2. Dari Segi Kognisi Sosial
Film ini merupakan kisah nyata yang dialami oleh sutradara film Cinta Tapi Beda. Sutradara sekaligus penulis skenario film Cinta Tapi Beda
memandang bahwa selain dirinya banyak masyarakat Indonesia yang mengalami hal serupa dengannya. Memperjuangkan kisah percintaan mereka
walaupun berbeda pada landasan keyakinan. Masalah-masalah yang dihadapi oleh Cahyo dan Diana dalam film Cinta Tapi Beda juga merupakan
permasalahan pada umumnya yang dihadapi oleh setiap pasangan yang berbeda keyakinan.
3. Dari Segi Konteks Sosial
Sesuai dengan cerita film Cinta Tapi Beda, yang bertemakan kisah tentang seseorang yang menjalani hubungan berdasarkan keyakinan yang berbeda.
Dalam konteks yang berkembang di masyarakat, banyak masyarakat Indonesia yang menjalankan hubungan tersebut. Dari agama Islam sendiri dilarang keras
menikahi selain agama Islam, tetapi dalam agama Katolik dibolehkan dengan adanya perkawinan campur atau perkawinan antara umat Katolik dengan umat
lainnya. Walaupun menurut pandangan dari ulama agama Islam dan Katolik sebaiknya tidak terjadi hubungan tersebut demi kelangsungan hidup yang
seimbang dan bahagia.
B. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian penulis terhadap percintaan beda agama dalam film Cinta Tapi Beda, penulis ingin memberikan saran,
diantaranya: 1.
Hendaknya film Indonesia, dapat terus memberikan film-film yang berkualitas, tidak hanya menghibur penontonnya, tetapi juga memberikan
edukasi bagi penontonnya, bahkan jika perlu dapat memberikan perubahan penonton ke arah yang lebih baik lagi.
2. Film Cinta Tapi Beda merupakan film tentang percintaan beda agama,
oleh karena itu, film ini bisa dijadikan bahan acuan diskusi tentang percintaan beda agama pada umumnya.
3. Film Cinta Tapi Beda merupakan salah satu karya anak Negri yang
berkualitas, dengan dibuktikannya beberapa penghargaan yang didapat dari film tersebut. Semoga film Indonesia dapat terus memberikan film
yang berkualitas. 4.
Semoga dengan adanya film ini, bisa memberikan pesan yang mendalam kepada masyarakat tentang permasalahan perbedaan agama, dan toleransi
antar umat beragama. 5.
Semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan dorongan untuk terus mengkaji dan menelaah setiap pesan yang terkandung dalam sebuah
film.
104
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahim, Abu Musa. Kitab Cinta:Perjalanan Menuju Surga. Jakarta: Gema Insani, 2011.
Ardianto, Elvinaro dan Lukati Komala Erdiana. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007.
Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003. Badara, Aris. Analisis Wacana: Teori, Metode, dan Penerapannya Pada Wacana
Media. Jakarta: Kencana, 2012. Biagi, Shirley. MediaImpact Pengantar Media Massa. Jakarta: Salemba
Humanika, 2010. Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,
dan Ilmu Sosial Lainnya, Cet. ke-4. Jakarta: Kencana, 2007. Endarmoko, Eko. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia, 2006.
Erianto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS,
2000. Dijk, Teun A Van. Analyzing Discourse: Text and Talk. Georgetown: Georgetown
University Press, 1981.
Hasan, Shadily. Ensiklopedi Indonesia, Jakarta: Ikhtisar Baru – Van Hoeve, 1980.
Imanjaya, Ekky. Who Not: Remaja Doyan Nonton. Bandung: PT Mizan Budaya Kreativa, 2004.
J. Waluyo, Hermawan. Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: PT Hanindita, 2003, cet. Ke-2.
Kriswanta. Tanya Jawab Tentang Perkawinan Secara Katolik. Yogyakarta: Kinanius, 2012.
M. Echols, John Hassan Shadily. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT Gramedia, 2000.
McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga, 1987.
Morisan. Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005.