d Frans Frans memiliki sifat yang ramah kepada Bujang. Sifat ramah Frans
dbuktikan melalui teknik ekspositori, yaitu teknik pelukisan tokoh dengan menggunakan penjelasan secara langsung. Kutipan yang mendukung
pernyataan di atas adalah sebagai berikut: “Halo. Senang berkenalan dengan Anda.” Frans menjulurkan tangan,
menyapa ramah Liye, 2015:47.
e. Menguji Hipotesis
Siswa diminta untuk memberikan jawaban serta membuktikan jawaban berdasarkan data yang telah ditemukan dalam cerita keempat “Penunggang Kuda
Suku Bendouin ” novel Pulang karya Tere Liye.
6. Merumuskan Kesimpulan
Pada cerita kelima, disimpulkan adanya tokoh dan penokohan. Bujang memiliki sifat yang pendiam, penurut, dan pintar teknik ekspositori. Tauke Muda
memiliki sifat yang perhatian teknik ekspositori dan bertoleransi teknik dramatik. Basyir memiliki sifat ramah kepada Bujang teknik dramatik. Frans
memiliki sifat yang ramah kepada Bujang teknik ekspositori
5. Bagian Kelima a. Orientasi
Siswa diminta untuk membaca dan meringkasan cerita kelima “Amok” dari novel
Pulang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam cerita kelima “Amok” diceritakan kembali masa lalu Bujang yang keras kepala karena tidak ingin sekolah. Bujang ingin menjadi tukang pukul
seperti Bapaknya, sedangkan Tauke tetap pada pendirian yaitu menyekolahkan Bujang.
Dalam cerita kelima juga membawa pembaca menuju waktu 20 tahun kemudian. Saat Tauke Besar berusia 70 tahun dan mulai sakit-sakitan, dia
meminta Bujang agar menjadi kepala Keluarga Tong. Tauke Besar merasa bahwa sebentar lagi dia akan mati dan Keluarga Tong membutuhkan pemimpin baru
yaitu Bujang Liye, 2015: 53-66.
b. Merumuskan Masalah
1 Siswa menentukan siapa saja yang tokoh-tokoh yang berperan dalam cerita kelima kelima “Amok” dari novel Pulang.
2 Siswa menentukan penokohan yang terdapat dalam cerita kelima “Amok” dari
novel Pulang.
c. Merumuskan Hipotesis
Siswa diminta untuk memberikan jawaban sementara berdasarakan rumusan masalah yang telah disusun.
Berdasarkan gambaran awal dalam cerita kelima “Amok” dari novel Pulang karya
Tere Liye memiliki lima tokoh yang berperan dalam cerita tersebut, yaitu: Bujang sebagai tokoh utama bersifat keras kepala, bertanggung jawab, dan peduli,
sedangkan tokoh tambahan yaitu Tauke bersifat pemaksa dan pemarah, Basyir bersifat ramah, Parwes bersifat ramah dan pintar, dan Dokter bersifat perhatian.
d. Mengumpulkan Data