menggunakan

pendekatan psichographic (life style), masyarakat cenderung memilih belanja

di gerai modern berdasarkan alasan kelengkapan produk yang berkualitas,

harga yang pasti dan bersaing, serta suasana yang nyaman.

Produk yang disajikan di Indomaret merupakan produk kebutuhan

sehari-hari yang dibutuhkan oleh masyarakat, seperti makanan, minuman,

sembako, alat-alat tulis, dsb. Indomaret mengelola sekitar 4800 produk terdiri


(74)

D. Indomaret Jalan Demangan Baru, Yogyakarta.

Indomaret Jalan Demangan Baru, Yogyakarta merupakan minimarket

dengan format convenience store yang berdiri pada tahun 2011 di atas tanah

dengan luas sekitar 150 m² dan memiliki fasilitas tempat nongkrong, dengan

adanya tempat nongkrong/hangout ini diharapkan dapat menarik perhatian

konsumen khususnya segmen mahasiswa dan pelajar yang suka berkumpul

bersama-sama. Lokasi Indomaret Jalan Demangan Baru sangat strategis

karena berada tepat di pinggir jalan dan dekat dengan beberapa universitas

seperti Universitas Sanata Dharma dan Universitas Atmajaya Yogyakarta,

karena dekat dengan beberapa universitas, daerah tempat berdirinya

convenience store ini banyak terdapat kos-kosan mahasiswa. Pemilihan lokasi

Indomaret ini berasaskan beberapa karakter yaitu mendekati pasar (penduduk

sebagai pasar) dan lokasi yang mudah diakses. Strategi ini digunakan untuk

memenuhi keinginan konsumen yang keinginannya serba mudah dan cepat.

Dari pengamatan yang dilakukan, konsumen utama Indomaret Jalan

Demangan Baru adalah mahasiswa yang berumur sekitar 21 s/d 26 tahun.

Pesaing terdekat Indomaret Jalan Demangan Baru dalam radius 0,5 km, yaitu

Circle-K dan minimarket Alfamart.

Dalam konteks ritel modern pengelolaan jenis barang dagangan yang

terarah merupakan hal yang sangat strategis dan penting. Pengelolaan barang

dagangan yang terarah harus disesuaikan dengan segmen pasar yang dilayani

dan hal ini akan berimplikasi terhadap strategi bauran ritel yang akan


(1)

Lampiran hasil uji asumsi klasik autokorelasi.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .707a .500 .474 1.885 2.011

a. Predictors: (Constant), TotN, TotK, TotP, TotL, TotH b. Dependent Variable: TotKP


(2)

LAMPIRAN 6

HASIL ANALISIS REGRESI LINIER

BERGANDA


(3)

Lampiran hasil analisis uji-F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 334.698 5 66.940 18.836 .000a

Residual 334.052 94 3.554

Total 668.750 99

a. Predictors: (Constant), TotN, TotK, TotP, TotL, TotH b. Dependent Variable: Kepuasan

Lampiran hasil analisis uji-t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.349 2.263 3.248 .002

TotK .197 .096 .160 2.068 .041

TotL .563 .101 .469 5.578 .000

TotH .211 .073 .245 2.888 .005

TotP .168 .110 .117 1.530 .129


(4)

LAMPIRAN 7


(5)

lokasi 14 86

harga 26 74

promosi 38 62

nongkrong 17 83

Test Statistics

N 100

Cochran's Q 21.302a

df 4

Asymp. Sig. .000

Exact Sig. .000

Point Probability .000 a. 1 is treated as a success.


(6)

Lampiran hasil analisis

Cochran Q-test

tahap kedua

Cochran Test

Frequencies

Value

0 1

keragaman 20 80

lokasi 14 86

harga 26 74

nongkrong 17 83

Test Statistics

N 100

Cochran's Q 5.400a

df 3

Asymp. Sig. .145

Exact Sig. .149

Point Probability .011 a. 1 is treated as a success.


Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh lokasi, harga, promosi dan customer service terhadap citra minimarket indomaret (studi kasus pada Minimarket Indomaret di wilayah Bintaro Permai Jakarta Selatan)

5 31 145

PENGARUH HARGA, PROMOSI, LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP Pengaruh Harga, Promosi, Lokasi, Kelengkapan Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Empiris Pada Konsumen Indomaret di Kabupaten Karanganyar).

0 4 15

PENGARUH HARGA, PROMOSI, LOKASI, KELENGKAPAN PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP Pengaruh Harga, Promosi, Lokasi, Kelengkapan Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Empiris Pada Konsumen Indomaret di Kabupaten Karanganyar).

0 6 15

PENDAHULUAN Pengaruh Harga, Promosi, Lokasi, Kelengkapan Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Empiris Pada Konsumen Indomaret di Kabupaten Karanganyar).

0 3 6

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Harga, Promosi, Lokasi, Kelengkapan Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Empiris Pada Konsumen Indomaret di Kabupaten Karanganyar).

2 21 5

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PRODUK NATASHA SKIN Analisis Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Produk Natasha Skin Care Di Solo.

0 0 14

Persepsi konsumen pada produk, harga, tempat dan promosi wardah.

0 6 92

Pengaruh keragaman produk, lokasi, harga, promosi, tempat nongkrong terhadap kepuasan konsumen : studi kasus pada konsumen Indomaret di Jalan Demangan Baru, Yogyakarta - USD Repository

0 1 150

Pengaruh harapan, kualitas produk dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen : studi kasus pada konsumen Circle K Demangan Baru Yogyakarta - USD Repository

0 1 156

Perbedaan tingkat kepuasan konsumen Indomaret dan Alfamart (studi kasus pada Indomaret dan Alfamart Pringgodani Jalan Demangan Baru Universitas Sanata Dharma Yogyakarta) - USD Repository

0 0 130