d Tauke Muda Tauke Muda digambarkan sebagai tokoh yang perhatian kepada Bujang dan
anak-anak buahnya. Sifat perhatian Tauke Muda kepada Bujang dan anak- anak buahnya dibuktikan melalui teknik dramatik, yaitu teknik pelukisan
tokoh dengan memberikan penjelasan secara tidak langsung. Hal ini ditunjukkan dalam kutipan sebagai berikut:
“Babi sialan.” Tauke Muda mendengus, menendang salah satu diantaranya. Kemudian ia menoleh padaku, “Kau baik-baik saja,
Bujang?” Aku menggangguk. Napasku sudah kembali normal.
Tauke Muda segera memeriksa dua anak buahnya. Dengan lengan dan betis terluka parah, dua pemburu itu bisa beranjak duduk. Yang
mengenaskan, salah satu dari pemuda talang kini entah pingsan atau meninggal. Dua pemuda talang lain berusaha mengurusnya dengan
kondisi badan yang juga tidak lebih baik Liye, 2015:16-17.
Selain itu, Tauke Muda juga digambarkan sebagai tokoh yang tidak peduli kepada babi-babi hutan karena telah meresahkan warga. Sifat tidak peduli
Tauke Muda ditunjukkan saat dia memerintah anak buahnya untuk membunuh babi yang ada di hutan. Hal ini dibuktikan melalui teknik ekspositori, yaitu
teknik pelukisan tokoh dengan memberikan penjelasan secara langsung. Kutipan yang mendukung pernyataan di atas adalah sebagai berikut:
“Habisi babi-babi itu” Tauke Muda berteriak , tidak peduli. Senapan melayak, memuntahkan peluru Liye, 2015:14.
e. Menguji Hipotesis
Siswa diminta untuk memberikan jawaban serta membuktikan jawaban berdasarkan data yang telah ditemukan dalam cerita pertama “Si Babi Hutan”
novel Pulang karya Tere Liye. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Merumuskan Kesimpulan
Pada cerita pertama, disimpulkan adanya tokoh dan penokohan. Bujang memiliki sifat yang pendiam dan pemberani teknik ekspositori. Samad
memiliki sifat keras kepada Bujang dan ramah kepada Tauke Muda teknik dramatik. Midah memiliki sifat yang perduli terhadap Bujang teknik
dramatik. Tauke memiliki sifat perhatian kepada Bujang dan anak-anak buahnya teknik dramatik dan sifat tidak peduli kepada babi-babi hutan yang
meresahkan warga teknik ekspositori.
2. Bagian Kedua a. Orientasi
Siswa diminta untuk membaca dan membuat ringkasan cerita kedua “Janji
Kepada Mamak ” dalam novel Pulang karya Tere Liye.
Dalam cerita kedua “Janji Kepada Mamak” diceritakan bahwa Tauke Muda ingin membawa Bujang ke kota dan tinggal bersamanya. Esoknya, berat hati
sang Mamak harus merelakan kepergian Bujang ke kota. Mamak memberikan pesan kepada Bujang agar ia menjaga perutnya dari daging babi dan juga tuak,
segala macam minuman dan makan yang haram. Setelah mendapat izin dari bapak dan mamaknya berangkatalah Bujang ke kota bersama Tauke Muda dan
rombongannya Liye, 2015: 21-26.
b. Merumsukan Masalah
1 Siswa mengindentifikasi siapa saja tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita kedua “Janji Kepada Mamak” dari novel Pulang karya Tere Liye.
2 Siswa menetukan penokohan dalam cerita kedua “Janji Kepada Mamak” dari
novel Pulang karya Tere Liye.
c. Merumuskan Hipotesis
Berdasarkan gambaran awal dalam cerita kedua “Janji Kepada Mamak” dari novel
Pulang karya Tere Liye memiliki empat tokoh yang berperan dalam cerita tersebut, yaitu: Bujang sebagai tokoh utama memiliki sifat yang patuh.
Sedangkan, tokoh tambahan yaitu Samad memiliki sifat peduli dan tepat janji, Midah memiliki sifat penyanyang, dan Tauke memiliki sifat yang peduli.
d. Analisis Data