Pengikisan Berikut ini yang bukan merupakan

106 GEOGRAFI Kelas X Retakan akan semakin membesar dan bisa mem- bentuk gua atau lubang-lubang. Jika lubang-lubang saling berhubungan maka sungai bawah tanah bisa terbentuk. Kenampakan yang lain seperti adanya stalakmit, stalagtit, dan danau yang dikenal dengan dolina. Nah, temukanlah kenampakan alam lainnya di kawasan karst yang terbentuk karena pelapukan kimia. 3 Pelapukan BiologisOrganik Pelapukan ini terjadi dengan bantuan tumbuhan, hewan, dan manusia. Pelapukan biologis bisa dikatakan lanjutan dari kedua proses pelapukan sebelumnya. Jika lanjutan dari pelapukan fisik, maka disebut biofisik. Apabila kelanjutan dari pelapukan kimia, maka disebut pelapukan biokimia. Nah, kedua tipe pelapukan tersebut dapat kamu cermati pada tabel berikut. Sumber: Understanding Geography 3, halaman 199 Gambar 6.51 Hasil pelapukan kimia karena adanya oksidasi pada batuan yang mengandung besi. Pelapukan Biofisik Pelapukan Biokimia a. Pelapukan oleh akar tanaman. Akar tanaman yang menerobos ke dalam celah atau retak- an batuan mengakibatkan batuan menjadi rapuh dan hancur. a. Pelapukan oleh tanaman. Asam organik yang berasal dari tanaman mati dan akar tanaman dapat membantu dekomposisi batuan. b. Pelapukan oleh binatang seperti cacing tanah dan unggas. Binatang tersebut membantu memperlebar dan mengikis retakan batuan serta menyebabkan lapisan batuan di bawah tanah terkorek dan melapuk. b. Pelapukan oleh binatang. Kotoran dan asam organik dari binatang serta organisme dapat membantu pelapukan batuan secara kimiawi. c. Pelapukan oleh kegiatan manusia. Pembukaan lahan untuk pertanian, pembangunan fisik, dan kegiatan pertambangan adalah contoh tindakan manusia yang menyebabkan batuan di permukaan tanah melapuk. c. Pelapukan oleh kegiatan manusia. Industrialisasi mengakibatkan polusi udara yang pada akhirnya dapat menyebabkan pelapukan kimiawi. Contoh: hujan asam disebabkan dari pembakaran bahan bakar fosil oleh industri. Gas SO 2 dan NO hasil dari pembakaran bahan bakar fosil dapat larut dalam air hujan. Pelarutan ini menimbulkan hujan asam yang menyebabkan pelapukan kimia.

b. Pengikisan

Salah satu proses pengubahan muka Bumi secara alami adalah melalui pengikisan. Pada proses ini massa tanah atau batuan di- uraikan dan dipindahkan. Apa sajakah kenampakan alam yang diukir oleh proses ini? Mari kita cermati satu per satu. 1 Akibat Pengikisan oleh Air Sungai Air yang mengalir selalu ada kontak dengan media yang dialirinya. Bentuk kontak yang dihasilkan sangat tergantung pada kekuatan air dan kekuatan media yang dilaluinya. Air mengalir dengan tenang hanya akan menimbulkan tingkat pengikisan yang rendah. Di saat air sungai mengalir maka akan ada kontak dengan tebing dan pinggir sungai. Keduanya akan menghasilkan dua tipe pengikisan yang berbeda. Gesek- an dengan tebing sungai akan menimbulkan erosi horizontal. Sebaliknya, gesekan dengan dasar sungai mengakibatkan erosi vertikal. Coba temukan di mana kedua tipe erosi tersebut berlangsung. Lebih lanjut pengikisan oleh air sungai ini akan menghasilkan beberapa kenampakan sebagai berikut. Di unduh dari : Bukupaket.com 107 Litosfer dan Pedosfer a Lembah Kenampakan alam ini terbentuk dari erosi dasar sungai erosi vertikal. Dalam waktu yang lama, erosi vertikal akan menggerus dasar sungai hingga makin dalam. Akibatnya, terbentuk lembah dengan berbagai bentuk. Lembah dengan lereng curam menyerupai huruf V mengindikasikan tenaga pengikisannya adalah aliran air yang deras. Bentang alam seperti ini banyak sekali terdapat di hulu sungai. b Jurang Proses terbentuknya jurang pada dasarnya mirip dengan terbentuknya lembah. Hanya saja pada lembah materi tebing sungai kurang resisten dibandingkan pada jurang. Tingkat resistensi tebing sungai pada jurang yang lebih, mengakibatkan sulit terkikis. Akibatnya akan terbentuk dinding sungai yang vertikal dan dasar sungai yang dalam. c Potholes Potholes adalah lubang-lubang di dasar sungai. Photoles mempunyai berbagai ukuran diameter. Kenampakan ini dibentuk oleh sejenis pusaran di dasar sungai yang di dalamnya terkandung batu-batu kerikil. Lama-kelamaan potholes akan bertambah lebar dan menyatu dengan potholes lainnya, hingga dasar sungai bisa menjadi dalam. d Aliran Deras Rapid Pada satu aliran sungai bisa saja terdapat perbedaan ma- terial dasar sungai. Selang-seling antara jenis batuan yang resisten dan tidak resisten menimbulkan kenampakan aliran deras. Ketika air melewati batuan yang resisten, tingkat pengikisannya akan rendah, akibatnya dasar sungai tidak rata. Saat air melintasi batuan yang tidak resisten akan terjadi turbulensi hingga terbentuk menyerupai air terjun yang pendek. Sumber: Understanding Geography 3, halaman 224 Gambar 6.52 Proses pembentukan potholes. Sumber: Understanding Geography 3, halaman 224 Gambar 6.53 Potholes Di unduh dari : Bukupaket.com 108 GEOGRAFI Kelas X Sumber: Understanding Geography 3, halaman 225 Gambar 6.54 Proses pembentukan aliran deras. Sumber: Understanding Geography 3, halaman 225 Gambar 6.55 Aliran deras e Air Terjun Proses terjadinya air terjun hampir sama dengan ter- jadinya aliran deras. Menurutmu apakah perbedaannya? Cermati gambar-gambar berikut. Air terjun terbentuk ketika aliran air jatuh dari tempat yang tinggi. Air yang jatuh akan menggerus dasar sungai hingga terbentuk cekungan menyerupai kolam. Air terjun dapat juga terjadi karena adanya patahan yang di atasnya terdapat aliran sungai. Sumber: Understanding Geography 3, halaman 228 Gambar 6.57 Air terjun karena patahan. Sumber: Understanding Geography 3, halaman 227 Gambar 6.56 Proses terjadinya air terjun. Di unduh dari : Bukupaket.com 109 Litosfer dan Pedosfer f Gorges Gorges berasal dari bahasa Prancis yang berarti leher atau kerongkongan. Gorges dibentuk ketika terjadi erosi vertikal secara terus-menerus pada batuan sungai yang bersifat resistan. Saat erosi tidak aktif lagi, sisi dari lembah tinggal lereng curam. g Kanyon Kanyon merupakan lembah yang luas sebagai akibat proses pengikisan oleh air dalam waktu yang sangat lama. Bentuk kanyon ini sangat jelas terlihat pada aliran Sungai Colorado Amerika Serikat yang terkenal dengan nama Grand Canyon. 2 Akibat Pengikisan oleh Tenaga Gelombang Abrasi Erosi berdampak juga pada perubahan muka Bumi. Abrasi erosi di pantai akan mengikis daerah sekitar pantai. Kejadian seperti ini pernah terjadi di Jayapura, abrasi di sepanjang pantai di Pulau Biak mencapai 75 meter dari garis pantai. Sejumlah karang dan pulau rusak bahkan tenggelam akibat pengikisan. Pulau-pulau yang tenggelam tersebut sebelumnya merupakan objek wisata yang sangat indah di Biak Numtor. Bagaimana proses abrasi dan erosi oleh tenaga gelombang? Cermatilah gambar berikut. Sumber: Understanding Geography 3, halaman 228 Gambar 6.58 Kenampakan gorges. Sumber: Geography Essentials, halaman 121 Gambar 6.60 Abrasi menghasilkan cekungan yang panjang pada garis pantai. Sumber: Geography Essentials, halaman 121 Gambar 6.61 Cekungan tererosi lebih lanjut menjadi gua. Sumber: Earth Our Home, halaman 96 Gambar 6.59 Kenampakan kanyon. Di unduh dari : Bukupaket.com 110 GEOGRAFI Kelas X Sumber: Geography Essentials 3, halaman 121 Gambar 6.63 Erosi yang terus-menerus menyebabkan cliff runtuh. Pada periode waktu yang panjang, proses ini berlangsung terus- menerus, menyebabkan terbentuknya platform di kaki cliff dinding terjal. Sumber: Geography Essentials 3, halaman 121 Gambar 6.62 Erosi lebih lanjut oleh gelombang menyebabkan runtuhnya atap gua ke laut dan terbentuklah cliff dinding terjal. Bentukan yang dihasilkan oleh tenaga gelombang antara lain dapat kamu cermati sebagai berikut. a Tebing Terjal Cliff dan Rataan Bentukan Gelombang Wave Cut Platform Cliff merupakan kenampakan alam hasil proses abrasi di daerah pantai berbatu dan terjal. Hantaman gelombang laut yang kuat mampu mengikis batuan tebing hingga terbentuk notch takikcekungan di bagian bawah tebing. Pengikisan air laut secara terus-menerus me- nyebabkan notch semakin besar dan menjorok ke dalam membentuk gua. Semakin lama, gua tidak mampu menahan dinding bagian atas dan akhirnya membentuk dinding terjal cliff. Jika cliff ini terbentuk terus-menerus mundur ke dalam, sedangkan batuan tebing bagian bawah kuat, maka akan terbentuk rataan bentukan gelombang wave cut platform. b Jembatan Alam Natural Bridge Kenampakan alam ini terbentuk di daerah pantai berbatu yang terjal pada bagian tanjung. Proses pembentukannya diawali dari abrasi laut yang berlangsung terus-menerus hingga membentuk gua. Jika pada sisi tebing yang lain juga terbentuk gua, maka kedua gua ini semakin lama akan bertemu dan pada akhirnya mem- bentuk lubang dengan bagian atas seperti jembatan. Di Indonesia, contoh jembatan alam ini dapat dijumpai di daerah Karang Bolong dan pantai selatan Jawa. Nah, untuk membuktikan bahwa tenaga gelombang dapat mengerosi pantai, lakukanlah per- cobaan berikut ini. Sumber: Geography Essentials 3, halaman 120 Gambar 6.64 Bentang alam bentukan gelombang. Sumber: www.mccullagh.org Gambar 6.65 Jembatan alam Di unduh dari : Bukupaket.com 111 Litosfer dan Pedosfer Abrasi Pantai a. Tujuan: Memahami terjadinya abrasi pantai.

b. Alat dan Bahan:

1 Pensil. 2 Loyang tempat cat yang menggunakan rollet salah satu ujungnya lebih tinggi. 3 Empat gelas 1.000 mililiter pasir. 4 Air sebanyak dua liter. c. Langkah Kerja: 1 Letakkan empat gelas 1.000 mililiter pasir ke dalam loyang, ratakan hingga menutup permukaan loyang. Buatlah lapisan tebal di bagian loyang yang dangkal. Anggaplah lapisan yang tebal sebagai pantai. 2 Tuangkanlah air pada bagian loyang yang dalam. 3 Ingat-ingatlah bentuk pantai yang kamu buat. 4 Buatlah gelombang dengan meletakkan pensil pada bagian loyang yang dalam dan gerakkan ke atas serta ke bawah dengan mengguna- kan ujung jarimu. 5 Lihatlah kembali bentuk pantai yang kamu buat. Apakah yang terjadi? Apakah bentuk pantai berubah? 3 Akibat Pengikisan oleh Tenaga Angin Kamu telah mengetahui bagaimana tenaga air dan gelombang mampu mengubah wajah Bumi. Ternyata selain dengan kedua tenaga tersebut, masih terdapat tenaga angin yang juga mampu mengikis permukaan Bumi. Bagaimana proses dan hasil erosi dari tenaga tersebut? Perhatikan gambar- gambar berikut ini Berdasarkan teori, adanya gurun pasir karena proses pelapukan mekanis. Proses itu dimulai ketika suhu siang hari yang terik memanasi batuan gurun sampai di atas 80° C sehingga batuan itu memuai. Selama beribu-ribu tahun, angin gurun mengeruk batuan yang hancur dan mengangkut butiran-butiran pasir halus. Lama-lama pasir ini menumpuk menjadi bukit pasir yang luas. Bantuan cendawan merupakan kenampakan alam yang terbentuk di daerah gurun atau daerah beriklim kering akibat pengikisan oleh angin. Ma- terial pasir yang terbawa oleh angin juga berperan sebagai tenaga pengikisan batuan. Contoh: Tanah Loss di Gurun Gobi Cina Utara yang memiliki ketebalan 600 meter. Sumber: www.cosmicharmony.com Gambar 6.67 Batuan Cendawan Sumber: Bumi dan Permukaannya, halaman 105 Gambar 6.66 Gurun pasir Di unduh dari : Bukupaket.com 112 GEOGRAFI Kelas X

c. Pengendapan