Memberikan Beasiswa dan Memajukan Perpustakaan

terkandung atau tercermin dalam perpustakaan. Disana terdapat 85 penyalin naskah yang bekerja siang malam untuk menyalin naskah kitab. 4. Perpustakaan Sekolah Setiap sekolah Islam dilengkapi dengan perpustakaan untuk menunjang serta penyempurna kehebatan dan kecermelangan dalam menuntut ilmu. 5. Perpustakaan Masjid dan Universitas Perpustakaan jenis ini ditetapkan sebagai perpustakaan pertama Islam. Perpustakaan tumbuh dalam sejarah Islam seiring tumbuh dan didirikannya masjid. Diantara perpustakaan ini adalah Maktabah Universitas al-Azhar, Maktabah Universitas al-Kabir di Qarawain. 31 Berkembangnya perpustakaan yang didirikan hampir di setiap sudut daerah Arab, berawal dari masjid yang menjadikan tempat beribadah dan menjadikan masjid pusat kegiatan intelektualitas. Pada masa kekhalifahan masjid merupakan tempat para sarjana dan ulama Muslim menyusun buku. Baghdad mempunyai 36 perpustakaan yang menjadi kebanggaan pada masa itu, tetapi itu semua sudah hancur oleh bangsa Mongol. Diantara perpustakaan- perpustakaan itu adalah perpustakaan Umar al-Waqidi, Baitul Hikmah, Darul Ilmi, perpustakaan Sekolah Tinggi Nizamiyyah, perpustakaan Sekolah Mustansiriyyah Madrasah, perpustakaan al-Baiqani, perpustakaan Muhammad ibnul Husain, dan perpustakaan ibnul Kamil. 32 31 As-Sirjani, op.cit., h. 239. Yang dikutif dari Raihi Mushthafa Ulyan, Al-Maktabah Al- Arabiyah Al-Islamiyah, h. 134. 32 Mehdi Nakosteen, Kontribusi Islam Atas Dunia Intelektual Barat: Deskripsi Analisis Abad Keemasan Islam trj., Joko S. Kahhar dan Supriyanto Abdullah dari judul asli History of Islamic Origins of Western Education A.D. 800-1350; with an Introduction to Medieval Muslim Education, Surabaya: Risalah Gusti, 2003, cet.2, h. 93. Masjid dan perpustakaan pada zaman kejayaan Islam tak bisa dipisahkan. Sebab, masjid juga memainkan peran yang penting lainnya, yakni sebagai perpustakaan. Menurut Pedersen, pada masa itu masyarakat Muslim menyerahkan koleksi bukunya ke masjid untuk di simpan di dar al-kutub perpustakaan. 33 Koleksi buku yang dimiliki perpustakaan masjid begitu melimpah karena banyak cendikiawan-cendikiawan Muslim atau tokoh-tokoh ternama atau ilmuwan-ilmuwan pada masa ini yang menyumbangkan koleksi-koleksi bukunya ke perpustakaan masjid.

B. Mendirikan Baitul Hikmah

Lembaga pendidikan Islam pertama untuk pengajaran yang lebih tinggi tingkatannya adalah Bait al-Hikmah Rumah Kebijakan yang didirikan oleh al- Ma‟mun 830 M di Baghdad, ibu kota negara. Selain berfungsi sebagai biro penerjemahan, lembaga ini juga dikenal sebagai pusat kajian akademis dan perpustakaan umum, serta memiliki sebuah obervatorium. 34 Baitul Hikmah ini berisi tidak kurang dari 100.000 volume, boleh jadi sebanyak 600.000 jilid buku, termasuk 2.400 buah al-Quran berhiaskan emas dan perak disimpan di ruang terpisah. 35 Baitul Hikmah berkembang pesat seperti perpustakaan khusus dan menjadi pusat penerjemahan, pusat penelitian dan penulisan, dan kemudian menjadi rumah ilmu atau rumah kebijakan yang memberi pelajaran sempurna dan mendapatkan ijazah ilmiah, dan setelah itu dijadikan tempat pengembangan ilmu falak astronomi. Baitul Hikmah terbagi menjadi enam bagian, yaitu sebagai berikut: 36 33 Ruslan, op.cit., h. 82. 34 Hitti, h. 514-515. 35 Nakosteen, h. 95. 36 As-Sirjani, h. 240-247. 1. Perpustakaan Perpustakaan ini merupakan divisi untuk meneliti kitab-kitab dari tiap-tiap penyimpangan dan kebenaran. Kitab-kitab itu disusun diatas rak dan bisa diambil untuk siapa saja yang membutuhkannya. Karena itu, harus ada bagian naskah dan penjilidan yang mengikat ruang tempatnya untuk mentranskip kitab-ktab lalu menjilidnya dan menghindari sesuatu yang mungkin dapat merusak. 2. Pusat Penerjemahan Pusat penerjemahan ini menerjemahkan buku dari berbagai bahasa yang berbeda-beda ke dalam bahasa Arab. Terkadang dari bahasa Arab ke bahasa lain. Peran para ilmuan tidak terbatas hanya dalam bidang penerjemahan. Para ilmuan juga memberikan ta’liq komentar atas kitab-kitab tersebut. Para ilmuan menafsirkan teori atau pandangan dalam kitab itu dan menukilnya sebagaimana bisa dilihat dalam penyusuaian konteks, menyempurnakan kekurangan dan mengoreksi setiap kesalahan. Di masa sekarang, aktifitas ini dikenal dengan tahqiq penelitian. 3. Markas Kajian dan Karangan Markas kajian dan karangan ini adalah para penulis mengarang kitab-kitab khusus. Para penulis berada dibawah Divisi Penulisan dan Penelitian dalam perpustakaan. Adapun yang menulis dan meneliti diluar perpustakaan, kemudian memberikan karyanya kepada pihak perpustakaan. 4. Menara Astronomi Observatorium Astronomi Menara astronomi ini didirikan supaya ilmu falak termasuk pendidikan ilmu pengetahuan agar para penuntut ilmu bisa mempraktikkan teori-teori ilmu astronomi yang dipelajarinya. Dan menara astronomi ini juga digunakan oleh para ilmuan astronomi, geografi, dan matematika. 5. Sekolah Pendidikan meliputi cabang-cabang ilmu seperti filsafat, falak, kedokteran, matematika, dan berbagai bahasa seperti bahasa Yunani, Persia, India disamping bahasa Arab. Metode sekolah dalam pendidikan yang berada di Baitul Hikmah ini dibuat dalam dua aturan, yaitu metode muhadharah ceramah, metode dialog dan wacana serta debat. Guru-guru yang mengisi ceramah-ceramah perkuliahan berada ditempat yang besar. Guru yang mengajarkan ceramah itu naik ketampat tinggi atau kenal dengan mimbar pada zaman sekarang, kemudian murid-murid berkumpul dan guru pun menerangkan kepada mereka apa yang menjadi uraian dari muhadharah, lalu murid-murid berdialog sesuai bidangnya, dan ustadz atau guru itu menjadi rujukan terakhir dari materinya. 6. Kantor Baitul Hikmah Kantor Baitul Hikamah dikelola oleh sejumlah mudir direktur para ilmuan dan mendapat gelar “Shahib”. Mudir Baitul Hikmah ini disebut dengan “Shahib Baitul Hikmah”, sedangkan mudir pertama Baitul Hikmah ini adalah Sahal bin Harun al-Farisi 830 M 215 H yang diangkat oleh Harun Al-rasyid sebagai penanggung jawab perbendaharaan kitab-kitab Hikmah yang disalin dari bahasa Persia ke bahasa Arab dan apa yang didapatinya dari semua hikmah Persia.

C. Penerjemahan Buku-Buku Ilmu Pengetahuan ke Dalam Bahasa Arab

Penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan ke dalam bahasa Arab merupakan peranan yang paling besar dalam mempelajari ilmu pengertahuan yang