semua aspek. Melalui apresiasi sastra, misalnya, kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual siswa dapat diasah. Siswa tidak hanya terlatih untuk
membaca saja, tetapi juga mampu mencari makna dan nilai-nilai yang luhur.
113
Selain itu, pembelajaran sastra juga dapat menjadi sebuah pembelajaran yang menyenangkan di tengah kepenatan siswa terhadap pelajaran-pelajaran yang
“berat”. Pada saat itu, peran guru sangatlah penting. Melalui pendekatan yang dilakukan dengan proses yang sedikit demi sedikit, pembelajaran sastra dapat
mengisi kehausan siswa-siswanya akan sesuatu yang baru. Sesuatu yang membuat ekspresiungkapan jiwanya keluar begitu alami yang selama ini terendap.
114
Singkatnya pembelajaran sastra bisa menjadi sebuah pembelajaran yang menyenangkan sekaligus memberikan manfaat bagi siswa.
Melalui pembelajaran sastra secara langsung maupun tidak langsung akan membantu siswa dalam mengembangkan wawasan terhadap tradisi dalam
kehidupan manusia, menambah kepekaan terhadap berbagai problema personal dan masyarakat manusia, dan bahkan sastra pun akan menambah pengetahuan
siswa terhadap berbagai konsep teknologi dan sains.
115
Melalui kegiatan apresiasi sastra yang memadai tentunya akan menciptakan output pendidikan yang lebih arif dan bijak. Dalam konteks ini,
sastra menjadi sangat penting. Sastra tidak hanya berperan dalam penanaman fondasi keluhuran budi pekerti, tetapi juga memiliki andil dalam pembentukan
karakter yang jujur sejak dini. Melalui pergulatan dan pertemuan intensif dengan teks-teks sastra, anak didik akan mendapatkan bekal pengetahuan yang mendalam
tentang manusia, hidup, dan kehidupan, serta berbagai kompleksitas problematika dimensi hidup.
116
E. Tinjauan Pustaka
Penelitian-penelitian yang mengkaji puisi-puisi karya Wiji Thukul ini dapat ditinjau dari beberapa penelitian skripsi. Berikut ini adalah tinjauan penulis
pada penelitian yang mengkaji puisi-puisi karya Wiji Thukul.
113
Ibid, h.12
114
Ibid.
115
Ibid., h. 82-83
116
Ibid, h.13-14
Hantisa Oksinata dari Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul “Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru karya Wiji Thukul”.
Penelitian saudara Hantisa Oksinata didasarkan atas hubungan antara karya sastra dan kenyataan sosial dan sejarah yang terjadi dalam kehidupan manusia, yang
dalam hal ini adalah kritik sosial yang terkandung dalam puisi-puisi Wiji Thukul terhadap situasi sosial yang tengah dialami oleh Indonesia pada suatu masa masa
Orde Baru. Penelitian saudara Hantisa Oksinata ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1 unsur batin dan kritik sosial yang terdapat dalam puisi Aku
Ingin Jadi Peluru karya Wiji Thukul, dan 2 resepsi pembaca dalam puisi Aku Ingin Jadi Peluru. Ada pun dalam penelitian itu, yang dikaji adalah sebelas dari
141 buah puisi yang mewakili tema kritik sosial.
117
Kemudian, penelitian yang juga membahas puisi-puisi Wiji Thukul juga dilakukan oleh Wahyu Widodo dari Universitas Negeri Malang dengan judul
“Realisme Sosialis dalam Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru Karya Wiji Thukul Kajian Strukturalisme Genetik
”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur puisi dalam kumpulan puisi Aku Ingin Jadi Peluru karya
Wiji Thukul, mendeskripsikan latar belakang sosiobudaya penyair yang terefleksikan ke dalam puisi-puisi dalam Aku Ingin Jadi Peluru, dan
mendeskripsikan ciri-ciri realisme sosialis dalam kumpulan puisi Aku Ingin Jadi Peluru. Penelitian ini memberikan sebuah kesimpulan bahwa pandangan penyair
terhadap kondisi sosial budaya masyarakat adalah sebagai berikut: 1 masyarakat bawah yang menderita akibat kesewenang-wenangan pemerintah melalui
kebijakannya harus berani untuk menyatakan keberadaan dirinya. Hal ini tercermin dari pokok persoalan yang diangkat oleh penyair dalam puisi-puisinya,
2 masyarakat bawah memunyai kekuatan dan keberanian untuk melawan kesewenang-wenangan pemerintah dengan banyaknya ditemukan penggunaan
tanda seru sebagai sebuah seruan dan ajakan serta penegasan keyakinan yang ditempuhnya, yakni jalan melawan pemerintah. Ciri-ciri realisme sosialis dalam
117
Hantisa Oksinata, “Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru karya Wiji Thukul”, Skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 2010, http:digilib.fkip.uns.ac.idcontentsskripsi.php?id_skr=1053
, diunduh pada 9 Maret 2014 pukul 18:49