Zakariya Ar-Raji Melahirkan Para Ilmuwan Muslim.

3. Al-Kindi

Ia bernama Yusuf Ya‟kub Bin Ishak Bin Sabah Al-Kindi. 51 Di barat ia di kenal dengan nama Al-Kindus dia lahir di kupah pada tahun 801 M pada masa pemerintahan Harun ar-Rasyid ia saeorang putra gubernur di kupah di masa Al- Mahdi dan Harun Ar-Rasyid ia phidup pada masa pemerintahan Al-Amin Al- makmud Al-mutashim Al-wastiq dan Al-mutawakkil. Al-Kindi memilih basrah sebagai tempat ia menuntut ilmu disana ia menerima banyak ilmu pengetahuan dalam sejarah hidupnya, di samping dikenal sebagai filsup juga amat masyhur namanya sebagai ilmuan. Dalam karya filsapatnya, Al-Kindi dapat menjelaskan pikiran-pikiran filsafat Aristoteles kepada bangsa Arab. Maka tidak heran jika ada yang memberinya gelar sebagai penggerak filsapat arab. Kebanyakan karaya Al- Kindi menyoroti masalah logika dan matematika. Diantara karya bidang filsafatnya adalah ”Risalah Fi Madkhal Al-Mantiq Bil Istifa Al-Qaul Pih” sebuah pengantar lengkap logika.

4. Al-Khawarizmi

Nama lengkapnya Abu Abdulloh Muhammad Bin Musa Al-Khoarizmi. Ia Lahir di khoariz, uzbekistan pada tahu 194 H780 M. Pada usia mudanya, selama kepemimpinan kholifah Al-Makmun, ia bekerja di Baitul Hikam. Di sana ia bekerja dalam sebuah observatorium tempat ia menekuni matematika dan ekonomi. 52 51 Ibid, h. 2. 52 Ibid., h. 2. Muahammad ibnu Musa Al-khoarizmi adalah tokoh utama dalam kajian matematika arab. Sebagai seorang pemikir islam terbesar, ia telah memengaruhi pemikiran dalam bidang matematika hingga batas tertentu lebih besar dari pada penulis abad pertengahan lainnya. Di samping menyusun tabel astronomi tertua, Al-Khoarizmi di kenal dengan penemuannya yang monumental tentang Al-jabar. Yaitu sistem hitungan nialai menurut tempatnya, puluhan, ratusan, ribuan, karya- karya Al- jabarnya di sebut “ Al-Mukhtasar Fi Hisab Al-Jabr Wa Al-Muqobalah “.

5. Musa Ibrahim Al-Fazari

Musa Ibrahim Al-Fazari adalah astronom muslim yang ditugaskan oleh kholifah Abu Ja‟far Al-Manshur 136-158 H754 M untuk menerjemahkan berbagai risalah astronomi yang berasal dari India. Kumpulan risalah itu bernama Brahmasputrasidanta, dan risalah yang pertama kali di terjemahkan Almagest. 53 Terjemahan dari musa Al-Fajari tersebut disempurnakan oleh Al-Hajaj bin Mthar pada tahun 221 H827 M, lalu disempurnakan kembali oleh Hunain bin Ishak dan Tsabit bin Qurrah setahun kemudian. Para astronom dan astrolog itu diangkat sebagai pegawai yang mendapat gaji cukup besar dari khalifah. Merekapun dapat berkonsentrasi melakukan penelitian dan pengkajian tentang astronomi dan astrologi sehingga melahirkan karya-karya gemilang. Pada tahun 215 H830 M para astronom muslim telah mampu membuat teropong bintang dengan peralatan yang lengkap di kota Yundhisyapur Iran, sebagai perlengkapan sarana rumah sakit dan sekolah tinggi ilmu pengetahuan di sana. 53 Ibid., h. 4