47
Tata Surya dan Jagat Raya
putar perlahan-lahan. Massa ini berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan mendekati bentuk bola. Rotasi massa ini semakin
lama semakin tinggi. Akibatnya, bagian tengah massa itu menggelembung. Akhirnya, lingkaran materi itu terlempar keluar.
Lingkaran ini mendingin, mengecil, dan akhirnya menjadi planet.
Planet ini tetap mengorbit mengelilingi inti massa. Lalu, ling- karan lain terlempar dan terlempar lagi dari pusat massa dan
menjadi seluruh planet, termasuk Bumi. Akhirnya, semua planet terbentuk. Pusat massa menjadi matahari kita. Selanjutnya, pla-
net-planet itu juga melemparkan massa keluar angkasa dan berubah menjadi satelit atau bulan.
Sumber: Time Life: Alam Semesta, halaman 112
Gambar 4.6 Proses terjadinya Tata Surya berdasar teori Nebula.
Menurut pendapatmu, masuk akalkah teori tersebut? Coba
kamu diskusikan dengan ke- lompokmu Kemudian tulislah
hasilnya untuk dipresentasi- kan
Siapakah Pencetus Teori Nebula?
Teori Nebula muncul pada abad XVIII. Teori ini diawali dengan pendapat seorang filsuf Jerman bernama Immanuel Kant. Ia berpendapat bahwa Sistem
Tata Surya terbentuk dari suatu nebula, yaitu kabut tipis yang sangat luas. Teori ini diperkuat oleh Marquis de Laplace Piere Simon, seorang
astronom Prancis. Ia mengajukan teori yang merupakan penjelasan pendapat Kant, meskipun Laplace sendiri tidak mengetahui sumbangan pemikiran
Kant. Oleh sebab itu, teori Nebula ini dikenal pula dengan teori Kant-Laplace.
b. Teori Planetesimal
Teori ini menyatakan bahwa suatu ketika sebuah bintang melintasi ruang angkasa dengan cepat dan berada dekat sekali
dengan matahari. Daya tarik bintang ini sangat besar sehingga menyebabkan pasang di bagian gas panas matahari. Akibatnya,
massa gas terlempar dari Matahari dan mulai mengorbit. Karena daya tarik matahari, massa gas itu tertahan dan bergerak mengeli-
lingi Matahari.
Ketika massa gas menjadi dingin, bentuknya berubah men- jadi cairan kemudian memadat. Akhirnya, massa gas itu menjadi
planet yang ada sekarang, termasuk Bumi kita.
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, halaman 205
Gambar 4.7 Proses terjadinya Tata Surya berdasar teori Pla-
netesimal.
Di unduh dari : Bukupaket.com
48
GEOGRAFI Kelas X
Siapakah Pencetus Teori Planetesimal?
Sekitar tahun 1900, seorang astronom bernama Forest Ray Moulton dan seorang ahli geologi bernama T.C. Chamberlain dari Universitas Chicago
mengemukakan teori baru yang mereka namakan teori Planetesimal. Planetesimal adalah suatu benda padat kecil yang mengelilingi suatu inti
yang bersifat gas.
Teori ini agaknya didasarkan pada kenyataan bahwa beberapa bintang di langit tidak pernah berhenti bergerak. Suatu ketika bintang yang bergerak
itu melintas sangat dekat dengan Matahari. Karena gaya gravitasi, terjadi gaya tarik-menarik antara Matahari dan bintang yang melintas tersebut
sehingga terjadi pasang. Planet yang terbentuk akibat pasang ini boleh jadi ada yang mengikuti bintang yang lewat tersebut.
c. Teori Pasang
Teori ini juga didasarkan atas ide benturan. Teori ini mengatakan bahwa planet-planet terbentuk langsung oleh gas asli
matahari yang tertarik oleh sebuah bintang yang melintas di de- katnya. Jadi, teori ini awalnya hampir sama dengan teori
Planetesimal. Perbedaannya bahwa pada teori ini planet tidak terbentuk oleh planetesimal.
Menurut teori ini, ketika bintang mendekat atau bahkan menyerempet Matahari, tarikan gravitasinya menyedot filamen
gas yang berbentuk cerutu panjang. Filamen yang membesar di bagian tengahnya dan mengecil di kedua ujungnya, filamen inilah
akhirnya yang membentuk sebuah planet.
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, halaman 207
Gambar 4.8 Proses terjadinya Tata Surya berdasar teori
Pasang.
Siapakah Pencetus Teori Pasang?
Pada tahun 1918, Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys dari Inggris menyusun suatu teori yang dinamakan teori Pasang. Teori ini juga didasarkan
atas ide benturan. Berbeda dengan Moulton dan Chamberlain, kedua ilmuwan itu tidak percaya bahwa planet berasal dari sejumlah benda alam kecil-kecil
atau planetesimal. Mereka berpendapat bahwa planet itu langsung terbentuk dari massa gas asli yang ditarik dari matahari oleh bintang yang lewat.
Dalam bayangan Jeans dan Jeffreys, kelahiran Tata Surya merupakan peristiwa langka. Peristiwa itu terjadi ketika Matahari nyaris bersinggungan
dengan sebuah bintang. Lidah Matahari yang berbentuk cerutu, merupakan penjelasan yang masuk akal mengapa ukuran planet berbeda-beda.
d. Teori Lyttleton