5. Definisi operasional a.
Sitotoksisitas ialah uji toksisitas secara in vitro terhadap sel SiHa dan sel Vero dengan metode MTT.
b. Fraksi protein FP
20
, FP
40
, FP
60
, FP
80
ialah bagian dari tanaman yang berisi protein yang diperoleh dari hasil pengendapan secara bertingkat
dengan garam amonium sulfat pada derajat kejenuhan 20, 40, 60, 80.
c. LC
50
ialah konsentrasi fraksi protein umbi teki yang dapat membunuh sebesar 50 sel uji.
d. Sel SiHa adalah subjek uji sel kanker dalam uji sitotoksisitas.
e. Sel Vero adalah pembanding sel normal dalam uji sitotoksisitas.
C. Alat dan Bahan 1. Alat
Peralatan yang digunakan dalam penelitian antara lain: alat-alat gelas, stamper, mortir, timbangan analitik AND ER-400 H, alumunium foil, magnetic
stirrer, tabung conical, autoklaf, tissue culture flask, swing rotor sentrifuge PLC, inkubator Memmer, mikropipet, membran dialisis Sigma, cell counter
Nunc, 96-well plate Nunc, spektrofotometer UV Cecil CE-292, ELISA reader SLT 340 ATC, laminar air flow Nuaire, mikroskop Olympus IMT-2,
haemocytometer Nebauer. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah : a. Sampel umbi teki
b. Kultur sel SiHa dan sel Vero yang diambil dari stok di Laboratorium Hayati Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
c. Pereaksi-peraksi yang digunakan untuk preparasi fraksi protein umbi teki :
larutan dapar natrium fosfat 5 mM pH 7,2 ; larutan dapar natrium fosfat 5 mM pH 7,2 yang mengandung 0,14 M NaCl ; amonium sulfat p.a. Merck
d. Pereaksi-pereaksi untuk uji sitotoksisitas Medium pencuci : RPMI 1640 Sigma, natrium bikarbonat, Hepes ; medium
penumbuh : RPMI 1640, FBS Foetal Bovine Serum 10, Penisilin- Streptomisin 1 Gibco, dan Fungison 0,5 Gibco ; reagen stopper : SDS
Sodium Dodesil Sulfat dalam HCl 0,01 N ; MTT [3-4,5-dimethylthiazol-2- yl-2,5-diphenyltetrazolium bromide] Sigma ; bahan untuk isolasi sel SiHa
dan sel Vero : tripsin 0,25
D. Tata Cara Penelitian 1. Determinasi
tumbuhan
Bahan utama yang akan digunakan dalam penelitian yaitu umbi teki Cyperus rotundus L., telah diidentifikasi dan determinasi terlebih dahulu di laboratorium
Farmakognosi Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dan juga dipastikan kebenarannya menggunakan acuan baku Backer
dan Backuizen van den Brink, 1965. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI