Batuan Endapan Sedimen Batuan Malihan Metamorf

83 Litosfer dan Pedosfer Kerak benua menjulang lebih tinggi daripada kerak samudra. Hal ini disebabkan kerak benua tersusun oleh material granit yang ringan dan kerak samudra tersusun oleh batuan basal yang berat. Kerak benua berada rata-rata 850 meter di atas permukaan laut, sedangkan kerak samudra berada rata-rata 3.800 meter di bawah permukaan laut. Akibat adanya gerusan oleh tenaga angin dan limpasan air hujan pada permukaan kerak benua terbentuk hamparan pasir, debu, dan lumpur. Material ini kemudian hanyut terbawa aliran air ke laut dan membentuk lapisan sedimen di dasar samudra. Di bawah lapisan batuan sedimen ini terdapat lapisan batuan basal yang berupa lava bantal, retas vertikal, dan gabro berbutir kasar. 2. Manfaat Kerak Bumi Kerak Bumi, lapisan terluar Bumi ini ternyata terdiri atas sekitar 3.000 mineral. Bisa kamu bayangkan apa saja mineral tersebut dan manfaatnya? Mineral-mineral tersebut ditemukan dalam tiga jenis batuan, yaitu batuan beku, endapan, dan malihan, atau terkadang berupa longgokan mineral. Batuan dan mineral penyusun kerak ini diperoleh dengan cara penambangan. Banyak batuan dan mineral hanya ditemukan jauh di bawah permukaan Bumi. Tetapi, ada juga beberapa yang ditemukan dekat permukaan Bumi. a. Batuan Beku Batuan ini terbentuk karena magma yang mendingin dan menjadi keras. Batuan beku terjadi terutama di sepanjang tepi lempeng dan pada daerah panas yang menghasilkan magma.

b. Batuan Endapan Sedimen

Batuan endapan berasal dari batuan beku yang muncul di permukaan Bumi. Karena adanya tenaga angin dan air, batuan beku dirombak menjadi material-material yang lebih kecil, kemudian diendapkan di dasar samudra. Di samudra, lama-kelamaan endapan tersebut memadat dan menjadi batuan endapan.

c. Batuan Malihan Metamorf

Batuan malihan terjadi karena adanya tekanan dan suhu yang tinggi. Sehingga memampatkan dan meremukkan batuan yang sudah ada sebelumnya, baik itu yang berupa batuan beku ataupun batuan endapan. Dengan adanya berbagai proses pembentukan jenis-jenis batuan di atas, akan menghasilkan material-material yang bernilai ekonomis tinggi. Tahukah kamu intan? Ya, intan merupakan batuan yang paling keras dan sangat berharga. Batu intan terbentuk di dalam Bumi pada kedalaman kurang lebih 150 km. Karena terletak pada lapisan yang sangat dalam, maka karbon sebagai bahan pembentuk intan, mendapatkan tekanan yang sangat kuat dan mendapat panas yang sangat tinggi hingga 1.650°C. Dengan adanya tekanan yang kuat dan panas yang tinggi inilah, karbon berubah menjadi kristal-kristal intan yang sangat berharga. Secara garis besar, batuan penyusun kerak Bumi, yaitu: a. Batuan beku b. Batuan endapan sedimen c. Batuan malihan metamorf Sumber: Earth Our Home, halaman 76 Gambar 6.5 Batuan slate salah satu batuan malihan. Sumber: Earth Our Home, halaman 73 Gambar 6.3 Batuan granit, salah satu contoh batuan beku. Sumber: Earth Our Home, halaman 74 Gambar 6.4 Batuan kapur, salah satu contoh batuan endapan. Di unduh dari : Bukupaket.com 84 GEOGRAFI Kelas X Lain halnya dengan minyak dan gas alam. Kedua komoditas ekspor yang ber- nilai ekonomis ini terbentuk karena adanya sisa-sisa plank- ton, ganggang, dan makhluk lain yang mengendap di lantai samudra, kemudian tertutup oleh sedimen- sedimen yang terangkut dan terendapkan di samudra. Sisa-sisa makhluk hidup ini lama-kelamaan melapuk dan menjadi bahan bakar fosil serta gas alam yang dapat dimanfaatkan energinya. Nah, sekarang kamu sudah bisa membayangkan manfaat dari beberapa proses yang terjadi di litosfer. Bagaimana dengan bahan- bahan tambang lainnya? Carilah bagaimana proses batu bara dan bahan-bahan tambang lainnya terbentuk melalui berbagai literatur. Supaya kamu tahu betapa kayanya negeri kita, kerjakanlah tugas berikut ini. Bukalah peta persebaran bahan tambang di Indonesia yang terdapat di atlasmu. Bahan-bahan tambang apa saja yang ada di Indonesia dan di manakah lokasinya? Buatlah daftar bahan tambang yang telah kamu temukan beserta lokasinya seperti tabel di bawah ini. No. Bahan Tambang Lokasi 1. Gas alam Arun 2. Tembaga Tembagapura 3. . . . . . . . . B. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen Seperti kamu ketahui, litosfer mempunyai dinamika. Polah tingkahnya dapat kamu rasakan dan saksikan ketika gempa mengguncang, atau magma pijar keluar dari gunung api, seperti Dengan bahasamu sendiri, cobalah jelaskan pengertian tenaga endogen Sumber: Geologi dan Perubahan, halaman 102 Gambar 6.7 Proses pembentukan minyak dan gas alam. Sumber: Geologi dan Perubahan, halaman 86 Gambar 6.6 Tempat-tempat terjadinya berbagai jenis batuan. Di unduh dari : Bukupaket.com 85 Litosfer dan Pedosfer aktivitas Gunung Merapi yang beberapa waktu lalu banyak menarik perhatian. Aktivitas akibat tenaga dari dalam Bumi endogen tersebut tidak hanya memberikan dampak sesaat, dalam jangka waktu tertentu akan membentuk beberapa kenampakan yang unik. Aktivitas endogen meliputi vulkanisme, tektonisme, dan seisme. Pada subbab berikut kamu akan diajak mengenali berbagai dinamika kulit Bumi yang diakibatkan adanya aktivitas endogen. 1. Tektonisme dan Dampaknya Salah satu pembentuk raut muka Bumi adalah aktivitas tektonisme yang terjadi karena adanya tenaga dari dalam Bumi. Tektonisme akan mengubah bentuk muka Bumi menjadi naik atau turun. Adanya patahan, lipatan, dan retakan pada kulit Bumi menjadi bukti adanya gerakan tektonisme. Pegunungan merupakan salah satu bentang alam yang dibentuk oleh aktivitas ini. Pegunungan merupakan rangkaian gunung yang terbentuk akibat kerak Bumi litosfer mengalami pelipatan atau patahan. Contoh pegunungan di Indonesia yaitu: Pe- gunungan Bukit Barisan Sumatra, Pegunungan Seribu Jawa, dan Pegunungan Verbeek Sulawesi. Lipatan dan patahan merupakan gerak orogenesa yang termasuk dalam jenis proses diastropisme. Masih ingat bukan, apa yang dimaksud proses diastropisme? Gerakan diastropisme menyebabkan kerak Bumi retak, terlipat, bahkan patah. Gerakan ini dibedakan menjadi dua, yaitu gerak epirogenetik dan orogenetik. a. Gerak Epirogenetik Gerakan ini akan mengubah bentuk muka Bumi dalam waktu yang sangat lambat hingga membutuhkan waktu lama. Efek gerakan ini meliputi wilayah yang sangat luas. Gerakan ini masih dibedakan lagi menjadi gerak epirogenetik positif dan epirogenetik negatif. Cermati perbedaannya pada kedua gambar tersebut. Fenomena epirogenetik positif pernah terjadi di Kepulauan Maluku dan Banda. Sedangkan fenomena epirogenetik negatif pernah terjadi di Pulau Buton dan Timor.

b. Gerak Orogenetik