BAB III KEBIJAKAN HARUN AL-RASYID DALAM PENDIDIKAN
A. Memberikan Beasiswa dan Memajukan Perpustakaan
Pada masa Dinasti Abbasiyah, pada khalifah Harun Al-rasyid, sekolah dasar Kuttab berkurikulum utamanya yaitu dipusatkan pada al-Quran sebagai bacaan
utama para siswa, dan diajari keterampilan baca-tulis dengan rujukan dari puisi- puisi Arab tempo dulu. Keterampilan menulis bukan dengan rujukan al-Quran
karena diyakini bahwa tindakan menghapus lafad Allah berarti menghina dan merendahkan-Nya. Hampir dalam seluruh kurikulum yang diterapkan pada masa
itu adalah metode menghafal yang sangat dipentingkan. Murid-murid terbaik di sekolah dasar biasanya akan mendapat kehormatan
atau biasa disebut pada zaman ini yaitu beasiswa, beasiswa yang diberikan kepada siswa yang berhasil menghafal salah satu juz al-Quran yaitu memberi murid
dengan liburan sekolah.
27
Sedangkan, kebijakan Harun Al-rasyid dalam memajukan perpustakaan pada masa itu karena perpustakaan merupakan sarana paling penting dalam
menyebarkan pengetahuan sepanjang masa, dan untuk mengembangkan pengetahuan bagi masyarakat pada masa itu yang menggemari dalam hal
menggali ilmu pengetahuan dengan membaca. Peradaban Islam di era kekhalifahan tak hanya memiliki perpustakaan yang
banyak. Masyarakat Muslim di masa keemasan juga memperkenalkan konsep perpustakaan modern. Bagi masyarakat Islam, perpustakaan bukan hanya tempat
27
Hitti, op.cit., h. 513.
untuk menyimpan risalah belaka. Namun, umat Islam menjadikan dar al- ‘ilm
sebagai pusat penyebaran ilmu pengetahuan dan peradaban.
28
Di antara sejumlah perpustakaan yang diketahui dalam peradaban Islam adalah:
29
1. Perpustakaan Akademi
Perpustakaan ini merupakan perpustakaan yang paling terkenal dalam peradaban Islam setelah Baitul Hikmah.
2. Perpustakaan Khusus
Perpustakaan ini menyebar diseluruh penjuru negeri Islam dengan bentuk yang luas dan baik. Perpustakaan ini juga memiliki buku yang begitu banyak dan
tersedia segala macam bidang ilmu dan pembahasan dari ilmu hukum dan adab, yang jumlahnya hampir mencapai seratus wiqr
30
. 3.
Perpustakaan Umum Perpustakaan ini merupakan dasar peradaban yang memelihara peninggalan-
peninggalan peradaban manusia dan kegemilangannya. Diantara contoh ini adalah perpustakan Cordove yang didirikan khalifah al-Umawi al-Hakam al-Muntashir
tahun 350 H 961 M di Cordove. Dalam perpustakaan ini dipekerjakan pegawai khusus
untuk memelihara
buku-buku, mengumpulkan
naskah-naskah, menentukan atau mengatur beberapa besar buku yang berjilid-jilid. Selain itu
terdapat perpustakaan Bani Imar di Tripoli Syam, yang terdapat biro-biro konsultasi yang menjawab tentang dunia Islam, membahas kecermelangan yang
28
Heri Ruslan, Khazanah Menelisik Warisan Peradaban Islam Dari Apotek Hingga Komputer Analog, Jakarta: Penerbit Republika, 2010, cet.1, h. 80.
29
Raghib As-Sirjani, Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia trj, Sonif dari judul asli Madza Qaddamal Muslimuna Lil ‘Alam Ishamaatu al-Muslimin fi al-Hadharah al-Insaniyah,
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2011, cet.1, h. 237-239.
30
Al-Wiqr adalah muatan yang memikul diatas pundak dan kepala.
terkandung atau tercermin dalam perpustakaan. Disana terdapat 85 penyalin naskah yang bekerja siang malam untuk menyalin naskah kitab.
4. Perpustakaan Sekolah
Setiap sekolah Islam dilengkapi dengan perpustakaan untuk menunjang serta penyempurna kehebatan dan kecermelangan dalam menuntut ilmu.
5. Perpustakaan Masjid dan Universitas
Perpustakaan jenis ini ditetapkan sebagai perpustakaan pertama Islam. Perpustakaan tumbuh dalam sejarah Islam seiring tumbuh dan didirikannya
masjid. Diantara perpustakaan ini adalah Maktabah Universitas al-Azhar, Maktabah Universitas al-Kabir di Qarawain.
31
Berkembangnya perpustakaan yang didirikan hampir di setiap sudut daerah Arab, berawal dari masjid yang menjadikan tempat beribadah dan menjadikan
masjid pusat kegiatan intelektualitas. Pada masa kekhalifahan masjid merupakan tempat para sarjana dan ulama Muslim menyusun buku.
Baghdad mempunyai 36 perpustakaan yang menjadi kebanggaan pada masa itu, tetapi itu semua sudah hancur oleh bangsa Mongol. Diantara perpustakaan-
perpustakaan itu adalah perpustakaan Umar al-Waqidi, Baitul Hikmah, Darul Ilmi, perpustakaan Sekolah Tinggi Nizamiyyah, perpustakaan Sekolah
Mustansiriyyah Madrasah, perpustakaan al-Baiqani, perpustakaan Muhammad ibnul Husain, dan perpustakaan ibnul Kamil.
32
31
As-Sirjani, op.cit., h. 239. Yang dikutif dari Raihi Mushthafa Ulyan, Al-Maktabah Al- Arabiyah Al-Islamiyah, h. 134.
32
Mehdi Nakosteen, Kontribusi Islam Atas Dunia Intelektual Barat: Deskripsi Analisis Abad Keemasan Islam trj., Joko S. Kahhar dan Supriyanto Abdullah dari judul asli History of
Islamic Origins of Western Education A.D. 800-1350; with an Introduction to Medieval Muslim Education, Surabaya: Risalah Gusti, 2003, cet.2, h. 93.