Percakapan telah di ujung kesimpulan. Mamak menangis tergugu melihat anggukan kepalaku.
Siang itu, Mamak menyiapkan buntalan kain berisi pakaianku sambil
menangis. Ia lantas mendekap kepalaku erat-
erat. Berbisik lembut, “Mamak akan mengizinkan kau pergi, Bujang. Meski itu sama saja dengan merobek
separuh hati Mamak. Pegilah, anakku, temukan masa depanmu. Sungguh, besok lusa kau akan pulang. Jika tidak ke pangkuan Mamak, kau akan
pulang pada hakikat sejati yang ada di dalam dirimu. Pulang….” Liye, 2015:23-24.
d Tauke Muda Tauke memiliki sifat yang peduli. Tauke Muda mau mengurus Bujang
seperti anaknya sendiri. Sifat peduli Tauke Muda dibuktikan melalui teknik dramatik, yaitu teknik pelukisan tokoh dengan memberikan penjelasan secara
tidak langsung. Hal ini ditunjukkan dalam kutipan berikut: “Tauke Muda memintanya sendiri, Midah. Tauke Muda berjanji akan
mengurus Bujang seperti mengurus anaknya sendiri. Biarkan anak laki- lakimu punya kesempatan menaklukkan dunia ini. Biarkan dia mewarisi
darah perewa dari keluargaku. Mungkin ini sudah menjadi takdir hidup Bujang. Biarkan dia pergi, dan kita berdua bisa menghabiskan sisa
hidup bersama di sini dengan damai. Aku akan mati bahagia setelah tahu Bujang memiliki masa depan Liye, 2015:22.
e. Menguji Hipotesis
Siswa diminta untuk memberikan jawaban serta membuktikan jawaban berdasarkan data yang telah ditemukan dalam cerita kedua “Janji Kepada Mamak”
novel Pulang karya Tere Liye.
f. Merumuskan Kesimpulan
Pada cerita kedua, ditemukan adanya tokoh dan penokohan. Bujang memiliki sifat patuh kepada ibunya teknik dramatik. Samad memiliki sifat yang peduli teknik
dramatik dan tepat janji teknik ekspositori. Midah memiliki sifat penyanyang
teknik dramatik. Tauke memiliki sifat yang peduli teknik dramatik.
3. Bagian Ketiga a. Orientasi
Siswa diminta untuk membaca dan meringkas cerita ketiga “Shadow Economy”
dalam novel Pulang karya Tere Liye. Dalam cerita bagian ketiga “Shadow Economy” membawa pembaca
menuju waktu 20 tahun kemudian. Saat Bujang sudah berubah menjadi pribadi yang sangat mantap dan menjadi jagal nomor satu. Ia menemui calon presiden dan
memberi peringatan agar tidak mengubah apapun yang berhubungan dengan bisnis Keluarga Tong yaitu Shadow Economy Ekonomi Bayangan Liye,
2015:27-36.
b. Merumuskan Masalah
1 Siswa menentukan siapa saja tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita ketiga “Shadow Economy” dari novel Pulang karya Tere Liye
2 Siswa menetukan penokohan dalam cerita ketiga “Shadow Economy” dari
novel Pulang karya Tere Liye
c. Merumuskan Hipotesis
Siswa diminta untuk memberikan jawaban sementara berdasarkan rumusan masalag yang telah disusun.
Berdasarkan gambaran awal dalam cerita ketiga “Shadow Economy” dari novel
Pulang karya Tere Liye memiliki dua tokoh yang berperan dalam cerita tersebut, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yaitu: Bujang sebagai tokoh utama memiliki sifat yang pemberani. Sedangkan, tokoh tambahan yaitu Calon Bapak Presiden memiliki sifat ramah dan penakut.
d. Mengumpulkan Data
1 Siapa saja tokoh-tokoh yang berperan dalam cerita kedua? a Bujang
b Calon Bapak Presiden 2
Siswa menetukan penokohan cerita ketiga “Shadow Economy” dari novel Pulang karya Tere Liye
a Bujang Bujang memiliki sifat yang pemberani. Hal itu digambarkan saat Bujang
bertemu dengan Calon Bapak Presiden dan ingin memberikan kesepakatan. Sifat pemberani Bujang dibuktikan melalui teknik dramatik, yaitu teknik
pelukisan tokoh dengan memberikan penjelasan secara tidak langsung. Kutipan yang mendukung pernyataan diatas adalah sebagai berikut:
Kali ini, ruangan itu lengang. Ekspresi wajah orang berkemeja putih benar-benar berubah sekarang. Dia tidak tahan lagi, menoleh kearah
penasihat ekonominya dengan wajah masam, “Apakah ini lelucon? Siapa orang ini? Bagaimana dia menyela semua kesibukan dan
bertingkah tidak sopan di depanku?” “Tidak ada yang melucu saat ini, Bapak Calon Presiden.” Aku yang
menjawab, “Anda bertanya siapa namaku dan aku menjawabnya dengan akurat, Si Babi Hutan. Di mana letak tidak sopannya?” Liye, 2015:28-
29.
b Calon Bapak Presiden Calon Bapak Presiden memiliki sifat ramah dan takut kepada Bujang. Sifat
ramah Calon Bapak Presiden dibuktikan melalui teknik ekspositori, yaitu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teknik pelukisan tokoh dengan memberikan penjelasan secara lansgung. Kutipan yang mendukung pernyataan di atas adalah sebagai berikut:
“Sudah lama menunggu?” Orang dengan kemeja putih itu tersenyum, menyapa ramah.
“Tidak lama.” Aku menjawab pendek, menerima juluran tangannya. “Silahkan duduk. Ayo, jangang sungkan-sungkan.” Orang itu
menunjuk kursi. Aku mengangguk.
“Mau minum apa?” Liye, 2015:27-28.
Bukti lain menunjukkan sifat takut Bapak Calon Presiden kepada Bujang. Sifat takut Bapak Calon Presiden digambarkan saat bujang selesai
memberikan kesepakan kepadanya. Hal ini dibuktikan melalui teknik dramatik, yaitu teknik pelukisan tokoh dengan memberikan penjelasan
secara tidak langsung. Kutipan yang mendukung pernyataan diatas adalah sebagai berikut:
“Baik. Tiga puluh menit telah habis. Terima kasih atas waktunya.” Aku berdiri. Menjulurkan tangan.Orang berkeja putih lengan panjang
itu patah-patah ikut berdiri, menyeka dahinya yang berkeringat gemetar menerima tanganku Liye, 2015:35.
e. Menguji Hipotesis