Imam Bukhori Melahirkan Para Ilmuwan Muslim.

Al-Hajjaj Al-Qusyairi An-Nisaburi. Dalam rawi hadits, Bukhari dan Muslim sering disebut Syaikhani dua Syekh. 61 Sejak usia 14 tahun, ia mendengarkan hadits-hadits dari syekh-syekh di negerinya. Setelah itu ia pergi ke Hijaz, Irak, Suriah, Mesir dan negeri-negeri lain untuk memperdalam ilmunya. Secara umum, guru-guru Imam Muslim sama dengan guru-guru Imam Al-bukhari. Akan tetapi, Imam Muslim pernah berguru kepada Imam Al-Bukhari ketika ia datang ke Nisabur. Karyanya yang besar adalah al- Jami‟as-sahih Muslim yang lebih di kenal dengan sebutan Sahih Muslim. Hadits-hadits yang di muat dalam sahih Muslim adalah hdits yang telah di sepkati dan di saring dari 300.000 hadits yang di ketahuinya. Untuk memilih hadits itu, Imam Muslim menghabiskan waktu 15 tahun. Para ulama menetapkan kitab sahih Muslim kedua sesudah sahih Bukhari.

14. Imam Abu Daud

Abu Daud lahir di Bagdad pada tahun 817 M dan wafat di Basra pada tahun 888 M. 62 Nama lengkapnya adalah Abu Daud Sulaiman Bin Al- Asy‟as Bin Ishaq Bin Basyir Bin Syidad Bin Amr Bin Amran Al-Azdi As-Sijistani. Sampai umur 21 tahun ia menetap di bagdad. Setelah itu, ia melakukan perjalanan panjang untuk mempelajari hadits di berbagai tempat, seperti Hijaz, Suriah, Mesir, Khurasan, Ray Terehan, Harat, Kufa, Tarsus, dan Basra. Dalam perjalan itu, ia berguru kepada pakar-pakar ilmu hadits, seperti Ibnu Amr ad-Dasir, Abdul Wahid at-tayalisi, Abu Bakar bin Abi Syaibah, dan Imam Hambali. 61 Ibid., h. 9. 62 Ibid., h. 9. Sekembalinya dari pengembaraan tersebut, Abu Dawud menulis sebuah kitab hadis, yaitu Sunan Abi Dawud. Para ulama memasukkan kitab tersebut ke dalam Kutubus –sittah atau enam hadis utama. Kitab hadis itu memuat 4.000 hadis dari sekitar 5000.000 hadis yang dikumpulkannya. Kitab Sunan Abi Dawud merupakan yang paling popurel di antara karangan –karangan Abu Dawud yang berjumlah 20 judul. Tidak kurang dari 13 judul kitab telah ditulis untuk mengulas karya tersebut dalam bentuk Syarah komentar, Mukthasar ringkasan, dan Tahzid revisi.

15. An-Nasa’i

An- Nasa‟i lahir di Nasa, Khurasan pada tahun 830 M dan meninggal di Damaskus pada tahun 915 M. 63 Nama lengkapnya adalah Ahmad Bin Syu‟aib Bin Ali Bin Bahr Bin Sinan. Sejak kecil, ia belajar menghapal Al- Qur‟an dan mendalami dasar-dasar ilmu agama. Pada usia 15 tahun, ia mengembara ke Hijaz, Irak, Mesir, Suriah, dan Aljazair untuk berguru ilmu hadits kepada para ulama. Beberapa gurunya adalah Qutaibah ibn Said, Ishaq bin Ibrahim, dan Muhammad bin Mansur. Setelah menjadi ulama hadits, ia bermukim di Mesir hingga tahun 914 M, kemudian pindah ke Damaskus hingga meninggal. Beberapa muridnya adalah Abu Qasim ay-Tabrani, Abu Ali al-Husain bin Ali Niayamuzi At-Tabrani, Ahmad bin Umair bin Jusa, dan Abu Ja‟far At-Tahawi. Selain ahli hadits An- Nasa‟i juga seorang ahli fiqih dan mazhab Syafi‟i. Ia taat menjalankan ibadah pada siang hari dan malam hari, kukuh membela sunnah nabi, dan teguh dalam pendirian. Ia mengamalkan puasa nabi Daud. 63 Ibid., h. 10.