204
GEOGRAFI Kelas X
b. Klasifikasi Laut Berdasarkan Letaknya
Berdasarkan letaknya, laut dibedakan sebagai berikut.
1 Laut Tepi
Laut tepi adalah laut yang terletak di pinggir benua. Contoh: Laut Bering yang dipisahkan oleh kepulauan Aleut, Laut
Jepang yang dipisahkan Kepulauan Jepang, Laut Koral di sebelah timur Australia, dan Laut Cina Selatan yang
dipisahkan oleh Kepulauan Indonesia dan Filipina.
2 Laut Pertengahan
Laut pertengahan merupakan laut yang terletak di antara dua benua atau lebih. Contoh: Laut Tengah, Laut Merah, dan laut-
laut di Indonesia yang terletak di antara Benua Asia dan Australia.
3 Laut Pedalaman
Laut pedalaman merupakan laut yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contoh: Laut Hitam, Laut Kaspia,
dan Laut Mati.
Selanjutnya, berikut ini pembagian zona laut yang dibedakan berdasarkan kedalaman dan wilayah kekuasaan suatu negara.
a. Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, laut dibedakan menjadi beberapa zona, yaitu:
1 Zona litoral atau zona pesisir adalah daerah di
antara garis air surut dan garis air pasang. Pada saat air pasang akan tergenang air dan pada saat
surut akan kering. 2 Zona neritis adalah zona laut dengan tingkat
kedalaman sampai 200 m. Pada areal ini sinar matahari masih dimungkinkan tembus sampai
dasar laut. 3 Zona bathyal, adalah zona laut dengan kedalaman
200 – 1.500 m dan memiliki lereng yang curam. 4 Zona abysal adalah zona laut yang sangat dalam dengan tingkat
kedalaman lebih dari 1.500 m. Biasanya dijumpai dalam bentuk palung laut atau lubuk laut.
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 8.35 Peta yang menunjukkan Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.
Batas pasang surut air laut
A Zona Litoral B Zona Neritis
C Zona Bathyal D Zona Abysal
200 1500
Kedalaman m
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 8.36 Zona laut menurut kedalaman.
Dangkalan Sunda Dangkalan Arafura-Sahul
Daerah dangkalan Sunda disebelah barat dan Dangkalan Arafura-Sahul disebelah timur dengan kedalaman 200m
U
Laut Banda Laut Sulawesi
Laut Flores
Skala 1 : 33.000.000
Skala 1 : 86.400.000
Di unduh dari : Bukupaket.com
205
Hidrosfer
Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 8.37 Pembagian wilayah menurut konvensi hukum laut PBB.
b. Zona Laut Berdasarkan Wilayah Kekuasaan Suatu Negara
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah perairan laut yang sangat luas. Hal ini menyebabkan wilayah laut
memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Berdasarkan hukum laut internasional yang disepakati
PBB tahun 1982 di Montego, Caracas, berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi hukum laut PBB.
Untuk mengukur kedalaman laut digunakan alat-alat berikut ini. a.
Batu Duga Sebelum dimasukkan ke dalam laut, alat ini diikat dengan kawat.
Batu duga ini diturunkan ke dasar laut. Sesampainya di dasar laut, batu duga ini lepas dan alat yang berbentuk tabung diangkat ke atas.
Di dalam tabung tersebut terdapat data tentang air laut, organisme, tanah, dan lumpur laut. Berdasarkan pengalaman, waktu yang
dibutuhkan untuk mengukur kawat sedalam 5.000 m adalah 60 menit.
b. Gema Duga
Penggunaan alat ini sudah dimulai sejak tahun 1920. Pengukuran kedalaman laut dengan alat ini menggunakan prinsip pemantulan
bunyi. Akan tetapi, alat ini tidak dapat digunakan untuk menyelidiki sifat dan susunan air laut, organisme, dan lumpur laut.
Cara menggunakan alat ini dengan memasukkannya ke dalam laut. Selanjutnya, alat akan memancarkan bunyi ultrasonik di dasar
laut. Suara ini memantul kembali dan ditangkap hydrophone, yaitu alat untuk mendeteksi suara yang melewati air. Hydrophone ini akan
mencatat lama waktu perjalanan getaran bunyi ultrasonik tersebut di dalam air. Contoh: alat gema duga mencatat selang waktu 5 detik
mulai dari bunyi ultrasonik dikirim sampai diterima kembali. Apabila kecepatan suara di dalam air 1.500 mdetik, kedalaman laut tersebut
adalah 12 × 5 × 1.500 = 3.750 meter.
Laut teritorial 12 mil
Zona Ekonomi Ekslusif 200 mil
Laut bebas
Di unduh dari : Bukupaket.com
206
GEOGRAFI Kelas X
Batas luar wilayah lautan Indonesia dibedakan menjadi tiga macam, yaitu zona laut teritorial, zona landas kontinen, dan Zona
Ekonomi Ekslusif.
a. Zona Laut Teritorial