Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

membacanya akan dapat menyaksikan bagaimana nasib buruh Indonesia ketika masa Orde Baru lengkap dengan kondisi batin mereka. Potret nasib buruh pada masa Orde Baru yang digambarkan oleh Wiji Thukul dalam puisi-puisinya merupakan suatu hal yang menarik. Thukul bukan hanya sekedar menulis puisi, ia juga seorang mantan buruh dan setelah menjadi aktivis ia juga turut menggerakkan buruh untuk melakukan protes terhadap pemilik pabrik dan penguasa saat itu untuk memperjuangkan nasib mereka. Bahkan, aksinya dalam menggerakkan buruh itu pernah mengakibatkannya mendapatkan tindak kekerasan dari aparat. Dengan demikian, dapat dilihat bagaimana Thukul telah berusaha memperjuangkan nasib buruh melalui puisi sekaligus aksi. Sebagai penyair, Wiji Thukul telah berhasil menampilkan potret kenyataan sosial yang pernah terjadi di negerinya dalam hal ini adalah potret buruh Indonesia pada masa Orde Baru. Bukan itu saja, ia juga menjadikan puisi-puisinya sebagai alat protes sosial terhadap penguasa dan pihak perusahaan yang di sisi lain mampu menggerakkan para buruh untuk bersatu dan memperjuangkan hak dan nasib mereka. Apa yang dilakukan oleh Thukul melalui puisi-puisinya menegaskan bahwa puisi dapat dijadikan sebagai media yang mengabadikan sebuah potret kenyataan sosial yang di sisi lain dapat digunakan sebagai alat protes sosial. Nama Wiji Thukul dalam sejarah sastra Indonesia seolah-olah terlupakan atau bahkan sengaja dilupakan yang mungkin saja akibat dari sosoknya sebagai penyair sekaligus aktivis pemberontak yang menjadi musuh penguasa. Begitulah, sejarah memang sering ditulis dan dilupakan demi kepentingan penguasa. Wiji Thukul sendiri sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya, entah masih hidup atau tidak, jika sudah meninggal, sampai sekarang jasadnya pun belum diketemukan. Ia dilaporkan hilang oleh istrinya setelah tragedi krisis 1998. Banyak yang mengatakan ia telah menjadi korban politik penguasa yang tak tahan oleh kritik dan aksinya sebagai penyair sekaligus aktivis. Dapat dikatakan, Wiji Thukul, baik sebagai penyair, aktivis, maupun manusia biasa telah mengalami peristiwa hidup yang tragis. Ia memilih hidup sebagai seorang penyair dan aktivis yang memperjuangkan hak buruh maupun rakyat kecil lainnya dari kesewenangan penguasa, tetapi justru karena pilihan hidupnya itulah ia dianggap sebagai musuh oleh penguasa. Berdasarkan hal-hal tersebut yang telah penulis jelaskan, maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian mengenai potret kehidupan buruh Indonesia pada masa Orde Baru yang terdapat dalam puisi-puisi karya Wiji Thukul. Ada pun judul dari penelitian ini adalah “Potret Buruh Indonesia pada Masa Orde Baru dalam Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji Thukul: Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah ”. Melalui penelitian ini, penulis berusaha menguraikan bagaimana kumpulan puisi Wiji Thukul yang berjudul Nyanyian Akar Rumput mencerminkan nasib buruh Indonesia pada masa Orde Baru.

B. Identifikasi Masalah

Di dalam penelitian tentu terdapat banyak faktor atau unsur yang diteliti. Faktor atau unsur-unsur tersebut memerlukan pengidentifikasian masalah. Tujuan adanya identifikasi masalah adalah agar memudahkan peneliti dalam mengkaji bahasan penelitiannya. Berikut identifikasi masalah yang terdapat dalam skripsi ini. 1. Potret buruh Indonesia pada masa Orde Baru yang tergambarkan dalam puisi- puisi Wiji Thukul merupakan usaha penyair untuk menguak fakta tentang kondisi buruh pada zaman itu yang seringkali diperlakukan secara tidak adil, namun fakta tersebut ditutupi oleh penguasa saat itu. 2. Puisi-puisi Wiji Thukul yang bertemakan tentang buruh merupakan usaha Wiji Thukul untuk memperjuangkan nasib buruh yang pada masa Orde Baru.

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu meluas, maka diperlukan batasan masalah. Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan pada masalah potret buruh Indonesia pada masa Orde Baru dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul serta implikasinya terhadap pembelajaran sastra di sekolah.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana potret buruh Indonesia pada masa Orde Baru yang tergambarkan dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul? 2. Bagaimana implikasi kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul terhadap pembelajaran sastra di sekolah?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui potret buruh Indonesia pada masa Orde Baru dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul. 2. Untuk mengetahui implikasi kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput terhadap pembelajaran sastra di sekolah.

F. Manfaat Penelitian

Untuk menguji kualitas yang dilakukan oleh seorang peneliti, maka suatu penelitian harus memiliki manfaat baik secara teoretis, maupun praktis. Berikut merupakan manfaat yang dapat diberikan melalui penelitian skripsi ini. 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas ilmu pengetahuan di bidang kritik sosial, khususnya mengenai permasalahan buruh di Indonesia dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bagi para guru Bahasa dan Sastra Indonesia, akademisi, dan masyarakat umum yang menaruh minat terhadap bahasa dan sastra Indonesia. 2. Manfaat Praktis a Mengetahui potret buruh Indonesia pada masa Orde Baru yang terdapat dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul serta relevansinya terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari. b Sebagai bahan yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. c Sebagai motivasi dan referensi bagi peneliti lain yang berminat terhadap pembelajaran sastra Indonesia dalam melakukan penelitian lebih lanjut, serta sebagai inovasi baru bagi pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

G. Metode Penelitian

Penelitian yang baik adalah penelitian yang menggunakan metode yang relevan. Fungsi dari penggunaan metode penelitian adalah agar penelitian yang dilakukan mendapatkan hasil yang sistematis, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan. Berikut ini merupakan metode yang digunakan dalam penelitian skripsi yang berjudul “Potret Buruh Indonesia dalam Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji Thukul: Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Keterampilan Menyimak Sastra di Sekolah Menengah Atas ”. 1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif selalu bersifat deskriptif, artinya, data penelitian dari hasil analisis, yaitu berupa deskripsi, bukan berupa angka-angka atau numerik, karena objek dalam penelitian kualitatif adalah berupa teks. Sedangkan pendekatan teori menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Pendekatan sosiologi sastra menurut Abrams adalah pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya terhadap hubungan karya sastra dengan kenyataan di luar karya sastra. Pendekatan karya sastra sebagai imitasi dari realitas. 1 1 Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, Jakarta : Grasindo, 2008, h. 188. Dalam penelitian ini, karya sastra yang dianalisis adalah kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul. 2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam menyajikan hasil penelitian ini adalah metode deskriptif. Sebuah deskripsi adalah representasi objektif terhadap fenomena yang ditanggap. 2 Metode deskriptif ini bertujuan untuk mengungkapkan data dengan pendeskripsian secara cermat dan rinci untuk menggambarkan suatu hal, keadaan, dan fenomena yang meliputi analisis dan interpretasi terhadap objek yang diteliti. Dengan desain tersebut, maka penelitian ini mendeskripsikan atau menggambarkan apa yang menjadi pokok masalah dalam puisi yang dikaji, yakni kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa dan sastra di Sekolah. 3 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data langsung yang berkaitan dengan karya sastra yang dikaji, dalam hal ini buku kumpulan lengkap puisi Wiji Thukul Nyanyian Akar Rumput yang diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Cetakan I: 2014, dengan tebal 248 halaman. Sedangkan data sekunder merupakan data tambahan atau pelengkap yang memiliki hubungan dengan objek penelitian. 2 Winarto Surachmad, Dasar dan Teknik Research: Pengantar Metodologi Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1975, h. 133.

Dokumen yang terkait

MAKNA KRITIK SOSIAL PADA PUISI KARYA WIJI THUKUL ( Analisis Semiotika Puisi Wiji Thukul pada Buku Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput )

14 78 22

Fenomena Sosial dalam Puisi "Pesan Uang" dan "Bercukur Sebelum Tidur" Karya Joko Pinurbo dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

7 35 123

Potret buruh Indonesia pada masa orde baru dalam kumpulan puisi Nyanyian Akar Rumput karya Wiji Thukul dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah

2 61 0

Potret Sejarah Revolusi Indonesia dalam Kumpulan Cerpen Perempuan Karya Mochtar Lubis dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

6 81 167

NILAI-NILAI EDUKASI DALAM NOVEL AKAR KARYA DEWI LESTARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai-Nilai Edukasi Dalam Novel Akar Karya Dewi Lestari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 3 12

NILAI-NILAI EDUKASI DALAM NOVEL AKAR KARYA DEWI LESTARI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Nilai-Nilai Edukasi Dalam Novel Akar Karya Dewi Lestari: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA.

0 2 11

KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN PUISI LALU AKU KARYA RADHAR PANCA DAHANA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Kritik Sosial Dalam Kumpulan Puisi Lalu Aku Karya Radhar Panca Dahana: Tinjauan Sosiologi Sastra.

0 1 12

KRITIK SOSIAL DALAM KUMPULAN PUISI LALU AKU KARYA RADHAR PANCA DAHANA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Kritik Sosial Dalam Kumpulan Puisi Lalu Aku Karya Radhar Panca Dahana: Tinjauan Sosiologi Sastra.

2 10 13

SAJAK NYANYIAN ANGSA KARYA WS. RENDRA AN

0 2 19

Aspek-aspek Stilistika dan Nilai Pendidikan Karakter pada Buku Kumpulan Puisi Nyanyian Akar Rumput Karya Wiji Thukul serta Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas - UNS Institutional Repository

0 0 17