Tokoh Penokohan Unsur Pembangun Novel

2.2.3.1 Tokoh

Tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlaku di dalam berbagai peristiwa cerita Sudjiman, 1992: 16. Tokoh cerita character,menurut Abrams, adalah orang -orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan Nurgiyantoro, 1995: 165. Berdasarkan segi peranan atau tingkat pentingnya, tokoh dibagi menjadi dua macam, yakni tokoh utama central character, main character dan tokoh tambahan peripheral character Nurgiyantoro, 1995: 176. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian Nurgitantoro, 1995: 176- 177. Sedangkan tokoh tambahan adalah tokoh yang tidak terlalu mendominasi cerita. Tokoh utama biasanya selalu hadir di setiap kejadian dan ia sangat menentukan perkembangan plot secara keseluruhan. Tokoh utama dalam sebuah novel, mungkin saja lebih dari satu orang, walau kadar keutamaannya tak selalu sama. Dengan demikian, pembedaan antara tokoh utama dan tambahan tidak dapat dilakukan secara eksak dan hanya dilihat dari intensitas kemunculan tokohnya saja. Hal ini sejalan dengan pendapat Nurgiyantoro 1995: 176 yang mengatakan pembedaan itu bersifat gradasi, kadar keutamaan tokoh -tokoh itu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bertingkat. Tokoh utama yang utama, utama tambahan, tokoh tambahan utama, tambahan yang memang tambahan.

2.2.3.2 Penokohan

Penokohan menunjuk pada pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita Jones dalam Nurgiyantoro 1995: 165. Menurut Jones dalam Nurgiyantoro, 1995: 166 isti lah “penokohan” lebih luas pengertiannya daripada “tokoh” dan “perwatakan”. Sebab ia sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimna perwatakan, dan bagaimana penempatannya dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Penokohan sekaligus menyaran pada teknik perwujudan dan pengembangan tokoh dalam sebuah cerita. Dalam pembentukan karateristik sebuah tokoh, penulis sastra harus memperhatikan kewajaran watak tokoh tersebut. Walaupun tokoh cerita hanya merupakan tokoh ciptaan pengarang ia haruslah merupakan seorang tokoh yang hidup secara wajar, sewajar bagaimana kehidupan manusia yang terdiri dari darah dan daging yang mempunyai pikiran dan perasaan Nurgiyantoro, 1995: 194-211. Menurut Altenbernd dan Lewis, secara garis besar ada dua teknik pelukisan tokoh dalam suatu karya, yakni teknik ekpositori expository dan teknik dramatik dramatic Nurgiyantoro, 1995: 194.

a. Teknik Ekspositori

Dalam hal ini pelukisan tokoh cerita dihadirkan dengan memberikan deskripsi uraian atau penjelasan secara langsung. Tokoh cerita hadir dan

Dokumen yang terkait

KEPRIBADIAN PADA TOKOH DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA

10 78 54

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA PADA NOVEL PULANG KARYA TERE LIYE DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA: Konflik Batin Tokoh Utama pada Novel Pulang Karya Tere Liye dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA: Tinjauan Psikologi Sastra.

1 20 16

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PULANG KARYA TERE LIYEDAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama pada Novel Pulang Karya Tere Liye dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 7 12

PENDAHULUAN Konflik Batin Tokoh Utama pada Novel Pulang Karya Tere Liye dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA: Tinjauan Psikologi Sastra.

2 31 6

NILAI MORAL DALAM NOVEL RINDU KARYA TERE LIYE: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM Nilai Moral dalam Novel Rindu Karya Tere Liye: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

1 17 16

Metode kooperatif model jigsaw II dalam pembelajaran tokoh dan penokohan Novel 728 Hari Karya Djono W. Oesman untuk siswa SMA kelas XI semester I.

0 1 177

Metode kontekstual dalam pembelajaran tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia untuk siswa SMA kelas XI semester 1.

0 16 290

Metode inkuiri dalam pembelajaran alur dan tokoh novel Hilangnya Halaman Rumahku karya Gregorius Budi Subanar untuk pembelajaran sastra Di SMA kelas XI semester I.

0 0 136

Konflik batin tokoh dam dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere-Liye dan relevansinya sebagai bahan pembelajaran sastra SMA kelas XI semeter I tinjauan psikologi sastra.

3 21 217

Metode inkuiri dalam pembelajaran tokoh dan penokohan Novel Pulang Karya Tere Liye untuk pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I

0 1 225