Danau Buatan Manfaat Danau Swamp Marsh Bog Rawa Pasang Surut

198 GEOGRAFI Kelas X

b. Danau Buatan

Danau buatan atau lebih dikenal dengan waduk, dibuat untuk tujuan tertentu seperti irigasi, penanggulangan banjir, pembangkit listrik, transportasi, perikanan, dan lain-lain. Contoh: Waduk Jatiluhur Jawa Barat, Waduk Cirata, Waduk Kedungombo Jawa Tengah, dan Waduk Riam Kanan, serta Waduk Panglima Besar Jenderal Sudirman.

c. Manfaat Danau

Manfaat danau bagi kehidupan antara lain sebagai sumber air minum, pembangkit listrik tenaga air PLTA, sarana transportasi, usaha perikanan, irigasi, penanggulangan banjir, dan sebagai tempat wisata. 5. Rawa Saat jalan-jalan, pernahkah kamu melihat perairan yang airnya kotor, dangkal, dan berlumpur? Di daerah tersebut air menggenang dan sering dijumpai vegetasi seperti mangrove bakau dan eceng gondok. Kenampakan itulah yang dinamakan dengan rawa. Air di rawa terlihat kotor karena tanahnya banyak mengandung bahan-bahan organik yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang mati. Akibat air yang menggenang menyebabkan tanah menjadi asam. Berdasarkan kondisi air dan tumbuh-tumbuhan yang hidup, rawa dibedakan menjadi swamp, marsh, bog, dan rawa pasang surut.

a. Swamp

Lahan basah yang selalu digenangi air dengan jenis tumbuhan yang hidup seperti lumut, rumput- rumputan, semak-semak, dan tumbuhan jenis pohon.

b. Marsh

Seperti swamp, tetapi tumbuhannya didominasi oleh jenis lumut-lumutan, rumput-rumputan, dan alang- alang.

c. Bog

Lahan basah yang permukaan tanahnya relatif kering, sedangkan di dalam tanah bersifat basah dan jenuh air. Genangan yang dangkal hanya terlihat di beberapa tempat.

d. Rawa Pasang Surut

Jenis rawa ini, sumber airnya berasal dari pasang surut air laut. Tumbuhan yang hidup subur di jenis rawa pasang surut adalah bakau. Di Indonesia, luas rawa diperkirakan lebih dari 23 juta hektare. Hutan rawa memiliki manfaat bagi manusia maupun lingkungan di sekitarnya. Manfaat hutan rawa antara lain sebagai berikut. a. Merupakan sumber cadangan air Hutan rawa mampu menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitar terutama saat musim Sumber: Jawa Tengah Menyongsong Hari Esok yang Cerah, halaman 246 Gambar 8.29 Waduk Panglima Besar Jenderal Sudirman. Sumber: Alam Asli Indonesia, halaman 220 Gambar 8.30 Swamp Sumber: Alam Asli Indonesia, halaman 227 Gambar 8.31 Rawa pasang surut Di unduh dari : Bukupaket.com 199 Hidrosfer hujan. Pada saat musim kemarau datang, hutan rawa akan mengeluarkan cadangan air ke wilayah sekitar. b. Mencegah terjadinya banjir Saat curah hujan tinggi, hutan rawa akan berperan sebagai penyimpan air sehingga air hujan tidak seluruhnya mengalir hingga banjir pun bisa dicegah. c. Mencegah terjadinya intrusi air laut ke dalam air tanah dan air sungai. d. Sebagai sumber makanan nabati maupun hewani. Hutan rawa memiliki keanekaragaman hayati yang sangat melimpah. Jenis-jenis flora yang dapat dijumpai pada hutan rawa antara lain yaitu ramin, kayu putih, sagu, rotan, pandan, palem- paleman, dan lain sebagainya. Jenis faunanya antara lain harimau, buaya, rusa, babi hutan, badak, gajah, dan berbagai jenis ikan. e. Sebagai sumber energi Rawa dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air PLTA, walaupun daya yang dihasilkan tidak terlalu besar. Pengelolaan sampah di Indonesia masih tergolong memprihatinkan. Di negara kita dapat dengan mudah dijumpai sampah yang berserakan. Bahkan di sungai-sungai juga banyak ditemukan sampah. Hal ini adalah salah satu penyebab terjadinya banjir. Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh sampah, perlu adanya pengelolaan sampah yang baik. Di negara-negara maju seperti Jepang dan Australia pengelolaan sampah dilakukan dengan serius. Salah satu langkah awalnya adalah dengan melakukan pemilahan sampah menurut jenisnya. Hal ini akan mempermudah proses daur ulang sampah tersebut. Di antara kesibukan belajar, kamu bisa melakukan kegiatan yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Kegiatan kita ini terkait dengan pengelolaan sampah. Dengan langkah-langkah sederhana ini dapat membantu untuk mempermudah proses daur ulang sampah dan yang pasti berguna untuk kelestarian DAS. Adapun cara-caranya sebagai berikut. 1. Sediakan tiga buah tong untuk memisahkan sampah menurut jenisnya. 2. Berilah keterangan untuk tiap-tiap tong. Tong 1 : sampah kertas Tong 2 : sampah anorganikkering meliputi plastik, besi, aluminium, botol, dan lain sebagainya Tong 3 : sampah organikbasah meliputi sampah-sampah yang bisa membusuk secara alami sayuran, sampah dapur, sisa buah, dan lain-lain. 3. Tempatkan tong-tong tersebut di tempat yang biasa digunakan untuk membuang sampah. Untuk mempermudah kegiatan ini lakukan petunjuk berikut. • Kegiatan ini dapat dilakukan dengan dikoordinasi oleh organisasi intrasekolah OSIS dan BapakIbu Guru. • Lakukan kerjasama dengan para pengumpul sampah, sehingga tidak kesulitan dalam pengelolaannya. • Buatlah slogan atau poster untuk mensosialisasikan kegiatan ini, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan sekitar sekolah. Dengan pemilahan sampah ini akan memberikan keuntungan, yaitu: • Lingkungan menjadi bersih, sehat, dan indah dipandang mata. • Sampah organik dapat busuk secara alami dan dapat dimanfaatkan untuk pupuk kompos. Di unduh dari : Bukupaket.com 200 GEOGRAFI Kelas X Wilayah pesisir juga merupakan batas terluar dari desa pantai, dengan jarak 20 km dari garis pantai. Pesisir merupakan kawasan laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alamiah di darat seperti aliran air sungai, run off, aliran air tanah, dan lain-lain, atau dipengaruhi oleh dampak kegiatan manusia di darat bahan pencemar, sedimen, dan lain-lain. Secara administratif Secara ekologis Gambaran umum Kawasan pesisir merupakan kawasan daratan yang masih dipengaruhi oleh proses-proses kelautan seperti pasang surut dan lain-lain. Gambar 8.32 Gambaran zona pesisir. • Sampah organik kering, seperti kertas, plastik, besi, dan aluminium dapat dijual. • Sampah tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan. C. Perairan Laut Laut merupakan komponen penting dalam siklus hidrologi. Sekitar 320.000 km 3 air laut mengalami evaporasi, sedangkan dari perairan di daratan hanya sekitar 60.000 km 3 . Hal ini menunjukkan laut sangat berperan terhadap ketersediaan air di muka Bumi. Laut memiliki kekayaan alam yang tidak ternilai harganya. Beraneka flora fauna dan bahan tambang merupakan potensi laut yang bisa dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain kekayaan alam yang ada di dalamnya, laut juga menyimpan energi yang sangat dahsyat. Energi tersebut kadang kala menyebabkan kerugian dan kerusakan kepada manusia. Dengan demikian, laut memiliki dampak positif dan negatif terhadap kehidupan manusia. 1. Pesisir dan Pantai Wilayah pesisir merupakan bagian dari daerah yang menjadi batas antara wilayah laut dengan daratan. Coba cermati gambar-gambar di bawah ini, agar kamu memperoleh gambaran wilayah pesisir. Sumber: Dokumen Penulis Sumber: Dokumen Penulis Sumber: Earth Science, halaman 422 Di unduh dari : Bukupaket.com 201 Hidrosfer Dari gambaran wilayah pesisir di depan, cobalah tulis kesimpulan batasan wilayah pesisir. Diskusikan hasil kesimpulanmu tersebut dengan teman-teman sekelasmu. Pada saat ini, pemerintah giat melakukan pembangunan wilayah pesisir untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu konsep penanganan kawasan pesisir adalah konsep Integrated Coastal Zone Management, yaitu pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu yang meliputi aspek ekonomi, sosial, lingkungan, dan teknologi. Penanganan wilayah pesisir ini terkait dengan sumber daya alam yang ada di wilayah ini. Dari hasil deskripsimu, sumber daya apakah yang terdapat di wilayah pesisir? Banyak penduduk yang tinggal di wilayah pesisir menggantungkan hidupnya pada sumber daya alam di wilayah ini. Untuk lebih mengetahui sumber daya alam yang ada di wilayah pesisir, lakukan tugas di bawah ini Baca dan pahami artikel berikut. Lingkungan Pesisir di Ambang Bahaya Lingkungan pesisir Laut Jawa sekarang ini di ambang bahaya akibat keserakahan manusia, kurangnya wawasan tentang bahari, serta kurangnya keterpaduan. Padahal, lingkungan pesisir memiliki cukup banyak aset yang belum tergarap dan belum diberdayakan secara optimal. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Yayasan Swagotra Budaya Jawa Tengah, R.M. Setyadji Pantjawidjaja pada Dialog Budaya Lingkungan dalam rangka revitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai kearifan tradisional masyarakat pesisir utara Jawa Tengah dalam pengelolaan lingkungan hidup, di serambi Masjid Agung Demak, Sabtu 209. Sayang, Ketua Umum Yayasan Swagotra Jawa Tengah yang berusia 64 tahun ini tidak menjelaskan lebih terperinci tentang kondisi lingkungan pesisir utara Jawa yang dianggap dalam ambang bahaya. Namun, menurut catatan Kompas, Desa Bulak di Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, pada pertengahan tahun 1981 lenyap tidak berbekas tergusur ombak sejak tahun 1969. Sebagian besar desa-desa di sepanjang pantai Demak, Jepara, Pati, hingga Rembang juga terdesak mundur hingga puluhan meter. Selain diakibatkan tingginya tingkat pelumpuran, semakin ganasnya ombak, juga rusaknya tanggul-tanggul pengaman maupun tanaman mangrove bakau. Selain itu, juga diperparah dengan pembuangan limbah pabrik ke laut, yang mengakibatkan sebagian besar lahan tambak udang di sepanjang Laut Jawa tercemar sehingga banyak petani tambak yang gulung tikar. Bupati Demak Setyaningdyah mengakui, dari sudut pandang rasionalitas ataupun modernisasi, pola pikir masyarakat cenderung asing terhadap kemajuan sehingga tingkat sumber daya manusia rendah. Sumber: httpwww.kompas.com Dari artikel di atas, lakukan analisis mengenai sumber daya yang ada di wilayah pesisir. Diskusikan hasil analisismu bersama guru dan teman-teman. Di unduh dari : Bukupaket.com 202 GEOGRAFI Kelas X a b Keterangan: a. Air laut bergerak terus-menerus menerpa daratan dengan gelombang pasang. Di daratan dengan batuan cadas yang keras, pengikisan air laut terjadi lambat. Tetapi pada daratan dengan batuan lunak, laut mengikis dinding daratan menjadi lubang-lubang gua dan lengkung-lengkung bertiang batu alam. b. Karena kikisan yang terus-menerus, akhirnya gua dan lengkung-lengkung bertiang lenyap, yang tinggal hanyalah batuan yang tahan terhadap pengikisan. Air laut maju ke daratan, menjadikan daratan tersebut menjadi sebuah pantai. Sumber: Bumi dan Permukaannya, halaman 76 Gambar 8.33 Proses terbentuknya pantai. Dari studi kasus tersebut, tentunya kamu telah mengetahui batasan-batasan zona pesisir serta sumber daya alam di wilayah tersebut. Bagaimana dengan wilayah pantai? Pantai merupakan batas pertemuan antara laut dan daratan. Pantai merupakan bagian dari pesisir. Untuk mengetahui wilayah yang disebut pantai, mari kita pelajari bagaimana proses terbentuknya pantai dengan mencermati gambar di bawah ini. Pada saat air laut surut, tampak tanda-tanda kikisan air laut dan hamparan pasir terlihat lebih luas. Dari gambar 8.33, tenaga dan fenomena apakah yang sangat memengaruhi terbentuknya pantai? Saat kita pergi ke pantai, embusan angin yang semilir, ombak yang menerpa, dan hamparan pasir laut akan menyambut kita. Hal ini dapat kita nikmati pada saat air laut surut, bagaimana bila air laut pasang? Pada saat air pasang, hamparan pasir sebagian tertutup oleh air laut. Jadi, menurutmu manakah zona yang dinamakan pantai? Sumber: Bumi dan Permukaannya, halaman 77 Gambar 8.34 Foto hasil terbentuknya pantai. Setelah mengetahui sumber daya yang ada di wilayah pesisir dan pantai, tentunya kamu akan menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian wilayah tersebut. Bagaimana kamu menjaganya? Agar kamu mengetahui bagaimana menjaga wilayah pesisir dan pantai, belajarlah dahulu dari kasus- kasus yang terjadi di wilayah pesisir dan pantai. Bukalah internet pada website http:www.walhi.or.id, temukan berita dengan judul ”Reklamasi Pantura Jakarta Hanya Menuai Masalah”. Baca dan pahamilah berita tersebut, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. 1 Apakah yang dimaksud dengan reklamasi pantai? 2 Apakah akibat dari reklamasi pantai tersebut bagi lingkungan yang direklamasi maupun bagi lingkungan yang diambil pasir lautnya? Masalah wilayah pesisir di Indonesia banyak dan sangat kompleks. Nah, temukan masalah lain di wilayah pesisir Indonesia dengan membuka internet pada situs-situs yang lain. Tukarkan dan diskusikan informasi yang kamu dapat dengan temanmu. Di unduh dari : Bukupaket.com 203 Hidrosfer Potensi di wilayah pesisir dan pantai, selain di sektor perikanan adalah sektor pariwisata. Pengembangan sektor pariwisata akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat. 2. Klasifikasi Laut Sebutan planet Bumi sebagai suatu wilayah daratan yang kita diami selama ini sebenarnya kurang tepat, karena kenyataannya luas daratan hanya sekitar 30 dan sisanya 70 berupa lautan dan perairan. Perbandingan laut dan daratan di Indonesia diperkirakan juga 70 : 30. Perairan di Bumi seolah tampak menyatu. Meskipun demikian, bukan berarti memiliki sifat yang sama antara bagian satu dengan bagian lain. Dasar perairan maupun tempat bertemunya dengan permukaan daratan penuh dengan lekukan, tonjolan, dan cekungan. Akibatnya sifat-sifat yang dimilikinya berbeda. Oleh karena itu pula ada pembagian samudra dan laut. Berikut ini adalah klasifikasi laut menurut proses terjadi dan letaknya.

a. Klasifikasi Laut Berdasarkan Proses Terjadinya