Tanah Organosol atau Tanah Gambut Tanah Aluvial Tanah Regosol Tanah Litosol Tanah Latosol Tanah Grumusol Tanah Podsolik Tanah Podsol
126
GEOGRAFI Kelas X
2 Lapisan Tanah Bawah atau Horizon B
Lapisan ini juga mengandung bahan organik, tetapi kurang dibandingkan dengan lapisan tanah atas. Lapisan ini
merupakan zona pengendapan partikel tanah yang tercuci dari horizon A.
3 Regolith
Pada lapisan ini terdiri atas tanah yang sudah terbentuk, tetapi masih menunjukkan ciri-ciri struktur batuan induk.
4 Bedrock
Lapisan ini merupakan lapisan batuan induk yang masih padu.
Sifat-sifat tanah tersebut bisa berbeda di setiap tempat, kedalaman bahkan di tiap lapisan itu sendiri. Begitu juga dengan
susunan perlapisannya, bisa berbeda di tiap tempat. Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor pembentuk tanah di suatu daerah. Untuk
itulah, jika kita mengenali sifat-sifat tanah, sebaiknya mengambil tanah dengan menggali tanah minimal satu meter. Hal ini ber-
tujuan agar tanah yang kita ambil benar-benar merupakan tanah asli di tempat tersebut, bukan tanah yang telah bercampur dengan
materi lain di atas permukaan Bumi.
3. Jenis-Jenis Tanah
Interaksi antara faktor-faktor pembentuk tanah akan menghasilkan tanah dengan sifat-sifat yang berbeda. Berdasarkan pada faktor
pembentuk dan sifat tanah inilah, beberapa ahli mengklasifikasikan tanah dengan klasifikasi yang berbeda.
Sumber: Bumi, halaman 52
Gambar 6.84 Profil tanah
Ada banyak sistem klasifikasi di dunia, tetapi ada dua sistem yang terkenal, yaitu sistem klasifikasi tanah USDA Soil Taxonomy 1975 dan sistem
klasifikasi tanah FAOUNESCO 1970. Sistem klasifikasi tanah nasional yang dikembangkan di Indonesia semula dikembangkan oleh R. Dudal dan
M. Soepraptohardjo 1957 yang secara resmi dikeluarkan oleh lembaga penelitian tanah LPT-Puspetan. Dalam perkembangannya mengalami
beberapa kali modifikasi penyempurnaan sampai yang terakhir yaitu dengan diterbitkannya Terms of Reference Tipe, Pemetaan Tanah 1980. Kategori
yang digunakan ada enam, berturut-turut dari kategori tertinggi hingga terendah, yaitu: 1 golongan, 2 kumpulan, 3 jenis, 4 macam, 5 rupa, dan
6 seri.
Tingkat kategori yang sudah banyak dikembangkan dalam survei dan pemetaan tanah di Indonesia, yaitu tingkat kategori jenis great
soil group. Klasifikasi jenis-jenis tanah pada tingkat tersebut sering digunakan untuk mengelompokkan tanah di Indonesia.