Benang sari 3, kepala sari kuning cerah. Tangkai putik bercabang 3. Buah memanjang sampai bulat telur terbalik, bersegitiga coklat, panjang 1,5 mm
Sudarsono, 1996.
4. Habitat
Tumbuh di dataran rendah sampai dengan ketinggian 1000 m di atas permukaan laut, banyak tumbuh liar di Afrika Selatan, Korea, Cina, Jepang,
Taiwan, Malaysia, Indonesia dan kawasan Asia Tenggara pada umumnya. Tumbuh di lahan pertanian yang tidak terlalu kering tanahnya tidak berbencah-
bencah, di ladang, dan kebun. Teki tumbuh paling baik pada lahan subur yang lembab, tidak tumbuh dengan baik pada tempat teduh, dan lazim mengganggu
area dan halaman rumput Sudarsono, 1996. 5. Kandungan kimia
Secara umum tumbuhan rumput teki mengandung minyak atsiri, alkaloid, glikosida, flavonoid, gula, zat pati, dan protein Soedibyo, 1998. Pada rimpang
dan umbi teki mengandung 4alpha,5alpha-oxidoeudesm-11-en-3-alpha-ol, beta- cyperone, calcium, copper, cyperolone, iron, isocyperol, isokobusone, kobusone,
linoleic-acid, linolenic-acid, magnesium, manganese, myristic-acid, oleanolic- acid, oleanolic-acid-3-o-neohesperidoside, potassium, sodium, oleic-acid,
patchoulenone, stearic-acid, sugetriol, sugenol, sugeonol, zinc Duke, 2001.
6. Khasiat dan penggunaan
Biasanya bagian yang dipakai sebagai obat adalah umbinya rimpang. Aksi dari umbi teki bertindak sebagai anthelmintik, antifungi, antiparasitik,
antireumatik, antispasmodik, aphrodisiaka, astringent, karminatif, diaforetik, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diuretik, emmenagogue, galaktagogue, stimulant, tonik Anonim, 2006 a. Sebuah penelitian di China menemukan bahwa teki digunakan sebagai tanaman
karminatif, energi dan hormon pengatur dalam Traditional Chinese Medicine. Rumput teki dapat pula membantu pengobatan terhadap beberapa jenis kanker
serviks Anonim, 2006 a. Herba rumput teki diketahui merangsang produksi interferon, yakni suatu protein terlarut yang dihasilkan dari sel saat terinfeksi
DNA atau RNA yang mengandung virus. Interferon juga bersifat sebagai stimulan
makrofag dan mempunyai aktivitas membunuh sel kanker Hoffman, 2006.
B. Kanker 1. Tinjauan
umum
Kanker neoplasma adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang abnormal, cepat, tidak terkendali, serta merusak
bentuk dan fungsi organ asalnya. Sel kanker akan tumbuh menyusup ke jaringan sekitarnya invasif, lalu membuat anak sebar metastasis ke tempat yang lebih
jauh melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Anak sebar akan tumbuh menjadi kanker baru yang mempunyai sifat yang sama dengan kanker
induknya, sampai akhirnya menyebabkan kematian penderitanya Dalimartha, 2004.
Dalam sel normal, pertumbuhan dikontrol dengan baik oleh keseimbangan antara kecepatan pertumbuhan sel dengan pengendalian pertumbuhan sel seperti
proliferasi terjadi pada saat dibutuhkan. Keseimbangan ini terjadi pada saat jumlah sel yang dibutuhkan meningkat, contohnya selama penyembuhan luka dan