96
GEOGRAFI Kelas X
b. Hidup Bersanding dengan Vulkanisme
Mungkin di antara kamu ada yang bisa merasakan bagaimana aktivitas vulkanisme terjadi, pasti ada juga yang tidak. Pengaruh
vulkanisme bisa dirasakan terutama bagi penduduk yang tinggal dekat dengan gunung api.
Di wilayah Indonesia banyak terdapat gunung api, karena di Indonesia dilalui dua jalur atau rangkaian gunung-gunung api,
yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Rangkaian gunung- gunung api muncul disebabkan adanya pergerakan lempeng-
lempeng tektonik yang saling bertumbukan. Persebaran gunung api di Indonesia dan di dunia ditunjukkan pada gambar berikut
ini.
Gunung-gunung api di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi lima rangkaian, yaitu:
1 Rangkaian Sunda, yaitu rangkaian gunung berapi yang memanjang dari Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa,
Flores hingga Alor. 2 Rangkaian Banda, sebagian besar terletak di bawah permukaan
laut. 3 Rangkaian Minahasa dan Sangihe, rangkaian ini masih aktif,
seperti di Gunung Soputan dan Gunung Lokon. 4 Rangkaian Halmahera, yang terdapat di sekitar Halmahera.
5 Rangkaian Sulawesi Selatan, merupakan rangkaian yang sudah tidak aktif mati.
Gunung api ketika akan meletus sudah memberikan tanda- tanda atau gejala. Tanda-tanda ini perlu dikenali oleh masyarakat
sekitar, sehingga dapat dilakukan usaha penyelamatan atau pengungsian. Tanda-tanda gunung api akan meletus, yaitu:
1 Temperatur di sekitar kawah naik. 2 Banyak sumber air mengering.
Sumber: Geography Essential 3, halaman 25
Gambar 6.45 Persebaran jalur gunung api di dunia.
Di unduh dari : Bukupaket.com
97
Litosfer dan Pedosfer
3 Sering terjadi gempa. 4 Sering terdengar suara gemuruh di sekitar puncak gunung.
5 Banyak binatang yang turun gunung atau berpindah.
Selain tanda-tanda atau gejala gunung api akan meletus, gunung api juga memperlihatkan tanda atau gejala akan selesai
meletus pascavulkanik. Gejala-gejala gunung api akan padam pascavulkanik adalah:
1 Munculnya ekshalasi atau sumber gas, contohnya di Dieng,
Jawa Tengah. 2 Keluarnya mata air panas, contohnya di Cimelati, Jawa Barat.
3 Munculnya mata air makdani, yaitu mata air panas yang mengandung mineral seperti belerang. Contohnya di Maribaya
Jawa Barat, Baturaden dan Dieng Jawa Tengah. 4 Munculnya geyser, yaitu mata air panas yang disemburkan
ke udara. Ketinggian geyser dapat mencapai 70 m. Contoh di Irlandia dan Yellowstone Park Amerika Serikat.
Aktivitas vulkanisme bisa menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan. Seperti beberapa waktu yang lalu dirasakan oleh warga
sekitar Gunung Merapi. Gempa vulkanik mereka rasakan, membuat panik dan harus rela kehilangan harta benda. Wedhus
gembel yang dihasilkannya juga telah membakar hutan-hutan di sekitar Merapi. Hujan abu yang tebal dan meluas menyebabkan
gangguan pernapasan dan penglihatan, hingga gagal panen akibat tanaman layu tertutup abu.
Memang peristiwa vulkanis bisa membawa bencana, tetapi setelah tragedi tersebut berlalu, banyak hikmah yang bisa diambil.
Meletusnya gunung api bisa meninggalkan fenomena unik, seperti kawah baru yang indah, sumber air panas yang memancar,
munculnya sumber air mineral, mata air panas dan sebagainya, yang semuanya itu akan menarik dan berpotensi dikembangkan
sebagai objek wisata. Cobalah temukan objek wisata di Indonesia yang mengangkat fenomena vulkanisme sebagai daya tariknya
Tidak itu saja, tanah subur juga akan diperoleh setelah beberapa waktu kemudian.
Di Mana Terbentuk Gunung-Gunung Laut?
Pada tahun 1950-an, pemetaan dengan sonar mulai mengungkapkan bahwa kira-kira 10.000 gunung api menjulang dari dasar samudra. Beberapa
di antaranya sudah mati, tetapi yang lainnya masih aktif dengan letusan yang hebat. Tetapi, dengan beratnya air laut pada kedalaman 300 meter
mampu mencegah lepasnya gas-gas yang menyebabkan letusan dahsyat menggelegar.
Meskipun sebuah gunung api di bawah air dapat tumbuh hingga menjulang lebih dari 9.000 meter dari dasar sampai puncaknya, asal mulanya
hanyalah suatu lubang kecil di dasar laut. Lubang semacam itu lazimnya terjadi di dekat perbatasan antara lempeng-lempeng tektonik. Adakalanya
walaupun kurang sering, lubang itu ditemukan di tengah lempeng, di atas apa yang disebut titik panas, yaitu jalur magma yang stasioner. Karena
lempeng terus bergeser di atas titik panas itulah, lambat laun terbentuk rangkaian pulau pegunungan.
Pernah dengar ”Ring of Fire” di Pasifik? Tahukah kamu bahwa
75 gunung api di dunia berada di jalur tersebut? Nah,
galilah informasinya di http: geography.about.comlibrary
weeklyaa122297.htm?pid.
Di unduh dari : Bukupaket.com
98
GEOGRAFI Kelas X
Sumber: Geologi dan Perubahan, halaman 76
Gunung-gunung laut.
3. Seisme Gempa Bumi dan Dampaknya
Hampir semua proses dinamika perubahan muka Bumi yang terjadi karena tenaga endogen diikuti dengan gempa. Inilah salah satu bukti
adanya tenaga-tenaga dari dalam Bumi. Bahkan dalam aktivitas vulkanisme, frekuensi terjadinya gempa menjadi indikator tingkat
keaktifan suatu gunung api. Ya, karena fenomena ini merupakan gejala pelepasan energi berupa gelombang yang menjalar ke permukaan Bumi
akibat adanya gangguan pada lempeng Bumi. Gunung di Indonesia
a. Tujuan : Mengetahui persebaran gunung di Indonesia.
b. Bahan : 1 Peta Indonesia.
2 Alat tulis. c.
Langkah Kerja: 1
Bentuklah kelompok terdiri atas 2–3 orang. 2
Carilah gunung-gunung di Indonesia per provinsi dari peta Indonesia ingat jumlah provinsi Indonesia sekarang.
3 Teliti dan amati simbol gunung yang ada di setiap provinsi, kemudian
catat pada tabel di bawah ini.
No. Nama Provinsi
Nama Gunung Status AktifTidak
Aktif 1.
Nanggroe Aceh Darussalam Gunung Leuser
Aktif 2.
Sumatra Utara 3.
. . . . . . . .
. . . .
d. Analisis:
1 Provinsi mana yang memiliki gunung paling banyak?
2 Provinsi mana yang memiliki gunung api aktif paling banyak?
3 Provinsi mana yang memiliki gunung api tidak aktif paling banyak?
e. Kesimpulan:
Buatlah kesimpulan dari jawaban-jawaban pertanyaan di atas.
Di unduh dari : Bukupaket.com
99
Litosfer dan Pedosfer
a. Penggolongan Gempa