RIP Toksin Pengobatan kanker

1 urutan pengaktifan komplemen klasik yaitu dengan perantaraan antibodi IgG, IgG 2 IgG 3 atau IgM. 2 jalur alternatif yaitu mulai dengan masuknya antigen tertentu misalnya lipopolisakarida, endotoksin, zimosan dan kompleks Ag-Ab Johnson et al., 1994.

C. Protein 1. Tinjauan

umum Protein merupakan polipeptida berbobot molekul tinggi. Protein memainkan peranan pokok dalam fungsi sel. Semua asam amino- α merupakan asam organik α-COOH mengandung suatu gugusan amino NH 2 dan atom hidrogen yang berikatan dengan α-karbon. Masing-masing berbeda satu sama lain melalui komposisi kimiawi dari gugusan R rantai samping. Gugusan α-COOH dan α-NH 2 terionisasi dalam larutan pada pH fisiologi, asam amino dalam keadaan dipolar zwitterion Armstrong, 1995. Asam-asam amino dalam protein dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar berdasarkan apakah gugus R yang melekat pada atom α-karbon merupakan gugus polar ataukah non polar. R C H COOH NH 2 R O H N H 2 O Gambar 3. Dua macam asam amino α Pada pH sekitar ± 7,4 gugus karboksil hampir seluruhnya terdapat sebagai ion karboksilat yaitu R-COO - . Pada nilai pH ini, sebagian besar gugus amino berada dalam bentuk terikat terprotonasi yaitu R-NH 3 + Murray et al., 1995. Pada pH dan suhu yang tinggi maka protein globular mengalami perubahan fisik yang dinamakan denaturasi. Denaturasi adalah terbukanya lipatan alamiah struktur protein. Zat-zat pendenaturasi urea, guanidin hidroklorida akan memutuskan ikatan hidrogen dan memecahkan polipeptida yang berhubungan secara non kovalen. Zat-zat pengoksidasi dan pereduksi memutuskan jembatan disulfida, kemudian polipeptida dipisahkan dengan teknik kromatografi Murray et al., 1995. Jika denaturasi protein belum berlanjut maka polimer akan dapat melipat lagi dan kembali pada struktur alamiahnya. Proses ini termasuk denaturasi reversibel Martoharsono, 1983 Sifat kelarutan dan ionisasi dari gugusan R merupakan ciri asam amino yang berpengaruh. Atas dasar dua karakteristik dari gugusan R-nya, ke-20 asam amino diklasifikasikan menjadi empat kategori yaitu : Kelompok R non polar, gugus alifatik R pada asam amino alanin, valin, leusin dan isoleusin serta gugus aromatik R pada asam amino fenilalanin, tirosin dan triptofan bersifat hidrofobik, yaitu sifat yang membawa konsekuensi penting bagi penyusunan molekul-molekul air dalam protein di dekatnya Murray et al., 1995. Kelompok R polar tidak bermuatan, golongan yang mengandung 7 asam amino ini secara relatif hidrofilik karena gugusan fungsional polar pada rantai sampingnya antara lain serin, treonin, dan tirosin mengandung gugusan OH yang menyumbang terhadap polaritasnya. Sistein adalah polar karena adanya gugusan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI