Sastra dan Musik Kemajuan Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan

Gerbang Emas bab adz-dzahab atau Kubah Hijau al-qubbah al-hadhra, Istana Rusafah untuk putra mahkota, al-Mahdi, istana-istana penguasa Barmaki di Syammasiyah, istana Pleiades al-tsurayya. 96 Akan tetapi, bangunan-bangunan tersebut tak tersisa sedikit pun, selain dua bangunan agung yaitu masjid agung di Damskus dan Kubah Agung di Yerussalem yang berasal dari periode awal Dinasti Umayyah. Pada bidang seni rupa, pada masa Dinasti Abbasiyah ilmu ini dilarang oleh ajaran Islam. Perkembangan seni rupa ini pula tidak bisa dihentikan oleh larangan ajaran Islam dibanding mengkonsumsi minuman keras. Bukti dari itu, al-Manshur menghiasi kubahnya dengan lukisan manusia kuda, khalifah lainnya, yaitu al- Amin senang menghiasi istana Tigris dengan gambar-gambar seperti singa, elang, dan lumba-lumba. Khalifah al-Muqtadir memiliki pohon perak dan emas dengan delapan belas cabang melekat pada batang utama dan berdiri patung manusia kuda sebanyak lima belas buah yang berpakaian brokat dan bersenjatakan tombak.

C. Kemajuan Dalam Bidang Ilmu Agama Islam

Kemajuan dalam bidang ilmu agama Islam telah berkembang sejak masa Dinasti Umayyah. Namun pada masa Dinasti Abbasiyah, mengalami perkembangan dan kemajuan yang luar biasa. 97 Ilmu ini bersumber dari Al-Quran dan Hadits, dan ilmu ini disusun berdasarkan perumusannya pada sekitar 200 tahun setelah hijrah Nabi. Pada masa Dinasti Abbasiyah, ilmu ini melahirkan 96 Hitti, h. 524-525. 97 Fa‟al, h. 69. ulama-ulama besar dan karya-karya agung dalam berbagai bidang ilmu agama, diantaranya sebagai berikut:

1. Ilmu Tafsir

Penafsiran pada Al-Quran yang bertujuan untuk memahami arti kandung ayat-ayat Al-Quran karena orang-orang Arab banyak berselisih pendapat tentang maknanya. Banyaknya perselisihan itu, para sahabat menafsirkannya, cara menafsirkannya adalah dengan menafsirkan ayat dengan Hadits atau atsar atau kejadian yang mereka saksikan ketika ayat itu turun. Sahabat- sahabat itu antara lain Ibnu Abbas, Ibnu Mas‟ud, Ali bin Abi Th alib, dan Ubay bin Ka‟ab. Setelah itu, para tabi‟in yang mengambil tafsir dari para sahabat dengan ditambah cerita Israiliyat, dan setelah para tabi‟in, para mufasir menerangkan tafsirnya yang diambil dari para sahabat dan tabi‟in. Tafsir yang seperti ini yang termasyhur diantaranya Tafsir Ibnu Jarir At- Thabary. 98 Tafsir mencakup segala ilmu penuturan tentang hukum, ataupun ilmu lain yang terkandung didalamnya seperti Tafsir Abu Yusuf Abu Salman al- Quswani. 99 Perkembangan ilmu agama Islam pada Dinasti Abbasiyah mengalami perkembangan yang sangat pesat dengan dilakukannya penafsiran secara sistematis, menyeluruh, serta terpisah dari Hadits. Menurut riwayat Ibnu Nadim, orang yang pertama yang melakukan penafsiran secara sistematis berdasarkan mushaf adalah al-Fa rra‟ w. 207 H. 100 Berbagai tafsir yang sudah ada mempunyai cara penafsirannya, adapun cara penafsirannya ada dua macam, yaitu: a. Tafsir bil Ma‟tsur 98 Sunanto, op.cit., h. 58. 99 Ibid., h.59. yang dikutip dari Ahmad Amin, Fajr al-Islam, h. 266. 100 Fa‟al, op.cit., h. 70.