Filsafat dan Kedokteran Kemajuan Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan

Salah seorang ahli bedah dari dokter Muslim adalah Abul Kasim Khalaf bin Abas Abulcassis dari Cordova, yang meninggal tahun 1107 M. 81 Adapun para ahli kedokteran lainnya yang terkenal pada masa Dinasti Abbasiyah yaitu Ibnu Maimun, Abu al-Qasim, Hunain bin Ishaq, Tsabit bin Qurrah, Qistha bin Luqba, Ibnu Bajjah, Ibnu Thufail, Muhammad at-Tamimi, dan lain-lain. Akan tetapi, ahli kedokteran yang paling terkemuka yang dilahirkan dunia Muslim adalah Muhammad Ibn Zakariya al-Razi dan Abu Ali al-Husain Ibn Sina. Al-Razi 865-925 M yang terkenal di dunia Barat dengan sebutan Rozes. Al-Razi adalah murid Hunain bin Ishaq. Kitab-kitab karangan tidak kurang dari 200 jilid yang kebanyakan berisi ilmu kedokteran. Salah satu karangannya yang termasyhur adalah “Campak dan Cacar”. Buku ini disalin ke dalam bahasa Inggris sudah 40 kali cetak, dan sebuah bukunya yang termasyhur ialah “al-Hawi”. 82 Ibn Sina lahir di Afsyana, suatu tempat yang terletak di dekat Bukhara di tahun 980 M. Orang tuanya berkedudukan pegawai tinggi pada pemerintahan Dinasti Samani. Ibn Sina mulai menulis ensiklopedianya tentang ilmu kedokteran yang kemudian terkenal dengan nama al-Qanun fi al-Thib, dan banyak penulis Barat yang menjuluki sebagai “Bapak Dokter”. 83 Adapun karangan Ibn Sina yang terkenal adalah Asy-Syifa yang terdiri dari empat bagian yaitu logika, fisika, matematika, dan metafisika ketuhanan, An- Najat adalah ringkasan buku As-Syifa, Al-Isyarat wa Tanbihat, Al-Hikmat al- Masyriqiyyah, dan al-Qanun. 81 Su‟ud, h. 206. 82 Sunanto, h. 84. 83 Ibid., h. 85.

3. Geografi dan Sejarah

Faktor yang menyebabkan ilmu geografi ditekuni oleh orang-orang Arab yaitu adanya kegemaran dari orang-orang Arab yang mengarungi lautan, seperti melaksanakan perdagangan antar pulau maupun benua. Disamping itu, banyak dari kalangan orang-orang Arab yang melaksanakan ibadah haji melaalui jalur laut. Philip K. Hitti menyebutkan bahwa perkembangan ilmu geografi sehingga menjadi salah satu ilmu yang ditekuni atau digemari oleh orang-orang Arab yang dipengaruhi oleh khazanah Yunani dalam bidang ini. Buku Geography karya Ptolemius, yang menyebutkan berbagai tempat berikut garis bujur dan lintang bumi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab langsung dari bahasa aslinya, atau dari terjemahannya dalam bahasa Suriah, terutama oleh Tsabit ibn Qurrah 901. 84 Pada ilmu geografi pertama yaitu berbentuk petunjuk jalan, yang terutama menunjukkan tempat-tempat penting. Karena untuk memudahkan perjalanan dan membuka jalan-jalan baru, agar para penjelajah tempat tidak tersesat. Hassan Ali al-Masudi pada pertengahan abad X telah menjelajah semua kawasan kekhalifahan Islam dan bahkan mengunjungi Sri Langka, Madagaskar, dan Zanzibar. Dalam bukunya yang dalam bahasa Inggris berjudul Golden Pastures, yang berisi pemaparan gambaran lengkap tentang setiap negeri yang pernah dikunjungi, tentang gunung-gunungnya, lautan, kerajaan, dinasti, serta keyakinan hidup maupun adat istiadat penduduknya. 85 84 Hitti, h. 481. 85 Su‟ud, h. 212. Para ilmuwan lainnya yang terkenal adalah Ibnu Khardazabah dengan karyanya al-Masalik wa al-Mamalik, Ibnu Fadhlan al-Muqaddasy dengan karyanya Ahsan at- Taqasin fi Ma’rifat al-Aqalim, Ibnu al-Haik dengan karyanya al-Ikli. Orang-orang dari bangsa Arab selain menemukan ilmu geografi, bangsa Arab juga menemukan berbagai penemuan dan metode baru di bidang sejarah. Ketika masa itu, ilmu tersebut hanya sebatas pada mereka saja, kecuali yang keluar memalui jalan Spanyol dan Cordove. Dan orang Arab juga telah mengetahui cara-cara dan jalan-jalan sejarah. Abu Jafar Mohamad Ibn Jarir At-Tabari 839-922 M, dikenal sebagai sejarawan, ahli hukum, dan sekaligus ahli teologi. 86 Karya pertama yang didasarkan atas tradisi keagamaan adalah Sirah Rasul Allah, sebuah biografi Nabi karya Muhammad ibn Ishaq dari Madinah, yang kakeknya, Yasar, termasuk salah satu dari anak- anak Kristen yang ditawan oleh Khalid ibn Walid di „Ayn al-Tamr, di Irak pada 633 M. 87

4. Fisika dan Kimia

Abu Ali al-Hasan Ibn al-Haitsam lahir di Basrah pada tahun 965 M 354 H dan wafat tahun 1039 M 430 H. Al-Haitsam, atau di Barat dikenal dengan Alhazen merupakan ahli fisika terbesar di abad pertengahan. Al-Haitsam juga ahli astronomi, matematika, optika, dan filsafat, dan diketahui menulis hampir dua ratus karya tentang matematika, fisika, astronomi, dan ilmu medis. 88 Bukunya 86 Ibid., h. 213. 87 Hitti, h. 486. Yang dikutip dari Ibn Khallikan, Biographical Dictionary, Paris, 1843, Jilid II, h. 282. 88 Saefuddin, Zaman, op.cit., h. 185. “Kitab al-Manazir” mengenai ilmu cahaya diterjemahkan ke bahasa Latin di masa Gerard of Cremona dan disiarkan pada tahun 1572. 89 Alhazen dalam teorinya menemukan sebuah cekung bulat atau sebuah cembung bundar dan sebuah kaca yang berbentuk silinder atau sebuah cermin tirus dapat dipergunakan untuk mencari di mana letak suatu benda. Dan Alhazen melalui percobaannya menemukan lensa pembesar, dan penemuannya itu timbul dari teorinya tentang cahaya dan sinar. Selain itu, Alhazen menemukan kaca teleskop dan kaca mikroskop. 90 Adapun karangan-karangan Alhazen, sejarah mengatakan bahwa karangan- karangan Alhazen telah hancur, sehingga yang tersisa adalah judul-judul tulisan itu saja. Sedangkan, ilmu kimia sudah ada sebelum bangsa Arab menemukannya, akan tetapi ilmu kimia belum dikenal oleh kalangan orang banyak. Meskipun bangsa Yunani sudah mengenal zat-zat kimia namun bangsa Yunani belum mengetahui subtansi unsur-unsur zat kimia, seperti alkohol, asam sulfur, acqua regia, dan asam nitrat. Dari unsur-unsur tersebut, bangsa Arablah yang menemukan itu semua. Bersamaan dengan itu, bangsa Arab menemukan potasium, salam moniak, nitrat perak, sublimat korosif, dan preparasi mercuri. Sejarah menceritakan tentang penemuan bangsa Arab terhadap ilmu kimia, yaitu cara penguapan, kristalisasi, pembekuan, sampai proses ekstraksi. Adapun istilah-istilah kimia yang dikemukakan oleh bangsa Arab, yaitu alkohol, alembik, alkali, eliksir, dan kimia itu sendiri. 89 Sunanto, op.cit., h. 101. 90 Ibid., h. 102.