b. Sel Vero
Untuk uji sitotoksisitas fraksi protein umbi teki pada sel Vero menggunakan langkah yang sama dengan uji sitotoksisitas pada sel SiHa. Perbedaannya hanya
terletak pada media yang digunakan, yakni M199 Freshney, 1986; Jacoby dan Pastan, 1979; Sambrook et al., 1989.
9. Perhitungan persen kematian sel dengan metode MTT
Hasil dari metode MTT berupa absorbansi, didapat dari ELISA Reader mencerminkan jumlah sel yang hidup. Persen kematian sel dapat dihitung dengan
rumus : Kematian =
100 x
A C
B A
− −
Meyer et al., 1982 cit., Candra, 2006 Keterangan :
A = Rata-rata absorbansi kontrol B = Rata-rata absorbansi perlakuan
C = Rata-rata absorbansi perlakuan tanpa sel
Metode perhitungan statistik menggunakan analisis probit yang dilakukan untuk mengetahui harga LC
50
, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan uji t- independent untuk melihat perbedaan nilai LC
50
antara sel SiHa dan sel Vero. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Determinasi Tumbuhan
Tujuan dari determinasi tumbuhan adalah untuk memastikan kebenaran tumbuhan yang akan digunakan dalam penelitian. Determinasi tumbuhan perlu
dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan sampel. Determinasi dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi,
Universitas Sanata Dharma, menggunakan acuan baku Backer dan Backuizen van den Brink 1965. Hasil determinasi tumbuhan adalah sebagai berikut :
1b-2a-3b-4b-6b-7a-8a-11.Cyperus-1b-2b-15b-17b-19b-27b-37b-38b-39b-42b- 43b-44a-45b-46a.Cyperus rotundus L.
Hasil determinasi yang dilakukan menunjukkan bahwa tumbuhan yang akan diteliti adalah benar tumbuhan Cyperus rotundus L. atau dikenal sebagai rumput
teki.
Gambar 8. Foto tumbuhan Cyperus rotundus L.
42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada penelitian ini, tumbuhan yang digunakan adalah tumbuhan Cyperus rotundus L. yang memiliki umbi sebesar kelingking bulat atau lonjong, berkerut
dan berlekuk. Sampel umbi teki yang digunakan bagian luar berwarna coklat dan bagian dalam berwarna putih Gambar 17 dan 18. Pengambilan umbi teki
dilakukan pada satu tempat dan waktu yang sama yaitu di daerah Bandelan, Sumberarum, Moyudan, Sleman tepi Sungai Progo pada bulan Juli 2006. Hal ini
bertujuan untuk menghindari variasi kandungan kimia yang disebabkan perbedaan kondisi tempat dan waktu tumbuh tanaman. Umbi yang dikumpulkan dibersihkan
dari tanah, kerikil, ataupun benda asing lain yang terbawa pada saat pengumpulan umbi teki untuk menghindari kontaminasi.
B. Sterilisasi Alat
Sterilisasi alat perlu dilakukan sebelum penelitian dengan tujuan untuk menghilangkan kontaminan ataupun mikroorganisme pada alat-alat yang akan
digunakan. Alat-alat dikumpulkan, dicuci bersih dengan sabun, dikeringkan, dan dibungkus dengan alumunium foil kemudian disterilisasi. Sterilisasi dilakukan
menggunakan autoklaf pada suhu efektif 121 C dengan waktu standar 15 menit.
Prinsip kerja autoklaf adalah menggunakan uap panas bertekanan dimana uap air panas yang akan membunuh mikroorganisme dengan mendenaturasikan protein
koagulasi protein yang terdapat pada sel-sel mikroba. Keuntungan pada metode ini yaitu pemanasan berlangsung cepat, mempunyai daya tembus dan
menghasilkan kelembaban yang tinggi Pratama, 2006. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI