127
Litosfer dan Pedosfer
agak lekat, dan kandungan unsur hara rendah. Tanah ini terbentuk karena adanya proses pembusukan dari sisa-sisa tumbuhan rawa.
Banyak terdapat di rawa Sumatra, Kalimantan, dan Papua, kurang baik untuk pertanian maupun perkebunan karena derajat
keasaman tinggi.
b. Tanah Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan. Bahannya berasal dari material halus yang diendapkan oleh aliran
sungai. Oleh karena itu, tanah jenis ini banyak terdapat di daerah datar sepanjang aliran sungai.
c. Tanah Regosol
Tanah ini merupakan endapan abu vulkanik baru yang memiliki butir kasar. Penyebaran terutama pada daerah lereng gunung api.
Tanah ini banyak terdapat di daerah Sumatra bagian timur dan barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
d. Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan jenis tanah berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak begitu tebal. Bahannya berasal dari jenis batuan
beku yang belum mengalami proses pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini banyak ditemukan di lereng gunung dan
pegunungan di seluruh Indonesia.
e. Tanah Latosol
Latosol tersebar di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 mmtahun, dan ketinggian tempat berkisar 300–1.000 meter.
Tanah ini terbentuk dari batuan gunung api kemudian mengalami proses pelapukan lanjut.
f. Tanah Grumusol
Jenis ini berasal dari batu kapur, batuan lempung, tersebar di daerah iklim subhumid atau subarid, dan curah hujan kurang dari
2.500 mmtahun.
g. Tanah Podsolik
Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan lebih 2.500 mm
tahun. Tekstur lempung hingga berpasir, kesuburan rendah hingga sedang, warna merah, dan kering.
h. Tanah Podsol
Jenis tanah ini berasal dari batuan induk pasir. Penyebaran di daerah beriklim basah, topografi pegunungan, misalnya di daerah
Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan Papua Barat. Kesuburan tanah rendah.
i. Tanah Andosol
Tanah jenis ini berasal dari bahan induk abu vulkan. Penyebaran di daerah beriklim sedang dengan curah hujan di atas 2.500 mm
tahun tanpa bulan kering. Umumnya dijumpai di daerah lereng atas kerucut vulkan pada ketinggian di atas 800 meter. Warna tanah
jenis ini umumnya cokelat, abu-abu hingga hitam.
Di unduh dari : Bukupaket.com
128
GEOGRAFI Kelas X
j. Tanah Mediteran Merah Kuning
Tanah jenis ini berasal dari batuan kapur keras limestone. Penyebaran di daerah beriklim subhumid, topografi karst dan
lereng vulkan dengan ketinggian di bawah 400 m. Warna tanah cokelat hingga merah. Khusus tanah mediteran merah kuning di
daerah topografi karst disebut ”Terra Rossa”.
k. Hidromorf Kelabu
Jenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal yaitu topografi yang berupa dataran rendah atau cekungan,
hampir selalu tergenang air, dan warna kelabu hingga kekuningan.
Sekarang kamu telah mengetahui faktor pembentukan tanah dan sifat-sifat tanah. Untuk mengetahui kondisi pada kenyataannya, lakukanlah observasi
pengamatan di lapangan dengan langkah-langkah seperti di bawah ini. a.
Tujuan: Mengenali kondisi tanah di lingkungan sekitar. b.
Alat dan Bahan: 1
Peta tanah. 2
Alat tulis. 3
Lingkungan sekitar. c.
Langkah Kerja: 1
Bentuklah kelompok yang terdiri atas teman-teman sekelasmu. Kelompok terdiri atas 4–5 orang.
2 Gunakan peta tanah daerahmu peta tersebut dapat kamu lihat di
Departemen Pertanian atau Badan Pertanahan Nasional. 3
Catatlah jenis tanah di daerahmu dari peta tersebut, kemudian lakukan pengamatan di lapangan.
4 Catatlah kondisi tanah tersebut di lapangan. Deskripsikan mengenai
ciri-ciri yang ada dikaitkan dengan sifat-sifat tanah dan faktor pembentuk tanah. Gunakan tabel seperti di bawah ini.
No. Nama Daerah
Jenis Tanah Deskripsi di Lapangan
1. X
Tanah mediteran merah kuning. •
Warna tanah merah kecokelatan. •
Terdapat pada topografi. •
Tekstur lempung dan seterusnya. 2.
. . . . . . . .
. . . .
d. Kesimpulan:
Buatlah kesimpulan mengenai ciri-ciri tanah tersebut, jangan lupa untuk mendiskusikannya terlebih dahulu, dapat juga dengan bantuan buku-
buku mengenai tanah.
E. Erosi dan Kerusakan Tanah
Relief di permukaan Bumi terbentuk karena adanya tenaga di dalam Bumi dan di luar Bumi. Proses pembentukan relief Bumi dengan
tenaga yang berasal dari luar Bumi, disebabkan oleh tenaga eksogen. Erosi merupakan salah satu tenaga pembentuk relief Bumi.
Di unduh dari : Bukupaket.com
129
Litosfer dan Pedosfer
1. Erosi
Pada proses erosi, massa tanah atau batuan diuraikan dan dipindahkan dengan bantuan tenaga air, angin, es,
maupun tenaga gravitasi. Erosi yang dibantu oleh es banyak terjadi di kutub. Jadi, apa yang dimaksud dengan erosi?
Nah, sekarang kamu telah mengetahui apa itu erosi, lalu faktor-faktor apakah yang memengaruhi erosi? Untuk
menjawabnya perhatikan gambar dan ulasan berikut ini.
Pada gambar 6.85, air yang menjadi salah satu tenaga erosi bisa berasal dari hujan. Hujan turun mengenai
permukaan Bumi yang keadaannya beraneka ragam. Pada permukaan yang tidak bervegetasi, air jatuh ke tanah dan
mampu mengikis tanah. Berbeda dengan permukaan tanah yang bervegetasi, air dapat disimpan pada bagian-bagian
vegetasi. Akar tanaman juga mampu menahan tanah.
Gambar 6.86 memperlihatkan kondisi topografi yang bervariasi. Bagian B dan C, mempunyai kemiringan lereng
yang curam, air hujan yang turun memiliki kekuatan yang tinggi untuk mengalir ke bawah, dan mengikis permukaan
tanah. Turunnya air ke bawah juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Pada lereng yang curam, air tidak banyak ber-
infiltrasi, air hujan akan menjadi aliran permukaan. Pada bagian D banyak berlangsung deposisi, karena merupakan
daerah pengendapan materi dari lereng atas.
Gambar 6.87 bagian A, jenis tanahnya mempunyai daya permeabilitas yang tinggi sehingga air cepat meresap ke
dalam tanah dan menyebabkan tidak banyak menjadi aliran permukaan. Berbeda dengan bagian B, jenis tanahnya tidak
mempunyai daya permeabilitas yang tinggi, akibatnya air yang jatuh banyak menjadi aliran permukaan dan mampu mengikis tanah.
Dari gambar-gambar faktor pembentuk tanah, kamu mendapatkan gambaran mengenai faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya erosi
oleh tenaga air. Ambillah kesimpulan dan tuliskan pada tabel seperti berikut.
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 6.85 Air sebagai tenaga erosi. Lahan
bervegetasi Lahan gundul
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 6.86 Kemampuan infiltrasi air di berbagai tipe relief.
C D
E A
B
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 6.87 Keadaan tanah memengaruhi aliran permukaan. Hujan
Tanah dengan tingkat permeabilitas tinggi
Aliran permukaan sedikit
sungai
Hujan
Tanah dengan tingkat permeabilitas rendah
Aliran permukaan banyak
sungai
A B
Di unduh dari : Bukupaket.com
130
GEOGRAFI Kelas X No.
Faktor Peranan Faktor
1. Curah hujan
Keberadaan air atau curah hujan yang tinggi jatuh ke permukaan Bumi mampu mengikis permukaan tersebut, sehingga daerah
dengan curah hujan yang tinggi menjadi lebih rawan erosi. 2.
Tutupan vegetasi . . . .
3. Keadaan tanah
. . . . 4.
Topografi . . . .
5. Manusia
. . . .
Jenis erosi dapat dibedakan menjadi: a.
Erosi Percik Splash Erosion Erosi ini berupa percikan partikel-partikel tanah halus yang disebabkan